Pilpres 2024

Reaksi Tak Terduga Politikus PDIP soal Prabowo Ingin Rangkul Semua Parpol, Nilai Oposisi Penting

Editor: Eri Ariyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Reaksi tak terduga politikus PDIP soal Prabowo ingin rangkul semua pihak

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Berikut reaksi tak terduga Politikus PDI Perjuangan atau PDI-P, Andreas Hugo Pareira saat menanggapi rencana Presiden terpilih Prabowo Subianto yang ingin merangkul seluruh partai politik (parpol).

Secara terang-terangan, Andreas Hugo Pareira menyebut jika oposisi atau di luar pemerintahan juga sangat penting untuk demokrasi.

Andreas Hugo Pareira mengatakan parpol berada di luar pemerintahan tetap penting dalam menjalani roda pemerintahan.

Baca juga: Masuk Bursa Cagub Jakarta 2024, Mensos Risma Malah Ngaku Takut, Sebut Tak Punya Modal untuk Kampanye

"Namun menurut saya tetap penting perlu adanya partai yang berada di luar pemerintahan terutama untuk membangun suatu pengembangan di dalam proses kekuasaan pemerintahan yang terjadi di Indonesia dan di sini kita membutuhkan check and balancing melalui partai-partai yang berada di luar pemerintahan," kata Andreas kepada wartawan, Jumat (26/4/2024).

Ia menyebut setiap parpol memiliki kebijakan masing-masing ihwal sikap politiknya, yakni menjadi oposisi dan bergabung ke koalisi pemerintah.

"Merapat atau merenggangnya partai terutamanya ke Pak Prabowo tentu adalah kebijakan dari masing-masing partai," kata Andreas, dikutip dari laporan jurnalis KompasTV.

Reaksi tak terduga politikus PDIP soal Prabowo ingin rangkul semua pihak (KompasTV)

Saat ditetapkan sebagai presiden terpilih pada Rabu (24/4/2024), Prabowo mengajak semua pihak untuk kembali rukun dan bersatu karena gelaran Pilpres 2024 telah berakhir.

"Tuntutan rakyat, kita harus bersatu, kita harus rukun. Apakah bersatu itu berada di dalam pemerintahan, atau berada di luar pemerintahan, sama-sama kita berjuang untuk rakyat,” kata Prabowo saat itu.

Prabowo pun telah bertemu dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang merupakan kompetitornya pada Pilpres 2024. Lalu, Cak Imin menyatakan siap bekerja sama dengan pemerintahan Prabowo-Gibran.

Sehari setelah itu, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menemui Prabowo di kediamannya.

Setelah pertemuan itu, sikap politik Paloh pun mengikuti jejak Cak Imin.

Sinyal-sinyal PKS Kasih Kode Gabung ke Prabowo-Gibran, Susul NasDem & PKB Tinggalkan Anies Baswedan

Setelah NasDem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), kini giliran PKS yang sepertinya akan mengikuti jejak partai Koalisi Perubahan lainnya.

Tak seperti NasDem dan PKB yang lagsung menyatakan, PKS masih memerikan kode-kode untuk siap gabung ke pemerintahan Prabowo-Gibran.

Seperti diketahui, PKS bersama PKB dan NasDem adalah partai utama pengusung capres cawapres 01, Anies Baswedan dan Cak Imin.

Kekalahan mereka di Pilpres 2024 sudah bisa diterima.

Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Aboe Bakar Alhabsyi menegaskan pihaknya menerima dengan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait Pilpres 2024.

Di mana, PKS hadir langsung dalam penetapan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2024-2029 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.

Lalu, bagaimana sikap PKS ke depan? Apakah akan ikut bergabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran mendatang?

Baca juga: Nasdem Merapat ke Kubu Prabowo, PDIP dan PKS Diprediksi Sulit Kompak Jika Jadi Oposisi: Bertentangan

Pria yang akrab disapa Habib Aboe ini menyebut, saat ini partainya siap dalam posisi manapun. Baik di dalam maupun di luar pemerintahan Prabowo-Gibran.

Namun, dia juga menyebut saat ini PKS juga dalam posisi menunggu.

Hal itu disampaikan Habib Aboe saat sesi wawancara khusus dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra di Kantor Tribunnews, Palmerah, Jakarta, Jumat (26/4/2024).

"Next ke depan PKS siap dimana saja. PKS dalam artian sementara ini, kita lagi menunggu," kata Habib Aboe.

Habib Aboe juga bicara soal komunikasi politik yang dibangun oleh Prabowo dengan rekan koalisinya, Partai Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Baca juga: Nasib Menyedihkan Anies, Partai Pengusung Satu per Satu Merapat Ke Prabowo, Popularitas Meredup

Dia pun mengatakan, partainya juga ingin membuka peluang komunikasi dengan Prabowo. Salah satunya, dengan mengundang Prabowo dalam acara halal-bihalal, mendatang.

"Sudah datang beliau (Prabowo) ke Nasdem, sudah datang beliau ke PKB. Besok kami ada halal-bihalal. Kami juga ingin undang beliau. Kita undang, tapi kita tidak tahu kalau dia ada kesibukannya. Tidak ada masalah, masih banyak waktu yang bisa kita lakukan," ungkap Habib Aboe.

Habin Aboe juga mengaku tak keberatan jika pihaknya sendiri yang akan hadir langsung menemui Prabowo.

"Buat kami kan anak muda, Pak Prabowo orang tua. Kita datang pun kita tidak ada masalah," sambungnya.

Dia menegaskan kembali, bahwa PKS dalam kondisi siap dengan segala kemungkinan yang terjadi ke depan.

"Jadi buat kami PKS saat ini, kita siap dengan segala kondisi apapun. Tergantung dialog kita nanti," jelasnya.

NasDem Gabung Prabowo-Gibran, PKB Siap Ikuti Jejak

Rupanya satu per satu dua dari tiga partai itu telah siap bergabung dan mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran Rakabuming.

Partai NasDem telah lebih dulu menyatakan dukungannya kepada Presiden dan Wakil Presiden Terpilih 2024 itu.

Setelahnya, giliran PKB yang siap menyatakan dukungannya kepada pemerintahan Prabowo.

Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, memastikan partainya bakal mendukung pemerintahan mendatang, yang dipimpin oleh presiden terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka.

Menurut Cak Imin, pernyataan tentang PKB siap bekerja sama lagi dengan Gerindra sudah jelas dan tak perlu dipertanyakan lagi.

Baca juga: Cak Imin Akui Kalah di Pilpres 2024 & Sebut Koalisi Perubahan Selesai, Sinyal Gabung Kubu Prabowo?

Diketahui pada Rabu (24/4/2024) kemarin, Cak Imin menerima kunjungan dari presiden terpilih RI 2024 yang juga Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto.

"Pertanyaan soal pertemuan kemarin (dengan Prabowo) saya rasa sudah tidak harus dijawab karena sudah ceto (jelas) sudah barang jelas, jelas terpampang masih ditanyakan lagi, itu namanya meragukan," kata Cak Imin di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Kamis (25/4/2024) malam.

"Sudah jelas sudah cetho (jelas)," imbuhnya.

Sementara itu, di tempat yang sama Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menekankan arah sikap partainya sudah jelas usai pertemuan Cak Imin dan Prabowo kemarin.

Anies Baswedan dan Cak Imin hadir di penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden Terpilih di Gedung KPU RI. (YouTube KompasTV)

Menurutnya, sikap resmi PKB mendukung Prabowo-Gibran setelah pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih 2024.

"Jadi, maksud saya dalam politik itu pasti ada dinamikanya tahapannya. Jadi arahnya kan sudah jelas kalau dibilang sudah ceto sudah jelas ya berarti sudah jelas," kata Jazilul.

Lebih lanjut, Jazilul tak menjawab tegas saat ditanya apakah sudah ada tawaran posisi menteri untuk PKB.

Baca juga: Berdamai dan Rukun Usai Pilpres, Cak Imin Sampaikan Pesan Khusus ke Prabowo, Ungkit Agenda Perubahan

Sebab, menurutnya masih terlalu dini, apalagi masih ada waktu sekitar 6 bulan menuju pelantikan presiden dan wakil pada 20 Oktober mendatang.

"Urusannya dengan menteri kan ketika seorang presiden sudah memiliki hak prerogratif. Sekarang kan pak prabowo kan presiden terpilih pemenang pilpres, nanti tanggal 20 Oktober beliau jadi presiden sekaligus kepala negara yang memiliki hak prerogratif untuk mengangkat menterinya," ucapnya.

"Nanti kalau soal ditanya PKB sudah menyiapkan menteri belum? tanya ketum kita nanti," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengatakan pihaknya dan Partai Gerindra ingin terus bekerja sama.

Hal ini disampaikan Cak Imin saat menerima kunjungan perdana dari Prabowo Subianto setelah ditetapkan sebagai presiden terpilih hasil Pilpres 2024.

"PKB dan Gerindra sebagai partai yang selama ini kerja sama di parlemen maupun di eksekutif, ingin terus berkerja sama lebih produktif lagi," kata Cak Imin di Kantor DPP PKB, Jakarta, Rabu (24/4/2024).

Sebab, Cak Imin menyebut Prabowo akan menghadapi berbagai agenda pembangunan di masa mendatang.

"Maka kesuksesan pembangunan adalah kesuksesan yang diharapkan seluruh rakyat dan PKB ingin rakyat tersenyum bahagia ke depan karena kemajuan dan kemakmuran," ujarnya.

Surya Paloh Umumkan NasDem Resmi Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh mengumumkan sikap baru partainya setelah kalah dalam pemilihan presiden (pilpres) 2024.

Kekini, NasDem memilih mendukung pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Penegasan tersebut disampaikan Surya Paloh udai mendatangi rumah Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto di Rumah Kertanegara IV, Kebayoran, Jakarta Selatan pada Kamis (25/42024) sore.

"NasDem hari ini menyatakan kembali menegaskan mendukung pemerintahan baru di bawah Prabowo-Gibran," ucap Surya Paloh dalam konferensi pers bareng Prabowo.

Paloh menjelaskan bahwa kontestasi demokrasi Pilpres 2024 sudah dinyatakan selesai. Dia bilang, tantangan bangsa dan negara juga nantinya akan semakin berat.

Karena itu, Paloh menyatakan kekinian diperlukan adanya elite-elite bangsa yang bersatu dalam membangun Indonesia. Itulah kenapa, NasDem memutuskan bergabung pemerintahan Prabowo-Gibran.

"Proses demokrasi berjalan dengan suka dan duka kita ingin akhiri masalah pemilu selesai. Sementara dinamika dan tantangan dunia udah jelas tidak bisa kita lepaskan. Jadi kita simpulkan spirit semangat jiwa besar elit itu adalah modal utama kita miliki," katanya.

Diberitakan, sebelum PKB, sebelumnya Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh lebih dulu menyatakan partainya mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran untuk lima tahun ke depan.

Baik NasDem maupun PKB merupakan partai politik pengusung pasangan capres-cawapres Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (Cak Imin).

Pasangan tersebut juga didukung oleh PKS yang kini masih melakukan penjajakan sebelum mengambil posisi politik sebagai koalisi pemerintah Prabowo-Gibran atau oposisi.

(TribunNewsmaker.com/KompasTV)