TRIBUNNEWSMAKER.COM - Inilah kunci jawaban terbaik dari soal 'Jelaskan fenomena sosial maraknya bunuh diri atau akhiri hidup satu keluarga sebagai bentuk perilaku menyimpang di atas dengan menggunakan perspektif struktural!'
Untuk menjawab pertanyaan 'Jelaskan fenomena sosial maraknya bunuh diri atau akhiri hidup satu keluarga sebagai bentuk perilaku menyimpang di atas dengan menggunakan perspektif struktural!' tersebut, Anda diminta memahami sebuah studi kasus sosial.
Dengan memahami hal tersebut, tentu akan mudah dalam mengerjakan soal tersebut dengan baik.
Ketika dihadapkan dengan soal tersebut, Anda perlu berpikir kritis dan cermat.
Dengan berpikir kritis, Anda bisa memberikan jawaban terbaik yang ada dalam pikiran Anda.
Selain itu, cobalah jernihkan pikiran Anda saat mengerjakan soal tersebut.
Apabila Anda merasa kesusahan, bacalah kunci jawaban yang ada dalam artikel ini.
Baca juga: Strategi Apa yang Diterapkan PT Hijau Lestari untuk Hadapi Lingkungan Usaha Baru? Ini Jawabannya
Artikel ini akan menyajikan kunci jawaban terakurat untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Walau begitu, alangkah baiknya Anda dapat mengerjakan soal tersebut secara mandiri terlebih dahulu.
Jika Anda menemukan kesulitan, simaklah artikel ini hingga tuntas.
Dengan begitu, Anda dapat mengukur kemampuan berpikir yang Anda miliki.
Simaklah pembahasan berikut ini!
Baca juga: Jelaskan Contoh Penyimpangan Penggunaan IPTEKS di Indonesia! Ini Jawaban Terbaik Plus Solusinya
Soal:
Sejumlah kasus bunuh diri serta pembunuhan dalam satu keluarga yang belakangan mencuat menjadi keprihatinan yang jangan dibiarkan agar tak terulang.
Masyarakat perlu meningkatkan kepekaan secara sosial untuk mencegahnya.
Hal itu disampaikan Pakar Sosiologi Universitas Airlangga (Unair) Bagong Suyanto, Rabu (13/12).
"Masyarakat harus mengembangkan mekanisme deteksi dini untuk peka dan supaya mencegah korban jatuh," kata Bagong ketika dihubungi.
Satu pekan terakhir, publik dihebohkan pembunuhan empat anak oleh sang ayah yang terjadi di Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Selang beberapa hari, muncul kasus di Kabupaten Malang. Seorang guru di ditemukan tewas bersama istri dan seorang anaknya.
Baca juga: Berapa PPN & PPh 23 yang Dibayar PT Jayacom saat Beli 20 Komputer di PT Elektrocity? Ini Jawabannya
Satu keluarga yang tinggal di Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, itu diduga bunuh diri lantaran terkait hutang.
Menurut Bagong, kasus yang terjadi baru-baru ini menunjukkan pentingnya kepekaan sosial warga untuk ditingkatkan.
Dari kasus Jagakarsa, ada gejala child abuse sementara kasus di Malang erat kaitannya dengan tekanan kemiskinan.
"Ada child abuse yang pararel dengan tingkat stres dan tekanan kemiskinan," kata Bagong. (Z-8)
Berdasarkan wacana tersebut, kerjakan soal berikut ini:
Jelaskan fenomena sosial maraknya bunuh diri satu keluarga sebagai bentuk perilaku menyimpang di atas dengan menggunakan perspektif struktural!
Jawaban:
Fenomena Sosial Bunuh Diri dan Pembunuhan dalam Satu Keluarga: Perspektif Struktural
Perspektif Struktural terhadap Perilaku Menyimpang
Dalam sosiologi, perspektif struktural menekankan pada pengaruh struktur sosial terhadap perilaku individu.
Struktur sosial mencakup institusi, norma, nilai, dan peran yang membentuk kerangka bagi kehidupan sosial.
Perilaku menyimpang, seperti bunuh diri dan pembunuhan dalam satu keluarga, dapat dipahami melalui analisis bagaimana struktur sosial menciptakan kondisi yang mendorong individu atau kelompok untuk melakukan tindakan tersebut.
Faktor-faktor Struktural yang Berperan
- Tekanan Ekonomi dan Kemiskinan
Kasus bunuh diri di Malang, yang diduga terkait dengan hutang, menunjukkan bagaimana tekanan ekonomi yang berat dapat mendorong individu ke dalam situasi putus asa.
Kemiskinan dan ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar menciptakan stres dan frustasi yang tinggi.
Dalam perspektif struktural, kemiskinan adalah hasil dari struktur ekonomi yang tidak merata, di mana akses terhadap sumber daya dan peluang ekonomi terbatas bagi sebagian besar masyarakat.
- Kekerasan terhadap Anak dan Stres Keluarga
Kasus pembunuhan anak oleh ayahnya di Jagakarsa mengindikasikan adanya child abuse yang berkaitan erat dengan tingkat stres dalam keluarga.
Stres ini bisa bersumber dari berbagai tekanan struktural seperti masalah ekonomi, ketidakstabilan pekerjaan, dan beban sosial lainnya.
Ketika struktur sosial tidak memberikan dukungan yang memadai, seperti akses ke layanan kesehatan mental dan sosial, individu dalam keluarga dapat menjadi pelampiasan frustasi dan kemarahan.
- Keterbatasan Dukungan Sosial
Struktur sosial yang kurang mendukung, seperti lemahnya jaringan sosial dan komunitas, dapat membuat individu merasa terisolasi.
Dalam masyarakat yang kuat dan kohesif, individu memiliki akses ke dukungan emosional dan praktis yang dapat membantu mereka menghadapi tekanan hidup.
Namun, ketika struktur sosial melemah, dukungan ini berkurang, meningkatkan risiko perilaku menyimpang.
- Peran Kepekaan Sosial dalam Pencegahan
Menurut Bagong Suyanto, peningkatan kepekaan sosial adalah kunci untuk mencegah tragedi serupa di masa depan.
Kepekaan sosial melibatkan kemampuan masyarakat untuk mendeteksi dini tanda-tanda stres dan perilaku menyimpang, serta memberikan dukungan yang dibutuhkan.
- Pengembangan Mekanisme Deteksi Dini
Masyarakat perlu mengembangkan mekanisme deteksi dini untuk mengenali gejala-gejala yang menunjukkan seseorang atau keluarga sedang dalam tekanan berat.
Ini bisa berupa pelatihan bagi tokoh masyarakat, guru, dan petugas kesehatan untuk mengidentifikasi tanda-tanda stres dan perilaku menyimpang.
- Peningkatan Akses ke Layanan Dukungan
Struktur sosial harus diperkuat dengan meningkatkan akses ke layanan dukungan psikologis, sosial, dan ekonomi.
Layanan ini harus tersedia dan mudah diakses oleh mereka yang membutuhkan, termasuk program bantuan finansial, konseling, dan intervensi krisis.
- Peningkatan Kesadaran dan Pendidikan
Pendidikan dan kampanye kesadaran masyarakat mengenai pentingnya dukungan sosial dan bagaimana memberikan bantuan kepada mereka yang berada dalam krisis adalah langkah penting.
Ini termasuk menghilangkan stigma terkait dengan mencari bantuan psikologis dan sosial.
Kesimpulan:
Fenomena bunuh diri dan pembunuhan dalam satu keluarga merupakan perilaku menyimpang yang dapat dijelaskan melalui perspektif struktural.
Tekanan ekonomi, kekerasan dalam keluarga, dan keterbatasan dukungan sosial adalah faktor-faktor struktural yang berkontribusi terhadap terjadinya perilaku ini.
Untuk mencegah kejadian serupa, masyarakat perlu meningkatkan kepekaan sosial, mengembangkan mekanisme deteksi dini, dan memperkuat dukungan struktural yang tersedia.
Dengan pendekatan yang komprehensif, diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih mendukung dan mengurangi risiko perilaku menyimpang.
Semoga artikel ini membantu!
Semoga beruntung!
Cobalah kerjakan soal ini dengan jujur!
Dengan begitu Anda bisa mengukur kemampuan berpikir Anda!
Sumber: Kemendikbud
(TribunNewsmaker/Dika Pradana)