Kunci Jawaban

Menurut Ki Hajar Dewantara, Peran Guru Menuntun Kodrat Anak agar Memperbaiki? Ini Jawaban Modul 1

Penulis: Dika Pradana
Editor: Dika Pradana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Konsep Budi Pekerti Ki Hadjar Dewantara,- Kunci jawaban dari Post Test Modul 1 Merdeka Belajar yang di dalamnya terdapat pertanyaan 'Menurut Ki Hajar Dewantara, guru/pendidik sejatinya menuntun tumbuh kodrat pada anak agar dapat memperbaiki. . .'

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Inilah kunci jawaban dari Post Test Modul 1 Merdeka Belajar yang di dalamnya terdapat pertanyaan 'Menurut Ki Hajar Dewantara, guru/pendidik sejatinya menuntun tumbuh kodrat pada anak agar dapat memperbaiki. . .'

Dalam materi Post Test Modul 1 Merdeka Belajar ini, anak-anak akan mempelajari mengenai pemikiran Ki Hajar Dewantara.

Dengan mengerjakan soal dan kunci jawaban Post Test Modul 1 Merdeka Belajar ini,  diharapkan dapat menambah wawasan anak-anak untuk mengetahui mengenai tenaga pendidik.

Untuk mengerjakan soal tersebut, kalian diminta untuk berpikir kritis.

Melalui berpikir kritis, kalian bisa menuangkan jawaban terbaik dari soal-soal tersebut.

Selain itu cobalah jernihkan pikiran kalian saat mengerjakan soal tersebut.

Apabila kalian mengalami kesusahan, bacalah kunci jawaban yang ada dalam artikel ini.

Baca juga: 25 Soal & Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 2 SD Semester 2, Orang yang Beragama Hindu Beribadah di Mana?

Kunci jawaban dari Post Test Modul 1 Merdeka Belajar yang di dalamnya terdapat pertanyaan 'Menurut Ki Hajar Dewantara, guru/pendidik sejatinya menuntun tumbuh kodrat pada anak agar dapat memperbaiki. . .' (YouTube RinieChannel)

Artikel ini akan menyajikan soal dan kunci jawaban mata pelajaran tersebut.

Walau begitu, alangkah baiknya kalian dapat mengerjakan soal tersebut secara mandiri terlebih dahulu.

Jika kalian menemukan kesulitan, simaklah artikel ini hingga tuntas.

Dengan begitu, kalian dapat mengukur kemampuan berpikir yang kalian miliki.

Simaklah pembahasan berikut ini!

Baca juga: 40 Kunci Jawaban Sejarah Kelas 11 SMA Semester 2: Penyebab Utama Munculnya Peristiwa Rengasdengklok

Kunci jawaban dari Post Test Modul 1 Merdeka Belajar yang di dalamnya terdapat pertanyaan 'Menurut Ki Hajar Dewantara, guru/pendidik sejatinya menuntun tumbuh kodrat pada anak agar dapat memperbaiki. . .' (Buku tematik tema 7 kelas 4)

Soal

Pendidik sejatinya menuntun tumbuh kodrat pada anak agar dapat memperbaiki. . .

JawabanPerilakunya

Ki Hajar Dewantara memberikan pemikirannya tentang Dasar-dasar Pendidikan.

Menurut KHD, Pendidikan bertujuan untuk menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.

Baca juga: 15 Kunci Jawaban PAI Kelas 10 Kurikulum Merdeka, Halaman 258-262: Penerapan Al Kulliyatual Khamsah

Ilustrasi guru (Freepik/@ stockking)

Pendidik itu hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak.

Peran Pendidik diibaratkan seorang Petani atau tukang kebun yang tugasnya adalah merawat sesuai kebutuhan dari tanaman-tanamannya itu agar tumbuh dan berbuah dengan baik, tentu saja beda jenis tanaman beda perlakuanya.

Artinya bahwa kita seorang pendidik harus bisa melayani segala bentuk kebutuhan metode belajar siswa yang berbeda-beda (berorientasi pada anak).

Kita harus bisa memberikan kebebasan kepada anak untuk mengembangkan ide, berfikir kreatif, mengembangkan bakat/minat siswa (merdeka belajar).

Tapi kebebasan itu bukan berarti kebebasan mutlak, perlu tuntunan dan arahan dari guru supaya anak tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya.

KHD juga mengingatkan para pendidik untuk tetap terbuka dan mengikuti perkembangan zaman yang ada namun tidak semua yang baru itu baik, jadi perlu diselaraskan dulu.

Indonesia juga memiliki potensi-potensi kultural yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar.

KHD menjelaskan bahwa dasar pendidikan anak berhubungan dengan kodrat alam dan kodrat zaman.

Kodrat alam berkaitan dengan sifat dan bentuk lingkungan di mana anak berada, sedangkan kodrat zaman berkaitan dengan isi dan irama.

Artinya bahwa setiap anak sudah membawa sifat atau karakternya masing-masing, jadi sebagai guru kita tidak bisa menghapus sifat dasar tadi.

Yang bisa dilakukan adalah menunjukan dan membimbing mereka agar muncul sifat-sifat baiknya sehingga menutupi/mengaburkan sifat-sifat jeleknya.

Kodrat zaman bisa diartikan bahwa kita sebagai guru harus membekali keterampilan kepada siswa sesuai zamannya agar mereka bisa hidup, berkarya dan menyesuaikan diri.

Dalam konteks pembelajaran sekarang, ya kita harus bekali siswa dengan kecakapan Abad 21.

Budi pekerti juga harus menjadi bagian tak terpisahkan dari pendidikan dan pengajaran yang kita lakukan sebagai guru.

Guru harus senantiasa memberikan teladan yang baik bagi siswa-siswanya dalam mengembangkan budi pekerti.

Ki Hajar Dewantara  (Buku tematik)

Kita juga bisa melakukan kegiatan-kegiatan pembiasaan di sekolah untuk menanamkan nilai-nilai budi pekerti/akhlak mulia kepada anak.

Dalam pembelajaran di kelas hendaknya kita juga harus memperhatikan kodrati anak yang masih suka bermain.

Lihatlah ketika anak-anak sedang bermain pasti yang mereka rasakan adalah ‘kegembiraan’ dan itu membuat suatu kesan yang membekas di hati dan pikirannya.

Hendaknya guru juga memasukan unsur permainan dalam pembelajaran agar siswa senang dan tidak mudah bosan.

Apalagi menggunakan permainan-permainan tradisional yang ada, selain menyampaikan pembelajaran melalui permainan , kita juga mendidik dan mengajak anak untuk melestarikan kebudayaan.

Hal terpenting yang harus dilakukan seorang guru adalah menghormati dan memperlakukan anak dengan sebaik-baiknya sesuai kodratnya, melayani mereka dengan setulus hati, memberikan teladan (ing ngarso sung tulodho), membangun semangat (ing madyo mangun karso) dan memberikan dorongan (tut wuri handayani) bagi tumbuh kembangnya anak.

Menuntun mereka menjadi pribadi yang terampil, berakhlak mulia dan bijaksana sehingga mereka akan mencapai kebahagiaan dan keselamatan.

Di atas merupakan contoh soal dan jawaban Post Test Modul 1 Merdeka Belajar.

Soal dan kunci jawaban Modul 1 Merdeka Belajar post tes berisikan pelatihan tingkatkan kompetensi serta berkarya untuk mengetahui jawaban dan menginspirasi guru.

Ilustrasi belajar,- Kunci jawaban dari Post Test Modul 1 Merdeka Belajar yang di dalamnya terdapat pertanyaan 'Menurut Ki Hajar Dewantara, guru/pendidik sejatinya menuntun tumbuh kodrat pada anak agar dapat memperbaiki. . .' (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID)

Mengenal Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Nasional

Indonesia memiliki banyak pahlawan bangsa, salah satu yang berjasa dalam bidang pendidikan adalah Ki Hajar Dewantara yang dijuluki sebagai Bapak Pendidikan Nasional. 

Ki Hajar Dewantara lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889 dengan nama Raden Mas Soewardi Soerjaningrat.

Ki Hajar Dewantara dibesarkan di lingkungan keluarga Keraton Yogyakarta. Saat genap berusia 40 tahun menurut hitungan tahun caka, Raden Mas Soewardi Soeryaningrat berganti nama menjadi Ki Hajar Dewantara.

Sejak saat itu, Ki Hajar Dewantara tidak lagi menggunakan gelar kebangsawanan di depan namanya.

Ki Hajar Dewantara menyelesaikan sekolah dasar di Europeesche Lagere School (ELS). ELS merupakan sekolah dasar khusus untuk anak-anak Eropa.

Beliau juga sempat melanjutkan pendidikan kedokteran di STOVIA. Namun, karena kondisi kesehatan yang memburuk, tidak bisa menyelesaikan sekolahnya.

Kunci jawaban dari Post Test Modul 1 Merdeka Belajar yang di dalamnya terdapat pertanyaan 'Menurut Ki Hajar Dewantara, guru/pendidik sejatinya menuntun tumbuh kodrat pada anak agar dapat memperbaiki. . .' (Youtube KejarCita)

Awal karier di bidang pendidikan

Ki Hajar Dewantara memulai kariernya sebagai penulis dan wartawan di beberapa surat kabar. Beliau tergolong seorang penulis yang andal pada masanya. Selain sebagai seorang wartawan, beliau juga aktif dalam organisasi sosial politik.

Pada bulan November 1913, Ki Hajar Dewantara membentuk komite Bumiputera yang bertujuan untuk melancarkan kritik terhadap Pemerintah Belanda.

Salah satu kritiknya diterbitkan melalui tulisan yang berjudul Als Ik Eens Neverlander Was yang dimuat dalam surat kabar de Express milik dr. Douwes Dekker.

Akibat tulisan tersebut, pemerintah Kolonial Belanda melalui Gubernur Jenderal Idenburg menjatuhkan hukuman pengasingan terhadap Ki Hajar Dewantara.

Rekan seperjuangannya, Douwes Dekker dan Cipto Mangunkusumo yang merasa tindakan itu tidak adil, kemudian menerbitkan tulisan yang bernada membela Ki Hajar Dewantara.

Mengetahui hal tersebut, Belanda mengasingkan mereka bertiga ke Belanda. Tiga tokoh ini akhirnya dikenal dengan nama Tiga Serangkai.

Dalam pengasingan tersebut, Ki Hajar Dewantara mendalami masalah pendidikan dan pengajaran. Beliau merintis cita-citanya memajukan kaum pribumi dengan belajar ilmu pendidikan hingga memperoleh Europeesche Akta.

Kunci jawaban dari Post Test Modul 1 Merdeka Belajar yang di dalamnya terdapat pertanyaan 'Menurut Ki Hajar Dewantara, guru/pendidik sejatinya menuntun tumbuh kodrat pada anak agar dapat memperbaiki. . .' (Youtube Aku Paham - Biografi, Inspirasi, Motivasi)

Mendirikan Sekolah Taman siswa

Pada September 1919, Ki Hajar Dewantara kembali ke tanah air. Beliau mulai mencurahkan perhatian di bidang pendidikan sebagai bagian dari alat perjuangan meraih kemerdekaan.

Pada tahun 1922, bersama kedua rekannya, Douwess Dekker dan Cipto Mangunkusumo, beliau mendirikan sebuah perguruan bercorak nasional yang diberi nama Nationaal Onderwijs Institut Taman Siswa atau yang biasa disebut sebagai Sekolah Taman Siswa.

Ki Hajar Dewantara mengeluarkan semboyan pendidikan yang berbunyi "Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani". 

Semboyan tersebut memiliki arti "di depan memberi contoh, di tengah memberi semangat, di belakang memberi dorongan". Hingga kini, semboyan tersebut masih dipakai dalam dunia pendidikan Indonesia.

Bapak Pendidikan Nasional

Pada masa pemerintahan Soekarno, Ki Hajar Dewantara diangkat sebagai Menteri Pendidikan Indonesia yang pertama.

Pada tanggal 19 Desember 1956, beliau mendapat gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Gadjah Mada.

Atas jasa-jasanya di dunia pendidikan, Ki Hajar Dewantara juga diberikan gelar sebagai Bapak Pendidikan Nasional. Hari kelahirannya (tanggal 2 Mei) juga ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional.

Ketetapan hari tersebut disahkan dalam Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 305 Tahun 1959 bersamaan dengan penetapannya sebagai pahlawan nasional Indonesia. Surat keputusan tersebut diterbitkan pada tanggal 28 November 1959.

Ki Hajar Dewantara wafat pada tanggal 26 April 1959 dan dimakamkan pada tanggal 29 April 1959 di Taman Wijaya Brata.

Sumber: ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id

Semoga artikel ini membantu!

Semoga beruntung!

Cobalah kerjakan soal ini dengan jujur!

Dengan begitu kalian bisa mengukur kemampuan berpikir kalian!

(TribunNewsmaker.com/Kompas.com)