Pilkada 2024

Survei Pilkada Jatim 2024, Elektabilitas Khofifah Unggul Telak, Risma & Luluk Makin Sulit Mengejar

Editor: Eri Ariyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hasil survei terbaru di Pilkada Jawa Timur (Jatim) 2024: elektabilitas Khofifah unggul telak, Risma & Luluk makin sulit mengejar

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Hasil survei terbaru di Pilkada Jawa Timur (Jatim) 2024. Elektabilitas Khofifah Indar Parawansa unggul telak, Luluk Nur Hamidah dan Tri Rismaharini makin sulit mengejar.

Belum lama ini, lembaga Litbang Kompas merilis hasil survei elektabilitas untuk Pilkada Jatim 2024.

Seperti diketahui, Pilkada Jatim 2024 akan diikuti oleh tiga pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur.

Baca juga: Kejutan Survei Pilkada Kota Semarang 2024, Elektabilitas Agustina-Iswar Ungguli Yoyok Sukawi-Joko

Ketiga paslon itu yakni paslon nomor urut 1 Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim (Luluk-Lukman), paslon nomor urut 2 Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak (Khofifah-Emil), dan paslon nomor urut 3 Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta (Risma-Zahrul).

Menurut hasil survei Litbang Kompas soal elektabilitas cagub dan cawagub Pilkada Jatim 2024, Luluk-Lukman mendapatkan suara sebanyak 3,8 persen. Kemudian Khofifah-Emil memperoleh suara sebanyak 52,5 persen.

Selanjutnya Risma-Zahrul mengantongi suara sebanyak 20,9 persen.

Sementara yang menjawab tidak tahu/belum menentukan pilihan sebanyak 22,8 persen.

Survei juga mengungkap bahwa paslon Luluk-Lukman lebih dipilih pemilih laki-laki, sedangkan Khofifah-Emil lebih dipilih perempuan. Sementara Risma-Zahrul lebih dipilih laki-laki.

Hasil survei terbaru di Pilkada Jawa Timur (Jatim) 2024: elektabilitas Khofifah unggul telak, Risma & Luluk makin sulit mengejar (Instagram @kpu_jatim)

Adapun survei Litbang Kompas dilakukan melalui wawancara tatap muka pada 2–7 November 2024. Sebanyak 800 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di Provinsi Jawa Timur.

Survei memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error kurang lebih 3,46 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.

Meskipun demikian, kesalahan di luar pemilihan sampel dimungkinkan terjadi. Survei dibiayai sepenuhnya oleh Harian Kompas (PT Kompas Media Nusantara).

Survei Terbaru Pilkada Jatim 2024 versi Polbrain

Dominasi Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak kian menguat jelang Hari-H pencoblosan.

Pilkada Jatim 2024 bakal digelar pada 27 November mendatang secara serentak se-Indonesia.

Banyak lembaga survei yang menempatkan pasangan calon nomor urut dua di posisi teratas.

Terbaru, Polbrain melakukan survei pada periode 18-23 Oktober 2024.

Bagaimana dengan hasilnya?

Survei yang digelar di 38 Kabupaten/kota di Jawa Timur ini melibatkan 1.000 responden.

Hasilnya, Pasangan Khofifah Indar Parawansa - Emil Dardak sebagai petahana mendapatkan elektabilitas 49,3 persen.

Angka itu ditempel oleh pasangan Tri Rismaharini - Gus Hans dengan elektabilitas 35,2 persen. Adapun pasangan Luluk-Lukman mendapat angka elektabilitas 5,3 persen.

"Sebanyak 10,2 persen responden menyatakan belum menentukan pilihan."

"Jika dilihat dari hasil survei ini, tampak pertarungan Pilkada Jatim hanya akan bertumpu pada pasangan Khofifah - Emil dan pasangan Risma - Gus Hans."

"Total dari responden pemilih kedua pasangan ini sudah lebih dari 85 persen," kata Direktur Eksekutif Polbrain, Airlangga Pribadi Kusman, Jumat (8/11/2024).

Berkaca dari hasil survei tersebut, Pilgub Jatim 2024 berpotensi menyuguhkan persaingan ketat antara Khofifah - Emil dan Risma - Gus Hans.

Apalagi, coblosan Pilgub Jatim 2024 yang kian dekat. Menurut Airlangga, pasangan Risma - Gus Hans memiliki peluang untuk mengejar Khofifah - Emil sebagai petahana.

Baca juga: Survei Terbaru Pilkada Jatim 2024, Elektabilitas Khofifah Terkuat, Risma & Luluk Tertinggal Jauh

Setidaknya ada tiga potensi yang dinilai menjadi modal sosial bagi pasangan Risma - Gus Hans tersebut.

Pertama, pasangan ini menjadi Paslon yang paling mendulang dukungan terbanyak dari pemilih perempuan.

Dari total responden perempuan di survei ini, didapati temuan sebanyak 58,2 persen lebih memilih pasangan Risma - Gus Hans di Pilgub Jatim 2024.

"Hal ini tentu akan menjadi potensi elektoral tersendiri bagi pasangan Risma - Gus Hans mengingat ketiga calon gubernur di Pilgub Jatim 2024 ini semuanya perempuan."

Hasil survei elektabilitas Pilkada Jatim 2024 setelah dilaksanakan debat pertama. (TribunNewsmaker/Kolase | Instagram @kpu_jatim)

"Sementara pasangan Khofifah - Emil didukung sebanyak 31,9 persen responden perempuan dan pasangan Luluk - Lukmanul 2,2 persen," ungkapnya.

Modal Kedua, adalah tingkat loyalitas responden pemilih Risma - Gus Hans yang didapati lebih tinggi dibandingkan dua pasangan calon lainnya.

Dari total responden pemilih Risma - Gus Hans, sebanyak 78,5 persen mengaku sudah menjadi pilihan pasti alias tidak akan mengubah pilihannya.

Sementara pemilih loyal di pasangan Khofifah - Emil mencapai 51,5 persen dan di pasangan Luluk - Lukmanul tercatat 57,3 persen.

Hal ini menambah peluang Risma - Gus Hans sebagai Paslon yang diusung oleh PDI Perjuangan dan Partai Hanura.

Baca juga: 5 Survei Terbaru di Pilkada Jatim 2024, Khofifah vs Luluk vs Risma, Elektabilitas Siapa Terkuat?

"Ketiga, loyalitas pemilih PDI Perjuangan mengikuti pilihan dari partai yang didukung di Pilkada, juga berpeluang menambah daya elektoral bagi pasangan Risma - Gus Hans."

"Kondisi serupa sebenarnya juga dimiliki oleh sejumlah partai politik lainnya, seperti Golkar dan Gerindra yang lebih banyak menggiring pendukungnya untuk memilih Khofifah - Emil," ungkapnya.

Airlangga menegaskan, tiga isu tersebut menjadi medan pertarungan bagi ketiga pasangan calon untuk memperebutkan suara dari mereka yang belum menentukan pilihan.

Selain undecided voters dari survei ini yang menjadi pasar perebutan, potensi pemilih yang ragu dan bisa saja berubah pilihan, yang rata-rata mencapai sekitar 40 persen juga menambah jumlah pasar pemilih yang bisa diperebutkan saat hari pemungutan suara nanti.

"Jika tiga faktor di atas bisa dimanfaatkan pasangan Risma - Gus Hans, selisih elektoral bisa semakin sempit dan menambah ketat kompetisi antara pasangan ini dengan pasangan Khofifah - Emil."

"Siapa di antara kedua pasangan calon ini mampu merebut pemilih mengambang dengan memafataakan tiga faktor di atas, akan semakin membuka peluangnya memenangkan kompetisi," terang Airlangga. 

(TribunNewsmaker.com/Kompas.TV)