Pilkada 2024

Hasil Quick Count Pilkada Palembang 2024 Versi LSI, Ratu Dewa-Prima Salam Unggul Jauh dari 2 Pesaing

Editor: Talitha Desena
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hasil Quick Count Pilkada Palembang 2024 Versi LSI, Ratu Dewa-Prima Salam unggul

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Hasil Quick Count Pilkada Palembang 2024 Versi LSI, Ratu Dewa-Prima Salam unggul jauh dari Yudha-Baharudin dan Fitriani-Nandriani.

Ini dia update hasil quick count Pilkada Gubernur Palembang 2024 versi Lembaga Survei Lembaga Survei Indonesia.

Hasil quick count pada Rabu 27 November 2024 pukul 18.30 WIB, menunjukkan Ratu Dewa-Prima Salam unggul.

Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota nomor urut 2 Ratu Dewa-Prima Salam, unggul 47,24 persen.

Sementara itu, pasangan nomor urut 3 Yudha-Baharudin mendapat 29,30 persen suara.

Kemudian, ada pasangan nomor urut 1 Fitriani-Nandriani yang mendapatkan 23,46 persen suara.

Baca juga: Quick Count Pilkada Gubernur NTB 2024 versi KedaiKOPI, Iqbal-Dinda Ungguli Zul-Uhel & Rohmi-Firin

Perolehan suara tersebut diperoleh dari data penghitungan yang masuk sebesar 21,6 persen dari total 250 TPS sampel.

Quick count LSI dalam Pilkada Kota Palembang 2024 memiliki margin of error sebesar 7,19 persen.

 

Hingga berita diturunkan, LSI belum mempublikasikan sumber pembiayaan hitung cepat yang dilakukan.

Hasil quick count ini bukanlah hasil resmi. Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan melakukan rekapitulasi suara secara berjenjang dari Kamis (28/11/ 2024) hingga Senin (16/12/2024).

 

Adu Harta 3 Cawalkot di Pilkada Palembang 2024

Hasil survei Pilkada Palembang 2024, Elektabilitas Ratu Dewa-Prima ungguli Fitrianti Agustinda-Nandriani Oktarina dan Yudha Pratomo-Baharudin. (TribunNewsmaker.com/ Sripoku)

Berikut adu harta kekayaan tiga pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota di Pilkada Palembang 2024. Fitrianti Agustinda VS Ratu Dewa VS Yudha Pratomo, siapa terkaya.

Seperti diketahui, tiga Pasangan Calon (Paslon) Walikota dan Wakil Walikota Palembang menjalani pengundian nomor urut di gedung KPU Palembang, Senin (23/9/2024).

Dalam hasilnya, Paslon Fitrianti Agustinda-Nandriani Oktarina mendapat nomor urut 1, Paslon Ratu Dewa-Prima mendapat nomor urut 2 dan Paslon Yudha Pratomo-Baharudin mendapat nomor urut 3.

Baca juga: 6 Pemimpin Negara di Dunia yang Tidak Memiliki Ibu Negara, Vladimir Putin hingga Pabowo Subianto

Dikutip TribunNewsmaker.com dari situs Elhkpn.kpk.go.id, berikut harta kekayaan tiga pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota di Pilkada Palembang 2024.

Fitrianti Agustinda

Mengenai jumlah harta kekayaan calon Wali Kota yang pertama ada Fitrianti Agustinda yang totalnya mencapai Rp8.387.401.913.

Kekayaannya tersimpan dalam aset dan bangunan, tiga buah mobil hingga nilainya Rp1 miliar lebih, kas, serta harga bergerak lainnya.

Ratu Dewa

Selanjutnya calon Wali Kota Palembang Ratu Dewa jumlah kekayaannya mencapai Rp5.364.057.829 yang banyak di tanah dan bangunan

Dia juga suka mengoleksi kendaraan di mana mempunyai tiga mobil dan dua sepeda motor dengan nilai yang mencapai Rp662.500.000.

Yudha Pratomo

Terakhir yaitu Yudha Pratomo yang mempunyai harta kekayaan paling banyak dengan jumlah yang jauh berbeda yaitu Rp81.655.582.473.

Kekayaannya paling banyak tersimpan di aset tanah dan bangunan yang jika diuangkan jumlahnya mencapai Rp80.272.353.304.

Meskipun hartanya paling banyak tapi dia justru mempunyai koleksi kendaraan paling sedikit yaitu hanya mempunyai satu mobil seharga Rp300.000.000.

Yudha Pratomo juga mempunyai kekayaan di harta bergerak lain hingga kas dengan nilai yang tidak kalah kecil.

Berikut adu harta kekayaan tiga pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota di Pilkada Palembang 2024: Fitrianti vs Ratu Dewa vs Yudha, Siapa Terkaya (TribunNewsmaker.com/ Sripoku)

Profil 3 Calon Wali Kota di Pilkada Palembang 2024

FITRIANTI AGUSTINDA

Fitrianti Agustinda resmi maju sebagai bakal calon Walikota Palembang di Pilkada 2024.

Fitriani Agustinda lahir 5 Agustus 1967 menjabat sebagai Ketua Partai Nasdem Palembang.

Fitrianti Agustinda mengawali karier politiknya sebagai anggota DPRD Palembang pada periode 2014-2016.

Kemudian pada tahun 2016 ia menjabat sebagai Wakil Walikota Palembang untuk mengantikan posisi Harnojoyo yang naik menjadi Walikota Palembang, setelah menggantikan Romi Herton yang merupakan kakak dari Fitrianti Agustinda.

Pada Pilkada 2018 Harno-Fitri kembali dipasangkan dan hasilnya mereka kembali terpilih untuk periode 2018-2023.

Pendidikan

SD Negeri 100 Palembang (1982-1988)

SMP Negeri 13 Palembang (1988-1991)

SMA Negeri 2 Palembang (1991-1994)

S-1 Universitas Muhammadiyah Palembang (1994-1999)

Organisasi

Ketua PMI Kota Palembang (2014-2019, 2019-sekarang)

Ketua Kwarcab Pramuka Kota Palembang

Ketua Harian Pengajian Raudhatunnisa Kota Palembang

Ketua Dewan Pendidikan Kota Palembang

Ketua Yayasan Jantung Sehat Kota Palembang

Ketua Pengurus Daerah Kempo Sumatera Selatan

Ketua Umum PDBI Kota Palembang

RATU DEWA

Ratu Dewa-Prima Salam resmi maju di Pilkada Palembang 2024 setelah mendaftarkan diri ke KPU Palembang.

Keduanya maju setelah mendapatkan dukungan dari PDIP, Golkar, dan Gerindra.

Diketahui, sebelumnya, Ratu Dewa adalah mantan Sekretaris Daerah kota Palembang dan Pj Walikota Palembang.

Ratu Dewa-Prima Salam Saat Mendapakan SK Dukungan Maju Pilkada Palembang 2024 Dari PDIP (Instagram @ratudewa)

Berikut profil Ratu Dewa calon Walikota Palembang.

Ratu Dewa lahir di Desa Rantau Sialang, Kecamatan Muara Kuang, Ogan Ilir pada 17 Agustus 1969.

Ratu Dewa merupakan Anak ke 8 dari 9 bersaudara dari padasangan Cik Den Tambun dan Hj Zalipah.

Sejak menamatkan sekolah dasar di desanya, Ratu Dewa memutuskan merantau di Palembang.

Sejak duduk di bangku SMP sampai kuliah ia habiskan di Kota Palembang.

Berasal dari keluarga yang sederhana ibu seorang petani dan ayah guru membuat Dewa kecil bercita-cita menjadi insinyur pertanian.

Namun saat di perguruan tinggi Ratu Dewa masuk ke kampus IAIN Raden Fatah Palembang.

Empat tahun menimbah ilmu di IAIN Raden Fatah Palembang ia menyelesaikan strata 1 nya.

Setelah itu, Ratu Dewa sempat diangkat menjadi dosen luar biasa.

Pada tahun 1993 Ratu Dewa diangkat menjadi PNS di Dinas Penerangan Sumsel.

Pada saat pangkat 3B menjadi staf khusus Kakanwil penerangan, hingga diangkat menjadi Kasi Rencana Operasional Penerangan.

Begitu penerangan dibubarkan ditarik oleh Sekda Provinsi, pindah ke kantor Gubernur menjadi staf khusus pimpinan di TU pada saat Gubernur Rosyihan Arsyad.

Ia sempat menjabat sebagai Kabag dan Kasubag Humas Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.

Waktu ditugaskan di Dinas Perhubungan dan Kominfo Sumsel, sempat dibangkupanjangkan selama kurang lebih satu tahun.

Dan pada saat itu, Ratu Dewa memutuskan untuk mengambil S2 di Unsri.

Setelah pindah ke Pemkot Palembang, dipercaya menjabat Kabag Humas dan Protokol, selanjutnya menjabat sebagai Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Palembang, dan terakhir menjabat Kepala BKPSM Kota Palembang.

Karier Dewa semakin menanjak saat pindah ke Pemkot Palembang.

Penjabat (Pj) Wali Kota Palembang Ratu Dewa segera mengakhiri jabatannya untuk siap maju di Pilkada Palembang 2024. (Humas Pemkot Palembang)

Ia kemudian diangkat oleh Walikota Palembang sebagai Sekda Kota Palembang.

Kemudian, Ratu Dewa dilantik sebagai Pj Wako Palembang di Griya Agung, Senin (18/9/2023). 

Penunjukkan Ratu Dewa berdasarkan persetujuan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) setelah diusulkan oleh Deru.

Ratu Dewa menggantikan posisi Harnojoyo yang berakhir pada September 2023.

Ratu Dewa sukses menerima penghargaan dari Mendagri di Hari Otoda 2024.

Ratu Dewa sukses menghantarkan Kota Palembang menjadi satu-satunya Kota di Provinsi Sumatera Selatan yang meraih penghargaan bergengsi tersebut.

YUDHA PRATOMO MAHYUDDIN

Yudha Pratomo Mahyuddin-Baharuddin menjadi paslon yang pertama mendaftar di KPU Palembang untuk maju di Pilkada Palembang 2024.

Maju sebagai calon walikota Palembang, berikut Tribunsumsel.com rangkum profil dan sosok dari Yudha Pratomo Mahyuddin.

Biodata Yudha Pratomo Mahyuddin.

Lahir di Palembang, 20 April 1979.

Yudha Pratomo Mahyuddin, S.T., M.Sc., Ph.D, saat ini menjabat Ketua DPC Partai Demokrat Kota Palembang.

Yudha merupakan anak dari (Alm) Prof. dr. H. Mahyuddin NS, SpOG(K) dan Ibu dr. Hj. Halipah Amin, SpTHT, M.M. yang keduanya berasal dari Lahat, Sumatera Selatan.

Perlu diketahui, jika Mahyuddin merupakan mantan Gubernur Sumsel.

Masa kecilnya dihabiskan di Surabaya mengikuti kedua orangtuanya yang mengambil pendidikan dokter spesialis di Universitas Airlangga.

Di tengah kesibukan kedua orangtuanya, Yudha kecil tumbuh menjadi anak petualang yang keras.

Di umur 5 tahun sudah mengelilingi Kota Surabaya dengan sepeda anak-anak.

Orangtuanya sempat kewalahan dan pernah ditabrak motor dan dilaporkan hilang, dia tak menampik masa kecilnya memang berbeda dengan saudaranya.

Walaupun berasal dari keluarga yang cukup berada, Yudha lebih suka bermain di lapangan bersama teman-temannya, seperti lintas alam, memanjat pohon ataupun berenang di lebak.

Setelah kedua orangtuanya selesai sekolah, Yudha bersama kakak dan adiknya kembali ke Palembang.

Dia bersekolah di SD Negeri 77 Palembang dan selalu ranking pertama sampai dengan lulus SD.

Kemudian Yudha melanjutkan ke SMP Negeri 1 Palembang. Di masa SMP, Yudha mengalami gejolak pencarian jati dirinya.

Dia malas belajar, bolos dari sekolah dan apatis dengan lingkungan.

Setelah diingatkan orangtuanya, dia sadar untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Akhirnya Yudha lulus dengan nilai tertinggi di SMP.

Dengan bekal hasil tersebut, Yudha mencari tantangan dengan masuk SMA Taruna Nusantara Magelang, yang saat itu merupakan SMA semi-militer dengan kumpulan murid-murid terbaik dari seluruh Indonesia. Disana dia lebih berkembang dan disiplin.

Setelah lulus dari SMA Taruna Nusantara Magelang, Yudha memutuskan tidak jadi masuk tentara seperti keinginan kecilnya, tetapi menjadi seorang sipil dengan masuk ke ITB Bandung Angkatan 1997.

Pada saat UMPTN, dia memilih Jurusan S1 Teknik Elektro ITB yang merupakan salah satu jurusan paling sulit kelulusannya dan dia berhasil.

Semasa di ITB, Yudha tidak hanya kuliah, tetapi juga berbisnis jualan komputer bersama teman-temannya.

Dia suka mengoprek komputer dan pernah menjuarai Lomba Overclock PC se-Kota Bandung. Dia juga aktif di Himpunan Mahasiswa Elektro (HME) dan organisasi-organisasi lain di ITB.

Rekan-rekan alumni SMA-nya yang berada di Bandung mempercayainya menjadi Ketua Ikatan Alumni SMA Taruna Nusantara (Ikastara) Bandung.

Pasca lulus dari Teknik Elektro ITB, Yudha melambung lebih jauh lagi melanjutkan studi Master of Science (S2) di University of Surrey, Inggris pada tahun 2002.

Sekolah di sana biaya hidupnya cukup mahal. Untuk mencari tambahan uang, dia bekerja sebagai tukang sapu di salah satu gedung di dekat kampus.

Selain ditabung, uangnya digunakan untuk membeli buku dan sebagian untuk jalan-jalan.

Bagi seorang Yudha, sekolah di luar negeri bukan hanya sekedar belajar, tetapi mencari wawasan dan membangun koneksi Internasional.

Dia percaya kelak pengalaman dan jaringannya selama di luar negeri akan membantu karirnya di masa depan.

Setelah lama tinggal di luar kota kelahirannya, Yudha merasa ingin mengabdikan diri kembali ke kampung halaman.

Pasca lulus S2 di Inggris, dia kembali ke tanah air dan tinggal di Palembang.

Yudha mengabdikan diri sebagai Dosen PNS di Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya (Unsri) sejak 2004.

Dalam kurun waktu itu, kegiatannya lebih banyak mengajar, mengembangkan bisnis dan berorganisasi. Pada tahun 2006, Yudha dikirim UNSRI untuk mengambil Doktor (S3) di Universiti Teknologi Malaysia (UTM) bersama 8 orang dosen lainnya. Dia mendapatkan gelar Ph.D. tahun 2013 di usia 34 tahun.

Setelah 14 tahun mengajar di Unsri, Yudha mengundurkan diri dari Dosen PNS karena mengikuti kontestasi Pilkada Gubernur Sumatera Selatan di tahun 2018.

Saat itu dia mencalonkan diri sebagai Calon Wakil Gubernur berpasangan dengan Ishak Mekki sebagai Calon Gubernurnya.

Walaupun belum berhasil menang, perolehan suara mereka cukup signifikan yaitu sekitar 25 persen atau setara 850 ribu suara se-Sumatera Selatan dengan 154 ribu suara di Kota Palembang.

Pasca Pilkada, Yudha lebih banyak tinggal di Michigan Amerika Serikat, menemani anak-anak dan istrinya yang sudah lebih dahulu di sana mengambil program S3 sejak tahun 2016.

Mereka pulang kembali ke Indonesia di akhir tahun 2021.

Dalam kesehariannya, Yudha adalah Rektor Universitas Sumatera Selatan (USS) yang memiliki tagline Entrepreneur University.

USS banyak memberikan beasiswa kuliah gratis bagi mahasiswa berprestasi yang kurang mampu.

Selain sebagai akademisi, dia juga adalah seorang pengusaha. Bersama teman-temannya, dia memiliki perusahaan Teknologi Informasi (ELNUS Group) sebagai wujud aplikasi keilmuannya.

Sebagai aktualisasi politiknya, sejak tahun 2020 Yudha dipercaya sebagai Kepala Badan Doktrin, Pendidikan dan Pelatihan (Badiklat) DPP Partai Demokrat.

Sejak pertengahan tahun 2022, dia mendapatkan penugasan sebagai Ketua DPC Partai Demokrat Kota Palembang.

Yudha beristrikan dr. Ariesti Karmila, M.Kes., SpA(K), Ph.D. yang sering dipanggil Mila, seorang dokter spesialis anak dari Unsri dan konsultan infeksi anak lulusan Universitas Indonesia.

Mila adalah seorang Doktor Epidemiologi lulusan Michigan State University, Amerika Serikat melalui beasiswa Fulbright.

Mila juga adalah mantan Puteri Sumatera Selatan tahun 2003 dan Finalis Puteri Indonesia pada tahun yang sama.

Mereka dikaruniai 3 orang anak yaitu Aliyah Zafira Pratomo, Arjuna Makhdar Pratomo dan Ardho Panji Pratomo.

Saat ini istrinya mengabdi sebagai Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya dan Staf Bagian Anak RSMH Palembang.

Dalam organisasi, Yudha pernah menjadi Musyawarah Perwakilan Kelas OSIS SMA Taruna Nusantara, Ketua Ikatan Alumni SMA Taruna Nusantara (Ikastara) Bandung, Kepala Riset Divisi Bengkel Himpunan Mahasiswa Elektro ITB, Wakil Ketua Perhimpunan Mahasiswa Bumi Sriwijaya ITB, Wakil Presiden Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Guildford Inggris, Wakil Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Sumatera Selatan.

Kemudian Koordinator Wilayah Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Sumbagsel, Ketua Umum Karang Taruna Sumatera Selatan dan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sumatera Selatan.

Yudha memiliki ketertarikan yang mendalam dalam bidang teknologi informasi (IT), manajemen, entrepreneurship, leadership, psikologi dan humaniora.

Dia sangat menyukai bertemu dengan orang-orang berlatar belakang dan berpikiran berbeda dalam rangka mencari solusi dan pandangan baru atas permasalahan-permasalahan masyarakat dan bangsa.

Dia senang traveling ke daerah-daerah nusantara dan luar negeri untuk membuka wawasan.

Dia juga suka olahraga jalan santai, bersepeda dan bulutangkis.

Yudha adalah inisiator dan penggiat komunitas Palembang Maju, sebuah komunitas diskusi think tank yang mengajak masyarakatnya terlibat ikut bersama-sama membangun Kota Palembang menjadi kota yang lebih maju lagi melalui ide-ide dan gagasan yang brilian.

Dia percaya bahwa pembangunan bukanlah hanya urusan pemerintah saja dengan sumber dayanya yang terbatas, tetapi perlu partisipasi publik yang lebih besar dan kebersamaan dengan masyarakat mencari solusi atas permasalahan-permasalahan yang ada.

Menurut Yudha, pembangunan itu dari masyarakat, oleh masyarakat, untuk masyarakat.

(Tribunnewsmaker.com/Kompas.com)(TribunNewsmaker.com/Eri Ariyanto)