Program 100 Hari Kerja

Program 100 Hari Kerja Gubernur Jakarta Pramono Anung, Bakal Pemutihan Ijazah yang Ditahan Sekolah

Editor: Delta Lidina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

100 HARI KERJA - Inilah program 100 hari kerja Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta, Pramono Anung dan Rano Karno.

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Inilah program 100 hari kerja Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta, Pramono Anung dan Rano Karno.

Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta, Pramono Anung dan Rano Karno langsung menerapkan visi misi dan program-program kerjanya.

Diketahui, Pramono Anung dan Rano Karno telah dilantik oleh Presiden Prabowo pada 20 Februari 2025 lalu.

Pada program 100 hari kerjanya, Pramono Anung dan Rano Karno bakal mengupayakan pengambilan ijazah pelajar Jakarta yang ditahan pihak sekolah lantaran tidak dapat membayar.

Hal tersebut merupakan salah satu janji politiknya dalam 100 hari kerja usai ia dan wakilnya Rano Karno dilantik sebagai gubernur dan wakil gubernur Jakarta. 

"Ijazah-ijazah yang ditahan di seluruh dinas SD, SMP, dan SMA di Jakarta akan kami putihkan dalam waktu 100 hari kerja,” kata Pramono baru-baru ini.

Harapannya janji tersebut bisa memberikan manfaat bagi para siswa yang membutuhkan ijazah mereka.

"Kami akan memenuhi janji-janji politik karena janji-janji politik saya dan Bang Doel adalah hal-hal yang bukan luar biasa, tetapi apa yang dirasakan secara langsung oleh rakyat Jakarta,” ucap dia.

Selain itu, eks Sekretaris Kabinet itu membeberkan janji lain yang akan dikerjakan selama 100 hari kerjanya sebagai gubernur.

Pramono mengaku akan menyelesaikan masalah KJP di seluruh kecamatan Jakarta.

"Misalnya, hal yang berkaitan dengan Kartu Jakarta Pintar (KJP), Jakarta Sehat, lansia, difabel, dan sebagainya, kami akan perbaiki,” ucap dia.

Sebelumnya diberitakan, Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung dan Rano Karno berkampanye di sekitar 350 titik. Mereka pun berjanji akan kembali ke sejumlah titik kampanye dalam 100 hari pertama usai dilantik.

"Pertama, yang akan saya lakukan saya akan keliling kembali ke tempat-tempat yang di mana pada waktu itu saya melakukan sosialisasi dan belanja masalah saat kampanye,” ucap Pramono melalui akun instagram resminya @pramonoanungw, Rabu (22/1/2025).

Baca juga: Rekam Jejak & Kekayaan Pramono Anung Gubernur Jakarta yang Dilantik Prabowo, Aset Properti Rp 35 M

Eks sekretaris kabinet itu akan menyelesaikan persoalan yang pada waktu itu secara langsung disampaikan kepada rakyat Jakarta.

"Apa yang saya lakukan terutama yang berkaitan denga Kartu Jakarta Pintar (KJP), Jakarta sehat, lansia, jumantik, difabel dan sebagainya,” jelas dia.

Selain itu, Pramono juga akan menyelesaikan persoalan yang belum terselesaikan seperti persoalan Kampung Bayam, Tanah Merah dan sebagainya.

PROFIL KEPALA DAERAH - Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta, Pramono Anung dan Rano Karno. (Tribunnews/Jeprima)

"Saya akan melanjutkan program-program pada waktu itu saya anggap baik yang sudah dilakukan gubernur-gubernur sebelumnya. Contohnya Kalijodo akan saya perbaiki kembali, Jakarta International Stadium (JIS), akan saya sempurnakan bisa menjadi tuan rumah bagi Persija, Banjir Kanal Timur (BKT) akan saya teruskan. Saya ingin kehadiran saya membawa manfaat bagi masyarakat di Jakarta,” ungkap Pramono.

Pramono Anung tangani masalah banjir

Wilayah Jabodetabek dilanda banjir sejak Minggu (2/3/2025), bermula dari kawasan Puncak di Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, hingga ke Jakarta, tepatnya sepanjang aliran Kali Ciliwung. Disusul sehari kemudian, banjir merendam permukiman di Kota dan Kabupaten Bekasi. 

Gubernur Jakarta Pramono Anung berencana menggelar pertemuan dengan para kepala daerah di sekitar wilayah penyangga untuk mencari solusi atas masalah banjir kiriman yang kerap melanda Jakarta.

Lantaran, penanganan banjir tidak bisa dilakukan secara parsial hanya di Jakarta, tetapi memerlukan kerja sama lintas wilayah.

"Harus. Jadi saya akan membuka diri untuk duduk bersama dengan gubernur, bupati, wali kota yang sekarang ini terdampak dalam waktu dekat ini. Karena penyelesaian (banjir) ini kan tidak bisa parsial hanya di Jakarta," ujar Pramono baru-baru ini.

Mayoritas banjir yang terjadi di Jakarta saat ini merupakan banjir kiriman dari daerah-daerah penyangga sebab curah hujan di Jakarta masih relatif rendah.

Tingginya intensitas hujan di wilayah penyangga mengakibatkan kedua sungai tersebut meluap. 

Dengan begitu, Pramono telah berkomunikasi dengan beberapa kepala daerah di sekitar Jakarta. 

Namun, untuk waktu pertemuan masih belum ditentukan.

"Belum. Nanti kalau langsung saya jawab namanya ngapusi,” ucap dia. (TribunNewsmaker/TribunTangerang)