TRIBUNNEWSMAKER.COM - Inilah program 100 hari kerja Gubernur dan Wakil Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail dan Idah Syahidah.
Gubernur dan Wakil Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail dan Idah Syahidah langsung menerapkan visi misi dan program-program kerjanya.
Diketahui, Gusnar Ismail dan Idah Syahidah telah dilantik oleh Presiden Prabowo pada 20 Februari 2025 lalu.
Pada program 100 hari kerjanya, pasangan ini punya lima program prioritas.
Kelima hal yang diprioritaskan tersebut adalah:
- SDM
- UMKM
- Pertanian dan Perikanan
- Pariwisata
- Infrastruktur
Hal itu diungkapkan dalam Tribun Podcast tayang Kamis (15/1/2025) bertajuk Gebrakan Sang Pemimpin yang dilaksanakan di kediamannya, Jalan Brigjen Piola Isa, Kelurahan Dulomo Selatan, Kecamatan Kota Utara, Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo.
Gusnar Ismail mengatakan dirinya akan mulai melaksanakan program unggulan tersebut dalam 100 hari kerja setelah dilantik jadi gubernur Gorontalo.
"Yang pasti adalah lima program unggulan kami. Namun sementara kita persiapkan administrasinya di OPD adalah program pengembanganan UMKM," katanya.
Dia akan mulai memberikan bantuan ternak kendati akan dilakukan secara bertahap. Selain itu dia akan menjalankan program Presiden Prabowo yakni makan bergizi gratis.
"Meskipun belum sepenuhnya, namun kita sudah mau mulai. Pertama adalah mensukseskan program makan bergizi gratis (MBG), kemudian kita memastikan semua anak wajib sekolah," ungkapnya.
Cara Gusnar Ismail Akan Siasati APBD Provinsi Gorontalo Masih Minim
Gusnar Ismail mengakui masih minimnya APBD Provinsi Gorontalo dibanding provinsi lainnya.
Untuk itu, dirinya langsung bergerak cepat bertemu sejumlah organisasi perangkat daerah. Hal ini dilakukan agar DAK, dana bagi hasil dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) makin meningkat dalam APBD 2026 mendatang.
"Makanya itu yang saya sampaikan tadi, saya sudah harus lebih cepat melakukan diskusi dengan berbagai OPD. Sehingga (APBD) 2026 kita harus membuat konsep usulan dana yang memang benar-benar dibutuhkan masyarakat," katanya
"Pada intinya proyeksi 2026 kita akan maksimalkan DAK, dana bagi hasil (DBH), dan meningkatkan pendapatan asli daerah," tambahnya.
Dirinya juga akan mendorong instansi vertikal melaksanakan banyak program dekonsentrasi di Gorontalo.
Baca juga: Rekam Jejak Gusnar Ismail Gubernur Gorontalo yang Dilantik Prabowo, Cetak Sejarah Baru
"Yang kedua adalah bagaimana meraih atau mendorong kegiatan-kegiatan di kementerian/lembaga, dengan label kegiatan nasional tetapi pelaksanaannya di Gorontalo," ungkapnya
Dia juga akan melibatkan peran Investor atau swasta untuk meningkatkan PAD pemerintah provinsi Gorontalo.
Gerak Cepat Sudah Komunikasi dengan OPD
Gusnar Ismail mengaku sudah mulai berkomunikasi dengan Ketua DPRD dan Pj Gubernur Gorontalo serta organisasi perangkat daerah agar saat dilantik langsung bekerja melaksanakan janji kampanyenya.
"Saya juga sudah meminta izin kepada Pj Gubernur Gorontalo, Rudy Salahuddin untuk untuk melakukan komunikasi dengan organisasi perangkat daerah. Komunikasi itu secara garis besar mencakup dua yang pertama adalah memenuhi janji kampanye pilkada 2024 lalu. Sehingga setelah pelantikan kita sudah bisa langsung action," jelasnya.
Selain itu, dia mengaku sudah mulai mendiskusikan dengan perangkat daerah terkait APBD Provinsi Gorontalo 2026.
"Kenapa? Karena saat ini APBD Provinsi Gorontalo 2025 sudah mulai berjalan dan sudah ada alokasinya masing-masing. Kalau pelantikan dilakukan pada 7 Februari 2025, makan kita masih punya waktu panjang untuk membahas Rencana Anggaran Pembangunan 2026," jelasnya
"Kalau nanti pelantikan dilakukan bulan Maret, maka kita akan menghadapi sejumlah kesibukan seperti puasa, hari raya Idul Fitri dan hari raya ketupat, saat itu psikologi para pejabat pasti belum pulih," tambahnya
Katanya, jika terjadi keterlambatan akan berpengaruh pada penyusunan dana alokasi khusus (DAK).
"Sementara APBD kita ditunjang dari DAK. Kalau DAK tidak dibahas lebih awal, maka sudah pasti akan mengalami keterlambatan, sehingga tidak akan maksimal diserahkan oleh eksekutif ke DPRD. Nantinya di 2026, APBD Provinsi Gorontalo ditakutkan akan minim DAK. Jadi hal itu kemudian kita diskusikan dengan OPD yang ada DAK-nya," katanya.
Geser Anggaran, Akomodir Program Warga Gorontalo
Gubernur terpilih Gorontalo Gusnar Ismail mengatakan dirinya akan melakukan pergeseran APBD setelah dilantik.
Gusnar Ismail mengaku sudah berkomunikasi dengan Ketua DPRD Provinsi Gorontalo. Hal ini dilakukan untuk program yang menyentuh ke warga Gorontalo sesuai janji kampanyenya.
"Insya Allah bisa, karena kemarin saya juga sudah komunikasi dengan Ketua DPRD Provinsi Gorontalo perihal pergeseran anggaran. Hal itu semata-mata untuk mengakomodir program-program yang sudah dijanjikan kepada masyarakat," katanya
Dia mengungkap salah satu programnya yaitu pengembangan sapi. Program unggulan ini akan dilakukan secara bertahap sesuai kemampuan keuangan daerah.
"Misalnya untuk pengembangan sapi, mungkin belum bisa kita lakukan semua saat ini, baru sebagian kecil. Meskipun kecil, tapi bagi saya harus sudah ada yang kita lakukan untuk masyarakat," katanya.
Mantan Ketua Partai Demokrat Provinsi Gorontalo mengaku tidak mempersoalkan penetapan APBD 2025 jauh sebelum adanya gubernur terpilih.
"Kalau itu (penentapan), tidak bisa dikaitkan, bukan tidak ada masalah, namun hasil pemilu tidak bisa disandingkan dengan APBD yang pembahasannya sudah ada time line waktu yang teratur. Dengan kata lain, Gubernur terpilih yang harus menyesuaikan dengan APBD," katanya.
Diketahui, Gusnar Ismail dan Idah Syahidah ditetapkan sebagai Gubernur terpilih dan Wakil Gubernur terpilih Gorontalo pada pilkada 2024.
Keduanya merupakan tokoh Gorontalo yang memiliki latar dan trade record yang mumpuni untuk memimpin Gorontalo.
Gusnar Ismail pernah menjabat sebagai Penjabat Pemrov Gorontalo, Wakil Gubernur bahkan Gubernur Gorontalo.
Sementara Idah Syahidah, sebelumnya adalah anggota DPR RI Dapil Gorontalo. Ia juga adakah istri dari mantan Gubernur Gorontalo dua Periode, Rusli Habibie. (TribunNewsmaker/TribunGorontalo)