TRIBUNNEWSMAKER.COM - Inilah program 100 hari kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cimahi, Jawa Barat, Ngatiyana dan Adhitia Yudhistira.
Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cimahi, Ngatiyana dan Adhitia Yudhistira langsung menerapkan visi misi dan program-program kerjanya.
Diketahui, Ngatiyana dan Adhitia Yudhistira telah dilantik oleh Presiden Prabowo pada 20 Februari 2025 lalu.
Di awal kepemerintahannya, Ngatiyana menunjukkan ketegasannya terhadap pelayanan di RSUD Cibabat.
Pasalnya, pelayanan yang ada di rumah sakit tersebut banyak dikeluhkan masyarakat hingga viral di media sosial.
Pelayanan buruk yang dikeluhkan tersebut mulai dari petugas yang judes hingga adanya layanan yang dinilai dilakukan secara tebang pilih.
Menanggapi hal itu, Wali Kota Cimahi, Ngatiyana mengaku telah mendengar adanya desus desus buruknya pelayanan di RSUD Cibabat tersebut.
"RSUD Cibabat, saya sudah mendengar berita terkait situasi dan kondisinya," kata Ngatiyana di Pasar Atas Baru, Kota Cimahi, Jumat (11/4/2025).
Ngatiyana menuturkan, Pemkot Cimahi telah mengambil langkah dengan melakukan pertemuan bersama manajemen seluruh rumah sakit maupun fasilitas kesehatan yang ada di Kota Cimahi.
Ngatiyana telah menginstruksikan kepada setiap fasilitas kesehatan untuk tidak lagi melakukan diskriminasi dalam melayani masyarakat.
"Kemarin sudah dipanggil dan semua sudah kita kumpulkan seluruh rumah sakit yang ada di Kota Cimahi termasuk puskesmas dan seluruh Poliklinik yang ada di Kota Cimahi, kita sampaikan bahwa untuk kesehatan masyarakat adalah yang terbaik.
Baca juga: Profil Adhitia Yudisthira,Wakil Wali Kota Terpilih Pilkada Cimahi 2024,Background Keluarga Mentereng
Tidak lagi melayani masyarakat setengah-setengah, jangan sampai jawaban BPJS atau umum, itu tidak ada. Layani dulu. Amankan selamatkan nyawa. Tidak perlu membeda-bedakan," tegasnya.
Ngatiyana tak menampik jika masih banyak rumah sakit di Kota Cimahi yang melayani pasien dari luar kota.
Dia menegaskan, petugas fasilitas kesehatan diminta untuk bekerja secara profesional dan humanis.
"Memang ada pasien di Cimahi ini adalah dari luar Kota Cimahi, tapi khusus untuk Kota Cimahi harus dilayani dengan sebaik-baiknya.
Tidak ada jawaban kamar penuh, tidak ada BPJS atau umum, semuanya layanani dengan baik," ujarnya.
Ngatiyana pun mengimbau kepada warga Cimahi yang mendapatkan pelayanan buruk di fasilitas kesehatan untuk tidak ragu membuat aduan.
"Lapor kepada saya, kita akan berikan peringatan," pungkasnya.
Wali Kota Cimahi, Ngatiyana memberikan kelonggaran ekstra bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di setiap hari Jumat.
Para ASN akan mulai efektif bekerja alias ngantor di pukul 13.00 WIB.
"Setelah jumatan masuk Kantor lagi. Kerja lagi. Kita kasi kebebasan sampai jam 11 (pagi), " kata Ngatiyana di Pasar Atas Baru, Cimahi, Jumat (11/4/2025).
Ngatiyana mengungkapkan, kelonggaran jam ngantor tersebut dilakukan untuk mengajak para ASN berbelanja di pasar-pasar tradisional seperti Pasar Atas Baru, Pasar Cimindi, dan Pasar Melong.
Selain meningkatkan kepedulian ASN, hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan ekonomi para pelaku usaha Industri Kecil Menengah (IKM) maupun pedagang pasar.
"Maksudnya untuk berbagi rizki dari sebagian penghasilan ASN dibelanjakan ke pasar tradisional. Untuk menanamkan kepedulian ASN menyisihkan penghasilan berbelanja di pasar tradisional.
Agar masyarakat meningkat ekonominya. Jadi jangan di mal terus, jangan di pasar modern terus. Nanti pasar tradisional tidak laku," ungkapnya.
Ngatiyana menambahkan, ASN memiliki peranan penting untuk meningkatkan perekonomian khususnya di tingkat lokal.
Dia pun berharap para ASN untuk lebih peduli terhadap pelaku usaha mikro dan kecil lokal.
"ASN turun tangan, keluarkan sedikit penghasilan untuk belanja di pasar. Jadi pasar rakyat hidup, masyarakat kecil bisa hidup," tandasnya. (TribunNewsmaker/TribunJabar)