Kabupaten Klaten

Di Klaten Jateng Ada Wisata Umbul View Indah, Air Jernih & Bisa Terapi Penyakit, HTM Cuma Rp2 Ribu

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

UMBUL DI KLATEN - Umbul Pluneng di Klaten, Jawa Tengah. Inilah wisata Umbul di Klaten dengan pemandangan indah, bisa terapi penyakit.

Di Klaten Jateng Ada Wisata Umbul View Indah, Air Jernih & Bisa Terapi Penyakit, HTM Cuma Rp2 Ribu 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Umbul Pluneng terletak di Dukuh Miren, yang berada di wilayah Desa Pluneng, Kecamatan Kebonarum, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Lokasi ini dikenal sebagai salah satu destinasi wisata air yang cukup menarik di kawasan Klaten dan sekitarnya.

Tempat ini sudah lama dikenal masyarakat sebagai kolam pemandian yang menyimpan sejarah panjang.

Umbul Pluneng memiliki nilai historis dan budaya yang tinggi karena telah digunakan sejak ratusan tahun silam.

Mata air alami yang mengisi kolam ini memiliki kejernihan luar biasa dan suhu yang menyegarkan.

Kejernihan airnya membuat banyak wisatawan memilih datang untuk berenang atau sekadar merendam kaki.

Suasana yang tenang dan kesejukan alami menjadikan Umbul Pluneng tempat favorit bagi para pencari ketenangan.

Pemerintah desa dan pengelola terus melakukan perbaikan fasilitas agar pengunjung merasa lebih nyaman.

Fasilitas seperti tempat bilas, area duduk, dan kebersihan kolam terus ditingkatkan untuk menunjang pengalaman wisata.

Kombinasi antara suasana alam yang hijau dan kesegaran airnya membuat tempat ini ideal untuk liburan keluarga maupun sekadar menyegarkan pikiran.

Baca juga: Klaten Jateng Punya Wisata Air Ramah Anak, Bisa Mandi Salju hingga Terapi Ikan, Jernih, HTM Rp5 Ribu

UMBUL PLUNENG KLATEN: Umbul Pluneng di Klaten, Jawa Tengah (visitjawatengah.jatengprov.go.id)

5 Daya Tarik Umbul Pluneng

1.Pemandangan yang Indah

Umbul Pluneng adalah sebuah kolam pemandian yang secara khusus diperuntukkan bagi kalangan remaja dan orang dewasa.

Kolam ini menjadi salah satu tempat favorit bagi masyarakat sekitar untuk melepas penat sambil berenang di air yang menyegarkan.

Nama "Umbul Pluneng" memiliki asal-usul unik yang merupakan gabungan dari dua suku kata dalam bahasa Jawa.

Kedua suku kata tersebut adalah "nyemplung" yang berarti masuk ke dalam air, dan "seneng" yang berarti merasa senang atau bahagia.

Jika digabung, "nyemplung" dan "seneng" membentuk kata "Pluneng", yang menjadi nama khas dari kolam ini.

Dengan demikian, makna dari nama Umbul Pluneng adalah bahwa siapa pun yang masuk ke dalam kolam ini akan merasa bahagia.

Tidak hanya menyegarkan tubuh, berendam di Umbul Pluneng juga menyuguhkan suasana alami yang menyejukkan pikiran.

Dari area kolam, para pengunjung bisa menikmati pemandangan indah seperti hamparan sawah, serta siluet Gunung Merapi dan Gunung Merbabu di kejauhan.

2. Area Pemandian Terbagi Dua

Pada tahun 1970-an, ada pembangunan dinding pembatas antara umbul dengan sawah di sekitarnya.

Area pemandian ini terbagi menjadi dua yang lokasinya tidak berjauhan, yaitu Umbul Tirto Mulyono (Umbul Lanang atau pria) dan Umbul Tirto Mulyani (Umbul Wedok.

Jaraknya sekitar 100 meter yang dipisahkan oleh jalan desa.

Umbul Tirto Mulyono diperuntukan untuk pengunjung laki-laki yang ingin mandi maupun menyegarkan diri.

Sedangkan, Umbul Tirto Mulyani untuk pengunjung perempuan.

Namun saat ini siapa saja boleh masuk, perbedaannya terletak pada jumlah dan kedalaman kolam.

Umbul Tirto Mulyono telah dibangun tiga kolam dengan luas dan kedalaman yang berbeda-beda.

Kolam utama berukuran 50 x 10,5 meter dengan kedalaman dua meter.

Ada juga kolam anak-anak dengan kedalaman 75 sentimeter dengan ukuran 6 x 8,5 meter.

Adapun Umbul Tirto Mulyani lebih kecil dan tidak terlalu dalam dengan kedalaman 120 sentimeter dengan luas 20 x 15 meter.

UMBUL DI KLATEN - Pengunjung memadati kawasan pemandian Umbul Pluneng, Desa Pluneng, Kecamatan Kebonarum, Klaten. (INSTAGRAM/@umbul_pluneng)

Baca juga: Di Bogor Jabar Ada 5 Wisata Curug Hidden Gem, View Pegunungan, Perkebunan hingga Hutan Pinus, Sejuk!

3. Air Alami Umbul Pluneng Sangat Jernih

Air Umbul Pluneng berasal dari sumber air alami yang sangat jernih dan terus mengalir.

Kualitas air Umbul Pluweng dengan kadar pH 7 dan TDS 100 yang termasuk kategori air sehat bahkan layak minum tanpa perlu di masak.

Untuk menjaga kualitas air umbul, Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) Tirta sejahtera melarang pengunjung meludah di area kolam.

Pengelola juga menyediakan selokan di pinggir kolam sebagai tempat meludah dengan air mengalir.

4. Bisa Terapi

Umbul Pluneng dapat menjadi terapi penyembuhan berbagai penyakit, seperti stroke, saraf kejepit, jantung, diabetes, pegal-pegal, dan lain sebagainya.

Pengunjung yang ingin menjalani terapi dapat menggunakan jasa terapis Umbul Pluneng.

5. Ada Tradisi Budaya Umbul Pluneng

Pengunjung juga dapat satu atraksi budaya yang diadakan setiap tahun, yaitu Syukuran Banyu.

Tradisi tersebut digelar setiap pekan terakhir pada bulan Suro atau Muharram.

Tradisi sebagai wujud syukur masyarakat Desa Pluneng kepada Yang Kuasa atas kelimpahan air yang tidak pernah surut.

Tradisi budaya tersebut juga sebagai pengingat pentingnya menjaga warisan mata air.

Harga Tiket Masuk Umbul Pluneng

Bagi pengunjung yang ingin menikmati Umbul Pluneng akan dikenakan tiket masuk sebesar Rp 5.000 di Umbul Tirto Mulyono, sudah termasuk tiket masuk waterpark.

Harga tiket masuk Umbul Tirto Mulyani sekitar Rp 2.000.

Harga tiket dapat berubah sewaktu-waktu.

Jam Buka Umbul Pluneng

Umbul Pluneng mulai buka pukul 04.00 hingga 18.00 WIB. Pengunjung yang ingin merasakan kesegaran mata air alami dapat datang pagi hari atau setelah pukul 15.00 WIB.

Fasilitas wisata yang tersedia, seperti penyewaan ban pelampung khususnya untuk pengunjung yang tidak dapat berenang.

Tempat wisata tersebut juga dilengkapi dengan tim SAR yang bertugas mengawasi serta menolong apabila terjadi kecelakaan pada pengunjung.

Rute Umbul Pluneng

Jarak tempuh Umbul Pluneng dari pusat Kabupatan Klaten sekitar 16 kilometer dengan waktu tempuh kurang lebih 33 menit.

Perjalanan akan melalui Jalan Klaten-Solo, Jalan Pemuda, dan Jalan Wilis.

Jika perjalanan dari Yogyakarta, jarak tempuhnya sekitar 28,4 kilometer dengan waktu tempuh kurang lebih satu jam.

Perjalanan akan melalui Jalan Laksda Adisucipto, Jalan Raya Solo-Yogyakarta, Jalan Deles Indah, dan Jalan Bon Arum-Jogonalan.

(TribunNewsmaker.com/ Kompas.com)