Sosok

Sosok & Profil Umar Patek, Mantan Napi Terorisme, Dulu Merakit Bom Kini Meramu Kopi: Saya Tobat

Editor: Febriana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KABAR UMAR PATEK - (kiri) Momen Umar Patek mengenalkan bisnis kopinya pada Selasa (3/5/2025). (kanan) Momen Umar Patek ketika menjalani reka ulang pada Rabu (2/11/2011). Umar Patek mantan napi terorisme telah tobat dan kini jalani bisnis kopi.

Marthinus kini menjabat sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN).

Dalam acara launching Kopi Ramu 1966 by Umar Patek, keduanya saling bersalaman, berpelukan, tebar senyum. Umar pun tak segan melontarkan candaan.

"Mudah-mudahan di kantor BNN mulai dari pusat sampai BNN Kabupaten, bisa berlangganan kopi saya. Untuk BNN Kabupaten taruhlah lima kilogram, tiga kilogram tidak apa-apa," celetuk Umar disambut tepuk riuh.

Komjen Marthinus menyebut bahwa, pertemuan kali ini menunjukan sisi lain seorang Umar Patek. 

Dahulu Umar Patek tercantum pada list pelaku bom Bali 1 Tahun 2002. 

Umar dikenal gahar, militan kelompok teroris Asia Tenggara dan ahli senjata berikut taktik gerilya itu diburu aparat keamanan di banyak negara.

"Dia dikejar oleh seluruh dunia. 2002 sampai 2011 jadi Umar Patek ditangkap di Kota Abbottabad, Pakistan. Selama pelarian dia, kepalanya dibanderol sebesar 10 miliar. Lebih membuat kita terkagum dengan orang ini, dikabarkan mati berkali-kali, diserang pasukan angkatan Filipina, eh muncul lagi. Saat itu, kami mendapatkan berita bahwa dia terkepung tapi dia bisa keluar dari kepungan itu. Inilah Umar Patek, yang kita kenal hari ini,” ungkapnya.

Baca juga: Sosok & Profil Lee Jae-myung, Presiden Baru Korea Selatan, Dulu Sempat Jadi Pekerja Pabrik

SOSOK UMAR PATEK - Momen Umar Patek bebas dari Lapas Porong pada (7/12/2022). Ia sempat terjerat kasus terorisme. (surya/m taufik)

Hubungannya dengan Umar Patek, dinilai sebagai suatu contoh yang semula musuh, kemudian saling menyadari posisi masing-masing, menjaga hubungan dengan Tuhan dan hubungan dengan manusia tanpa batas.

Marthinus juga berharap Kopi Ramu 1966 by Umar Patek bisa menjadi pendorong dan pengembangan UMKM di Jawa Timur.

"Di dalam penjara beliau melaksanakan perenungan. Dari seorang perakit bom, menjadi seorang peramu kopi. Yang dulunya berjuang membawa senjata, tapi hari ini ikut berjuang menegakan kemanusiaan, cinta kasih, tanpa batas, melampaui tembok imaginer keyakinan, menjadi satu kesatuan umat manusia, satu kesatuan Indonesia," ujarnya.

Dari Kopi Saat Bertamu, Menjadi Peluang Usaha Baru

Kegigihan drg David Andreasmito pemilik Hedon Estate melakukan pendekatan pada Umar Patek membuahkan hasil. 

Ia mengaku pernah menawarkan bantuan finansial kepada Umar Patek, namun ditolak.

David bersama sang adik lantas bertamu ke rumah Umar Patek, ia disuguhi secangkir kopi.

"Saya kaget lho kok enak, saya tidak berlebihan memang enak, dia bilang ini kopi rempah buatan saya dan istri. Loh kok enak, memang enak. Saya berbicara dengan adik saya, gimana kalau dia (Umar) jualan kopi rempah," ungkap dokter David.

Halaman
123