Sosok

Profil dan Biodata Bobby Nasution, Menantu Jokowi yang Kini Jadi Gubernur Sumut, Kariernya Gemilang

Editor: Eri Ariyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PROFIL KEPALA DAERAH - Inilah rekam jejak Bobby Nasution yang kini telah sah menjadi Gubernur Sumatera Utara (Sumut) periode 2025-2030.

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Berikut profil dan biodata Bobby Nasution, menantu mantan Presiden Jokowi yang kini berhasil jadi Gubernur Sumatera Utara (Sumut).

Pasangan Bobby Nasution-Surya menjadi gubernur dan wakil Gubernur Sumatera Utara terpilih tahun 2025-2030.

Lantas, seperti apa profil dan biodata Bobby Nasution? Berikut rangkuman lengkapnya.

Baca juga: Sosok & Profil Armia Fahmi, Bupati Aceh Tamiang yang Dilantik Muzakir Manaf, Pensiunan Polisi

Profil Bobby Nasution

Sebelum meniti karier politik, Bobby banyak berkecimpung di dunia pengusaha.

Tercatat lelaki kelahiran 1991 ini aktif sebagai Wakil Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) dari 2019 hingga sekarang.

Kemudian barulah pada Maret 2020, anak mantan Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara (Persero) IV, Erwin Nasution ini memutuskan terjun ke dunia politik dengan bergabung ke PDIP.

Kala itu Bobby sudah tiga tahun menikahi Kahiyang Ayu, putri dari presiden ke-7 Indonesia Joko Widodo.

KEPALA DAERAH - Pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut nomor urut satu Bobby Nasution (kiri) dan Surya saat memberikan keterangan kepada pendukungnya terkait perolehan suara hasil quick count di Rumah Pemenangan Bobby-Surya, Jalan Putri Hijau, Medan, Rabu (27/11/2024). Surya merupakan wakil gubernur Sumatera Utara 2025. (TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR)

Usai mendaftar di PDIP selanjutnya Bobby, bergerilya ke sejumlah partai untuk memperoleh dukungan koalisi maju di Pilkada Medan.

Uniknya, saat Pilkada Medan, PDIP justru memberi karpet merah mendukung Bobby, padahal petahana saat itu, diisi oleh kader mereka, Akhyar Nasution.

Gubernur Sumatera Utara terpilih, Bobby Nasution, membacakan Janji Kader Partai Gerindra dalam puncak acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-17 Gerindra.(Kompas.com/Rahel Narda Chaterine)

Kala itu Akhyar pun dipecat PDIP, karena tetap ngotot ikut kontestasi politik 5 tahunan.

Akhyar pun maju di Pilkada Medan dengan didukung PKS dan Partai Demokrat.

Di Pilkada Medan Bobby kemudian berpasangan dengan kader Partai Gerindra, Aulia Rachman.

Dia pun banyak mendapat dukungan partai. Mulai dari PDI-P, Gerindra, PAN, Golkar, NasDem, PSI, Hanura, dan PPP.

Saat kontestasi bergulir, Bobby langsung diterpa politik dinasti, pencalonannya dituding menghidupkan dinasti politik lantaran merupakan keluarga presiden.

Dia juga dituding tak pernah tinggal di Medan lantaran banyak menghabiskan waktu di ibu kota. Bobby lantas membantah tudingan itu.

"Ya bukan dinasti lah," kata Bobby di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (21/2/2020).

Bobby mengatakan, keputusannya maju di Pilwalkot Medan untuk membangun daerah kelahirannya.

"Kita ingin berbuat, ingin berbuat di suatu daerah kita tempat lahir kita di situ ya, saya rasa bukan dinasti lah," ujarnya

Di Pilkada tersebut Bobby-Aulia menang dengan perolehan 393.327 suara sedangkan Akhyar dan Salman 342.580 suara.

PROFIL KEPALA DAERAH - Inilah rekam jejak Bobby Nasution yang kini telah sah menjadi Gubernur Sumatera Utara (Sumut). (Newsmaker Kolase/Tribunnews)

Pilkada Sumut 2024

Tidak puas dengan jabatan Wali Kota Medan, Booby kemudian menyatakan diri maju gubernur Sumatera Utara, kali ini dia berpasangan dengan kader Golkar, yang juga Bupati Asahan, Surya.

Bobby kembali berhadapan dengan petahana, kali ini lawannya Edy Rahmayadi dan Hasan Basri.

Namun sebelum mendapat tiket maju di Pilkada Sumut, Bobby sempat diusulkan dipecat oleh DPC PDIP Kota Medan pada November 2023.

Usulan pemecatan dilakukan lantaran Bobby tidak mendukung pasangan calon presiden, yang diusung PDIP di pemilihan presiden 2024.

PDIP kala itu mendukung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

Kala itu Bobby dianggap membangkang, lantaran memilih mendukung, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, kakak iparnya.

Setelah itu, Bobby bergabung dengan Partai Gerindra pada 10 Mei 2024.

Sama dengan kontestasi politik sebelumnya, Bobby juga begitu mudah mendapat dukungan banyak partai.

Koalisi partai yang mendukungnya PSI, Perindo, PKB, Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Nasdem, PAN, Partai Demokrat, PPP dan PKS.

Sementara lawannya Edy Rahmayadi dan wakilnya Hasan Basri Sagala. Mereka didukung PDIP Partai Ummat, Partai Hanura, dan Partai Buruh.

Saat penghitungan, Bobby-Surya menang telak. Dia memperoleh suara 3.645.611 suara atau 64,46 persen dari total suara sah sedangkan Edy-Hasan memperoleh 2.009.311 suara.

Biodata

Muhammad Bobby Afif Nasution (lahir 5 Juli 1991).

Riwayat pendidikan Bobby Nasution

SD Muhammadiyah 02, Pontianak, Kalimantan Barat (1998)

SMP Negeri 22 Bandar Lampung (2003)

SMA Negeri 09 Bandar Lampung (2006)

Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor (2009)

Magister Manajemen, Institut Pertanian Bogor (2015)

Karier profesional Bobby Nasution

Manager Klub Sepak Bola Medan Jaya (2014)

Direktur Marketing Takke Grup (2016-sekarang) Wakil Ketua Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (2019-sekarang )

Ketua Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) Korwil 1 (2022-sekarang)

Riwayat Pekerjaan 

Walikota Medan

(TribunNewsmaker.com/Kompas.com)