TRIBUNNEWSMAKER.COM, KLATEN - Program Sambung Rasa kembali digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten, Rabu (13/8/2025), kali ini di Desa Mutihan, Kecamatan Gantiwarno.
Warga memanfaatkan kesempatan ini untuk menyampaikan aspirasi langsung kepada Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo dan Wakil Bupati Benny Indra Ardhianto.
Sejak pagi, Desa Mutihan menyambut kedatangan rombongan Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo dan Wakil Bupati Benny Indra Ardhianto.
Penyambutan dilakukan meriah oleh siswa SD Negeri 1 Mutihan dengan pengalungan syal dan penampilan tari tradisional Geol Denok.
Dalam sesi dialog, berbagai perwakilan warga mulai dari PKK, RT, RW, BPD, karang taruna, hingga Gapoktan menyampaikan beragam persoalan.
Di antaranya, perwakilan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Tani Makmur, Desa Mutihan, Kecamatan Gantiwarno, Klaten.
Dia mengatakan dalam forum, bahwa Gapoktan Tani Makmur memiliki banyak kendala saat mengolah lahan.
Salah satunya, ia mengaku jika lahan milik kelompoknya merupakan sawah tadah hujan.
Meski memiliki sumur bor sebagai sumber air, namun jumlahnya belum mencukupi.
"Pengairan enggak (mencukupi) sehingga kalau enggak ada hujan enggak bisa tanam. Untuk mengatasi permasalahan itu, harapan kami dapat bantuan seperti pompa sama sumpur bor," ungkapnya.
Namun yang tak kalah penting, perjuangan kelompoknya dalam mengatasi hama tikus.
Baca juga: Klaten Kembali Masuk Daftar Kabupaten Layak Anak, Ini Kata Bupati Hamenang
"Selama ini kelompok tani berjuang habis-habisan. Terutama ini untuk mengendalikan hama tikus, bahkan tahun ini, luar biasa, petani tidak panen," terangnya dihadapan Bupati dan Wabup Klaten.
Mengatasi keluhan tikus, Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo mengatakan berbagai macam program juga sudah ada di Pemda dengan kerja sama dengan provinsi hingga pusat.
"Dalam waktu dekat otomatis gropyokan (pembasmian hama) berkala."
"Kemudian ada program bantuan dari provinsi yakni rumah burung hantu, sedangkan burung hantunya kerja sama dengan Polres. Kemudian juga ada Trap Barrier System (TBS) atau menyekat-nyekat lahan pertanian," imbuhnya.
Terkait kebutuhan air pihaknya telah menyiapkan saluran irigasi yang akan direalisasikan tahun ini melalui APBD Perubahan 2025. Sedangkan alsintan akan menjadi catatan tersendiri agar dapat segera direalisasikan.
Hamenang mengungkapkan, selain masalah pertanian berbagai aspirasi ikut mencuat.
“Berbagai macam curhatan dan harapan ini yang kemudian nanti kita akan akumulasi, tabulasi, agar ke depan bisa menjadi program-program bersama mas wakil,” tambahnya.
Selain berdialog, kegiatan Sambung Rasa juga diwarnai dengan penyerahan bantuan senilai puluhan juta rupiah dari Baznas Klaten, BPR Bank Klaten, PDAM Tirta Merapi, Perusda Aneka Usaha, DissosP3APPKB, hingga BPJS Ketenagakerjaan. (TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo)