TRIBUNNEWSMAKER.COM - Ayahnya jenderal polisi, ia memilih jalan politik dan kini duduk di DPR dua periode.
Farah Puteri Nahlia menorehkan prestasi sebagai politisi muda yang cemerlang dengan pengaruh nyata.
Di usia muda, ia sudah mencatatkan harta fantastis Rp17 miliar prestasi dan kekayaan berjalan seiring.
Baca juga: Sosok Megawati Soekarnoputri, Ternyata Purna Paskibraka 1963, Klaim Membentuk Duta Pancasila
Perempuan kelahiran Semarang 2 Januari 1996 sudah dua periode duduk sebagai anggota DPR RI.
Ia putri dari Komjen Fadil Imran Jenderal Asal Makassar yang kini menjabat Astamaops Kapolri.
Farah Puteri Nahlia sudah dua kali bertarung anggota DPR RI.
Dalam dua kali kesempatan itu, Farah selalu terpilih.
Farah dikenal bukan hanya karena kecantikannya, tetapi juga kiprah politiknya yang terbilang cemerlang di usia yang masih relatif muda.
Farah lahir dari keluarga dengan latar belakang kuat di bidang hukum dan pengabdian negara.
Pendidikan
Farah menempuh pendidikan internasional sejak masa SMA hingga meraih S2. Ia mengenyam pendidikan di Concord College Summer School (2011), University Foundation Programme di David Game College, London (2013–2016), kemudian menyelesaikan S1 dan S2 Politik serta Hubungan Internasional di Royal Holloway, University of London (2013–2017) Tatler AsiaMinistry of Public Works and Housing Universitas STEKOM.
Karier Politik & Organisasi
Menjadi anggota DPR termuda kedua periode 2019–2024, dia sukses meraup 113.263 suara.
Ia kemudian menduduki posisi di Komisi I DPR RI dan Badan Anggaran serta menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal DPP PAN Universitas STEKOM.
Pada 2019, Farah merintis Kaukus Pemuda Parlemen Indonesia (KPPI) sebagai wadah dialog antara mahasiswa, masyarakat, dan wakil rakyat beritamerdekaonline.comdetiknews.
Selain kiprah politik, Farah pernah mendirikan startup kreatif PT Masa Kreatif Indonesia dan aktif sebagai relawan di Habitat for Humanity dan program pengajaran bahasa Inggris Universitas STEKOM.
Kekayaan
Berdasarkan LHKPN, kekayaan Farah mencapai sekitar Rp17,24 miliar, terdiri dari aset tanah dan bangunan senilai sekitar Rp15,4 miliar, kendaraan Rp950 juta, serta kas sekitar Rp857 juta.
Soroti 2 Hal Penting dari Pidato Prabowo
Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PAN, Farah Puteri Nahlia, menyoroti dua pilar utama yang menjadi sorotan dalam pidato Kenegaraan Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Tahunan MPR/DPR/DPD RI 2025, yakni pertahanan dan diplomasi internasional.
Di bidang pertahanan, Farah mendukung langkah pemerintah memperkuat postur militer melalui pembentukan komando baru di tiga matra.
"Penguatan postur pertahanan merupakan sebuah respons yang adaptif dan diperlukan dalam menyikapi dinamika global yang terus berubah. Kami memandang bahwa hal ini merupakan langkah strategis untuk mengimplementasikan doktrin Sishankamrata, sekaligus memastikan kesiapan kita dalam menjaga kedaulatan di setiap jengkal wilayah NKRI," ujarnya kepada wartawan, Sabtu (16/8/2025).
Sementara di bidang hubungan internasional, Farah menilai Indonesia telah memainkan peran penting di panggung global melalui diplomasi yang proaktif.
Dia menyinggung kebijakan strategis pemerintah, mulai dari bergabung dengan BRICS, penyelesaian perundingan dagang dengan Uni Eropa (EU CEPA) dan Amerika Serikat, hingga konsistensi memperjuangkan kemerdekaan Palestina.
"Langkah-langkah strategis ini menunjukkan bahwa Indonesia tidak lagi hanya menjadi penonton, tetapi pemain utama yang ikut menentukan arah diplomasi global," katanya.
Lebih lanjut, Farah juga menilai pidato kenegaraan tersebut menyajikan visi yang kuat sekaligus capaian konkret dalam mewujudkan Indonesia yang berdaulat, sejahtera, dan maju.
"Kami menyambut baik Pidato Kenegaraan Presiden yang secara komprehensif menguraikan arah kebijakan bangsa. Visi yang disampaikan, khususnya terkait penguatan kedaulatan ekonomi dan upaya pengentasan kemiskinan, merefleksikan aspirasi dan harapan besar masyarakat Indonesia," kata Farah.
Farah menekankan perlunya sinergi pemerintah dan DPR dalam menerjemahkan visi presiden ke dalam kebijakan, program, dan anggaran nyata.
"Pidato Presiden telah memaparkan visi yang jelas dan capaian yang terukur. Di Komisi I, kami melihat penekanan pada kedaulatan pertahanan serta diplomasi yang proaktif sebagai dua pilar utama yang harus kita kawal bersama untuk menghadapi tantangan global," ujarnya.
Menjelang HUT ke-80 Kemerdekaan RI, Farah juga mengajak seluruh elemen masyarakat menjadikan momentum ini sebagai penguat persatuan dan semangat gotong royong.
“Peringatan delapan dekade kemerdekaan ini merupakan momentum berharga bagi seluruh komponen bangsa untuk merefleksikan dan menguatkan kembali semangat persatuan. Dengan kolaborasi dan kerja bersama, kita akan mampu mewujudkan Indonesia yang maju dan sejahtera,” tandasnya.
Farah Puteri Nahlia politikus muda Partai Amanat Nasional (PAN) yang saat ini menjabat sebagai Anggota Komisi I DPR RI.
Di juga Ketua Umum DPP Perempuan Amanat Nasional (PUAN) PAN periode 2025–2030, organisasi perempuan PAN.
Farah terpilih jadi Anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan Jawa Barat IX meliputi Majalengka, Subang, Sumedang.
(TribunNewsmaker.com/Tribun-Timur.com)