Kacab Bank Tewas

Misteri Pembunuhan Ilham Pradipta, Eks Kabareskrim Susno Duadji Coba Bongkar Motif: Apa Ada Utang?

Editor: Delta Lidina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KACAB BANK DIBUNUH - Mantan Kabareskrim Polri periode 2008–2009, Susno Duadji ikut berkomentar soal kematian misterius Kepala KCP bank BUMN.

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Eks Kabareskrim Polri periode 2008–2009, Susno Duadji ikut menelisik motif pembunuhan Kepala KCP bank BUMN di Jakarta Pusat, Ilham Pradipta.

Ilham Pradipta ditemukan tewas di area lahan kosong kawasan Cikarang, Bekasi pada Kamis (21/8/2025).

Sehari sebelumnya, Ilham Pradipta menjadi korban penculikan di daerah Jakarta Timur.

Ilham Pradipta lalu sekaligus menjadi korban pembunuhan yang jasadnya kemudian dibuang.

Kematian Ilham Pradipta masih menyisakan tanda tanya terkait penyebabnya.

Susno Duadji, menilai kasus ini tidak bisa dipandang sebatas persoalan utang.

Menurutnya, ada hal yang jauh lebih besar di balik peristiwa penculikan sekaligus pembunuhan tersebut.

Susno menegaskan, dugaan motif terkait utang dengan bank tidak logis.

"Masalah motifnya apa. Karena kalau motif utang ke bank, tidak pernah, jarang sekali terjadi, utang di bank kepala banknya dibunuh.

Kenapa? utang di bank dengan membunuh kepala bank, utangnya tidak habis, tetap tercatat," ujar Susno dalam wawancara di Kompas TV, dikutip pada Minggu (24/8/2025).

Ia juga menepis kemungkinan adanya praktik penggelapan kredit fiktif yang melibatkan korban.

"Bagaimana mau gitu karena kan tidak bisa hilang, semuanya kan catatan elektronik, jadi tidak bisa dihilangkan. 

Kecuali kalau korban memainkan duit negara, tapi bukan caranya dengan menculik kayak gitu, itu tidak mungkin," jelasnya.

Baca juga: 5 Tingkah Janggal 4 Penculik Ilham Pradipta, Gerak-gerik saat Ditangkap hingga Misteri Disuruh Bos

Isu yang berkembang bahwa Ilham menjadi korban debt collector pun dianggap tidak masuk akal.

"Apakah yang punya utang adalah korban? Kalau yang punya utang orang lain kepada bank, kan tidak bisa menghapus utangnya dengan membunuh korban, itu kan bodoh sekali," tegas Susno.

Halaman
12