TRIBUNNEWSMAKER.COM - Kabar mengejutkan datang dari pasangan pesepak bola Pratama Arhan dan selebgram Nurul Azizah Rosiade, yang akrab disapa Azizah Salsha.

Rumah tangga mereka yang baru berjalan dua tahun, kini harus kandas di tengah jalan.

Di tengah sorotan publik, ayah Azizah, Andre Rosiade, juga ikut menjadi perhatian.

Siapa Andre Rosiade?

Andre Rosiade adalah sosok yang tak asing di dunia politik Indonesia.

Ia adalah anggota DPR RI dari Partai Gerindra periode 2019-2024 dan dikenal sebagai loyalis Presiden terpilih, Prabowo Subianto.

Lahir di Padang, Sumatra Barat, pada 7 November 1978, Andre kini menjabat sebagai Ketua DPD Partai Gerindra Sumatera Barat.

Selain itu, pada Pemilu Presiden 2024, Andre dipercaya sebagai Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran untuk Sumatera Barat. Sebelumnya, pada kampanye Pilpres 2019, ia juga menjadi juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi.

Baca juga: Isi Gugatan Pratama Arhan ke Azizah Salsha, Pisah Rumah Sejak September 2024, Bucin Cuma Pencitraan?

Karier politiknya berawal dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), di mana pada 2009 ia pernah maju sebagai calon anggota DPRD Kota Tangerang meski belum berhasil.

Sebelum menapaki dunia politik, Andre lebih dulu meniti karier sebagai konsultan di PT Indoconsult.

Pada 2003, ia mendirikan PT Hasil Usaha Anak Bangsa dan menjadi direktur utama.

Tak hanya itu, ia juga mendirikan sejumlah perusahaan lain, seperti PT Kaze Internasional Selaras, PT Cahaya Azizah, dan CV Putri Pertama.

Selain menjadi direktur utama, Andre juga menjabat komisaris di beberapa perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor peralatan pabrik dan penyediaan oli serta keamanan di pabrik-pabrik besar, seperti PT Semen Padang dan sejumlah pabrik di Tangerang.

Kontroversi Lama yang Kembali Muncul

Dalam riuhnya isu perceraian putrinya, netizen kembali mengingat peristiwa lama yang pernah melibatkan Andre Rosiade.

Pada 2020, Andre bersama tim Ditreskrimsus Polda Sumbar melakukan penggerebekan praktik prostitusi online di Padang.

Namun, operasi ini menuai kontroversi karena kabar yang beredar menyebut penggerebekan tersebut sebagai skenario yang sengaja dirancang oleh Andre.

Ia bahkan mengunggah momen tersebut di akun Instagram pribadinya pada 27 Januari 2020.

Langkah politikus Partai Gerindra ini mendapat kritik tajam, salah satunya dari Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) yang menilai tindakan Andre telah melampaui kewenangannya sebagai anggota DPR.

Komisi Nasional (Komnas) Perempuan juga menilai tindakan tersebut tidak manusiawi.

Peneliti Formappi, Lucius Karus, menyatakan, “Alih-alih berkoordinasi dengan pihak terkait atau membawa persoalan itu ke DPR untuk dicarikan solusinya, Andre malah bertindak seolah-olah sebagai aparat penegak hukum.” (Kamis, 6/2/2020)

Menurut Lucius, meskipun keinginan Andre untuk menampung aspirasi masyarakat bisa dimaklumi, sebagai anggota DPR ia tetap harus mematuhi aturan Undang-Undang MPR, DPR, DPRD, dan DPD (UU MD3).

Ia menilai Andre seharusnya membawa masalah prostitusi online tersebut ke DPR agar dapat dibahas dan dirumuskan dalam kebijakan nasional.

Baca juga: Sumber Kekayaan Pratama Arhan, Anak Penjual Sayur Digaji Rp 10 M, Eks Suami Azizah Salsha jadi BA

Permohonan Cerai Putrinya Jadi Sorotan

Kini, perhatian publik kembali tertuju pada Andre Rosiade karena kabar perceraian putrinya dengan Pratama Arhan.

Berdasarkan informasi dari Kompas.com, permohonan cerai sudah diajukan di Pengadilan Agama Tigaraksa, Tangerang, sejak 1 Agustus 2025.

Dari pantauan Kompas.com melalui Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) Pengadilan Agama Tigaraksa, perkara dengan nomor 4274/Pdt.G/2025/PA.Tgrs telah memasuki persidangan pada Senin (25/8/2025).

Sidang yang digelar di Ruang III ini mengagendakan pemanggilan pihak termohon, yaitu Azizah Salsha.

Meski demikian, Azizah tidak hadir memenuhi panggilan majelis hakim.

Sementara itu, Pratama Arhan hadir di persidangan melalui kuasa hukumnya, Singgih Tomi Gumilang.

Uniknya, dalam berkas gugatan, nama Pratama Arhan tidak ditulis secara terang-terangan melainkan disamarkan.

Nama pemohon atau penggugat juga hanya tercatat atas nama kuasa hukumnya, Singgih Tomi Gumilang.

(TribunNewsmaker/Grid.ID)