Dicibir Gegara Posting Penghargaan saat Affan Driver Ojol Tewas, Raffi Ahmad Bereaksi: Ikut Berduka
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Netizen kembali dibuat geram oleh sikap seorang artis papan atas, Raffi Ahmad.
Rasa kesal itu muncul lantaran Raffi, yang kini juga menjabat sebagai Staf Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni, dianggap tidak menunjukkan empati terhadap kasus tragis yang menimpa seorang driver ojek online (ojol) bernama Affan Kurniawan.
Kasus ini mencuri perhatian publik karena Affan, pemuda berusia 21 tahun, tewas secara mengenaskan pada Kamis (28/8/2025).
Banyak yang menilai, seharusnya Raffi sebagai figur publik sekaligus pejabat pemerintahan memberikan perhatian dan suara empati atas tragedi yang memilukan itu.
Namun kenyataannya, Raffi justru sibuk dengan unggahannya sendiri yang tidak ada kaitannya dengan kabar duka tersebut.
Alih-alih menyampaikan bela sungkawa atau sekadar mengucapkan simpati, Raffi memilih memposting kabar bahwa dirinya baru saja menerima penghargaan sebagai Tokoh Publik Gerakan Cinta Zakat dari Baznas Indonesia.
Waktu unggahan itu menjadi sorotan karena bertepatan di hari yang sama ketika Affan meregang nyawa secara tragis.
Tak ayal, tindakan Raffi langsung menuai badai hujatan dari para pengguna media sosial, khususnya Instagram.
Kolom komentarnya dipenuhi oleh kritik pedas, sindiran, bahkan kekecewaan yang mendalam dari para netizen.
Salah seorang warganet dengan nada kecewa menulis, "Ga ada empati2nya lo sama rakyat yang sedang berjuang."
Komentar pedas lainnya juga menyusul, "Udah segitunya tersandera? Sampai nggak ada empatinya sama sekali sama rakyat. Jilat terus itu bekingan Anda, padahal siapa yang bikin Anda sampai di titik ini kalau bukan masyarakat yang mensupport Anda sekeluarga dari dulu."
Baca juga: Ojol Tewas Terlindas Mobil Rantis Brimob, Raffi Ahmad Malah Jadi Sasaran Amukan Warganet, Nirempati?
Netizen lain pun tak kalah keras menyoroti sikap Raffi.
"Setiap lagi demo pasti ngepost soal pemerintahan. Caper caper," tandas seorang netter dengan nada sinis.
Ada juga yang mencoba memberi pandangan berbeda dengan menuliskan, "Gw tau dia ga bisa ngasih ekspresi tentang ojol di media sosial karna dia masih bagian dari pemerintah, mungkin kecewa ada tapi bagaimana dia orang pemerintahan. Kanan kena, kiri kena."
Namun, komentar tersebut tetap disambut dengan gelombang kritik lain yang menilai Raffi semakin jauh dari masyarakat yang dulu mendukungnya.
Seorang pengguna Instagram menyindir, "A' lo kan dapat jabatan instan, pasti lo deket banget kan sama presiden. Lo gamau bantuin rakyat yang butuh dukungan dan didengar."
Komentar bernada kecewa lain juga ikut memenuhi unggahan Raffi, "Ga ada empatinya, bener2 ga ada posting apa pun.. bener-bener ya udah pro pemerintah banget."
Kritikan serupa datang lagi dari netizen lain yang dengan terang-terangan menuliskan, "Raffi Ahmad mah tutup mata sama telingalah. Orang dia sekomplotan sama atasannya. Nggak ada empatinya, miris sekali."
Gelombang protes ini menunjukkan betapa besar harapan publik terhadap sosok Raffi yang tak hanya dikenal sebagai entertainer, tetapi juga kini memiliki peran politik dan jabatan penting di lingkaran kekuasaan.
Melihat tekanan yang begitu deras, akhirnya Raffi Ahmad tampak memberi respons, meski tidak secara langsung dalam bentuk kata-kata.
Dalam sebuah unggahan Instagram Story, ayah dua anak itu menampilkan layar dengan latar belakang hitam polos.
Hanya ada emoticon hati yang retak, tanpa satu pun kata atau penjelasan tambahan darinya.
Ia juga membagikan potret driver ojol hingga suasana pemakaman Affan.
"Surga buat Affan, hari Jumat yang solat dan anterin Affan banyak. Ya Allah (emoji menangis)" tulis Raffi.
Dalam postingan terbarunya, Raffi juga menyampaikan berduka cita atas meninggalnya Affan Kurniawan.
"turut berduka cita sedalam-dalamnya, semoga Allah SWT menerima amal ibadahnya, diberikan tempat terbaik di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,".
Baca juga: Aksi Heroik Affan Ojol Semasa Hidup, Pernah Tangkap Maling, Ikut Piket Malam Jaga Keamanan Kompleks
Kronologi
Aksi polisi membubarkan massa pendemi di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis malam berakhir duka.
Seorang driver ojek online bernama Affan Kurniawan, tewas setelah dilindas mobil rantis Brimob yang melintas ugal-ugalan untuk membubarkan massa.
Affan tak turut dalam barisan pendemo malam itu.
Ia hanya sedang mengantar makanan pesanan pelanggan melalui aplikasi Gojek.
Dalam video yang beredar, Affan nampak tersandung saat mobil aparat itu melaju kencang.
Tubuhnya terjengkang tatkala rantis Brimob Polda Metro Jaya tersebut menubruknya dari belakang.
Affan tak bisa menghindar hingga dilindas mobil berbobot lebih dari satu ton itu.
Terlihat mobil Rantis Brimob itu sempat berhenti setelah menabrak Affan.
Alih-alih mundur-mundur, mobil yang ditumpangi tujuh orang anggota polisi itu justru tancap gas melindas pemuda 21 tahun tersebut, lalu kabur ke arah Tugu Tani meninggalkan tubuh Affan yang sudah bersimbah darah di lokasi.
Video detik-detik tewasnya Affan viral di segala lini masa media sosial.
Jenazah Affan Kurniawan diberangkatkan dari rumah duka di kawasan pemukiman padat Jati Pulo, Palmerah, Jakarta Barat, Jumat pagi ini diiringi ribuan pelayat.
Ribuan driver ojol dari Gojek, Grab dan platform lainnya mengenakan jaket aplikasi mereka melayat ke TPU Bivak menggunakan sepeda motor. Suara klakson saling bersahutan sebagai ungkapan duka cita.
Sejumlah tokoh seperti Anies Baswedan dan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung melayat ke rumah duka.
Begitu juga Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Perwakilan dari manajemen Gojek dan Grab juga melayat ke rumah duka Jumat dinihari tadi.
Tangis ibu kandung Affan Kurniawan pecah saat Anies Baswedan melayat ke rumah duka. Ratusan warga tetangga almarhum Affan Kurniawan turut mengiringi pemakamannya ke TPU Bivak.
Tujuh anggota Brimob Polda Metro Jaya ditangkap setelah insiden mobil barakuda menabrak dan melindas Affan hingga tewas.
Ketujuh anggota Brimob itu diketahui berpangkat Kompol hingga Bharaka.
"Jadi ada tujuh (anggota brimob), yang pertama tertangkap Kompol C, Aipda M, Bripka R, Briptu D, Bripda M, Bharaka Y, dan Bharaka D," kata Kadiv Propam Polri Irjen Abdul Karim di RSCM, Jakarta, Kamis malam, dikutip dari TribunJakarta.com.
Terkait peran masing-masing pelaku, Karim menjelaskan, pihaknya masih mendalami peran mereka, termasuk mencari tahu siapa sopir yang mengendarai barakuda tersebut.
Untuk saat ini, Karim mengaku, baru dapat memastikan bahwa tujuh orang itu berada di dalam barakuda yang melindas korban bernama Affan.
"Masih kita dalami siapa yang nyetir, masih kita dalami. Kita masih belum bisa tahu, yang jelas tujuh orang ini ada dalam satu kendaraan. Kita dalami perannya bagaimana," ujarnya.
Menurut dia, saat ini ketujuh anggota Brimob itu masih menjalani pemeriksaan di Mako Satbrimob Polda Metro Jaya di Kwitang, Senen, Jakarta Pusat.
"Tentunya saat ini pelaku sudah kita amankan, yang saat ini dalam proses pemeriksaan gabungan Propam Polri dan Brimob karena pelaku kesatuan asal dari Brimob," ucap Karim.
Kapolri buka pun suara atas tragedi mobil rantis brimob tabrak dan lindas driver ojol di Pejompongan tersebut.
Dia berkomitmen akan menindaklanjuti peristiwa yang terjadi tersebut.
"Tentunya kita akan menindaklanjuti peristiwa yang terjadi. Saya kira tadi Pak Kadiv Propam sudah menyampaikan dan saya pastikan untuk dilanjutkan," ucap Listyo.
(TribunNesmaker.com/ Wartakotalive)