Wisata Hong Kong
Traveling ke Hong Kong Bingung Makanan Halal & Tempat Shalat? Harusnya Tidak, Ini Bukti Ramah Muslim
Traveling ke Hong Kong bingung menemukan makanan halal dan tempat shalat? Harusnya tidak, Inilah bukti-bukti keramahan Hong Kong pada wisatawan Muslim
Penulis: Agung Budi Santoso
Editor: Agung Budi Santoso
Traveling ke Hong Kong, Anda bingung menemukan makanan halal dan tempat shalat? Harusnya tidak, Inilah bukti-bukti keramahan Hong Kong pada wisatawan Muslim .....
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Di tengah penatnya pikiran karena target pekerjaan harian, tiba-tiba dering handphone berbunyi. "Ada undangan ke Hong Hong nih, mau berangkat?" suara seorang pimpinan Tribun Network di ujung telepon, akhir Juli 2025 lalu.
"Mau!" jawabku, tanpa pikir panjang. Awalnya aku berpikir, undangan ke Hong Kong adalah acara konferensi, meeting, workshop, atau seminar internasional. Pokoknya acara yang serius-serius. Eh, bukan! Ternyata undangan dari Hong Kong Tourism Board atau Kementerian Pariwisata Hong Kong itu adalah undangan jalan-jalan ke berbagai tempat wisata sekaligus promosi berbagai destinasi menarik di kota yang terkenal dengan aktor aktris kelas dunia seperti Jackie Chan, almarhum Bruce Lee yang sangat legendaris itu, Aaron Kwok, Vivian Chow, Chow Yun Fat, Andi Lau dan Jet Li. Kebetulan sejak kecil, aku menyukai film-film para legenda Hong Kong itu.
"Wah, pucuk dicinta ulam tiba," gumamku dalam hati. Jadwal tour ke Hong Kong adalah 8 - 12 September 2025 atau lima hari. Sebelum berangkat, sat set aku jelajahi dunia maya, seluk beluk kota pantai ini, khususnya tentang pariwisatanya. Aku kulik-kulik berbagai pertanyaan netizen atau warganet yang belum pernah berkunjung ke Hong Kong dan berminat traveling ke tempat ini. Aku browsing pertanyaan-pertanyaan tentang Hong Kong.
Baca juga: Jamia Mosque atau Masjid Jamia, Jejak Islam di Tengah Hiruk Pikuk Kota Hong Kong, Ramah Musafir
Aku temukan 2 pertanyaan yang cukup menonjol, yakni: di mana ada makanan halal? Di mana tempat Sholat di Hong Kong untuk muslim?
Nah, dari 2 pertanyaan itulah, aku fokuskan mencari jawabannya selama 5 hari Tour de Hong Kong. Jawaban atas 2 pertanyaan tersebut ternyata mudah ditemukan, mulai dari tempat menginap hingga ketika sampai di sejumlah destinasi wisata berikut ini:
- The Mira Hong Kong Hotel

The Mira Hongkong, hotel strategis di Kowloon, jantung kota, memang tamu yang datang sangat beragam, mayoritas wajah-wajah wisatawan asing dari Jepang, India, Eropa, Amerika, selain tentunya dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand. Singkat cerita, mayoritas tamunya adalah non muslim. Namun untuk tamu muslim, hotel ini memberikan keramahan khusus.
Di dalam kamar hotel ada Al Quran, petunjuk kiblat di laci meja untuk tanda arah shalat. Santap malam tamu biasanya dilayani di Cuisine Cuisine Resto, sedangkan untuk sarapan di Yamm Resto. Tersedia cukup banyak pilihan makanan halal di dua resto ini. Agar tamu tidak salah pilih makanan non halal, ada tulisan 'Caution' (peringatan) di tiap sajian menu non halal.

Adapun sederet makanan halal yang tersedia antara lain menu salmon, ayam, nasi goreng, hingga lobster. Karena orang Indonesia, termasuk saya, suka yang krispi-krispi, lidah ini memfavoritkan menu 'Crispy chicken with cuttlefish sliced almond and lemon tea' alias Ayam crispy dengan irisan almond dan teh lemon.
"Kami pastikan proses memasak untuk makanan halal dipisahkan peralatannya dari masakan non halal. Karena kami sudah pegang sertifikasi halal (halal sertified resto)," kata Alexander Wassermann, Kepala Divisi Layanan The Mira Hong Kong Hotel kepada para awak media dari Indonesia termasuk Tribunnewsmaker.com .
2. Jamia Mosque, masjid tertua dari lima masjid di Hong Kong, cocok buat wisata religi

Untuk berwisata religi di Hong Kong, salah satu destinasi yang cocok adalah mengunjungi Masjid Jamia. Alamat Masjid Jamia di Hong Kong adalah di No. 30, Shelley Street, Mid-Levels, Hong Kong. Masjid ini adalah masjid tertua dan bersejarah di Hong Kong, dan sering disebut juga sebagai "Lascar Temple"
"Dari masjid ini, peradaban Islam di Hong Kong dimulai," cerita Carolus Chui, warga Hong Kong yang fasih berbahasa Indonesia karena pernah tinggal di Surabaya dan Jakarta.
Pesona Masjid Jamia agak tersembunyi di balik hiruk-pikuk pusat pemukiman Mid-Level, masjid pertama Hong Kong yang dibangun selama tahun 1840-an dan diperluas pada tahun 1915. Bangunan bersejarah Grade I, juga dikenal sebagai Candi Lascar, berbentuk persegi panjang, dengan pintu masuk utama serta jendela melengkung bergaya Arab pada semua sisinya.
"Masjid ini oleh pemerintah Hong Kong dimasukkan dalam daftar cagar budaya. Boleh renovasi tapi tidak mengubah bentuk asli karena nilai sejarahnya yang dipertahankan," kata Mufti Muhammad Arshad, imam masjid ini.
3. Kowloon Mosque, Masjid Tertua di Hong Kong

Berdiri megah di persimpangan Nathan Road dan Haiphong Road, Tsim Sha Tsui, Masjid Kowloon dan Islamic Centre adalah masjid terbesar sekaligus ikon Islam di Hong Kong. Dengan kapasitas hingga 3.500 jamaah dan seluruh ruangan ber-AC, tempat ini jadi pusat ibadah dan pertemuan umat Muslim di kota tersebut. Masjid ini pertama kali dibangun oleh garnisun Muslim di kawasan yang kini dikenal sebagai Taman Kowloon. Sejak 2001, Imam Ketua Hong Kong, Mufti Muhammad Arshad, memimpin sholat dan khutbah di sini.
Arsitekturnya menawan dengan empat menara setinggi 11 meter, lantai dan fasad marmer putih, serta jendela berkisi-kisi indah. Kompleks masjid dilengkapi tiga aula sholat, madrasah, dan aula komunitas yang sering dipakai berbagai organisasi Muslim untuk acara penting. "Tiap hari momen Shalat Jumat, masih ini penuh dengan jamaah," kata Carolus Chui.
4. Memancing Ikan Tanpa Kail di Pulau Lamma, Hong Kong

Hobi memancing ikan adalah hal umum atau lumrah. Namun menjadi tak lazim ketika memancing tanpa jarum kail. Kok bisa? Nah, inilah uniknya memancing ikan tanpa kail di Lamma Island atau Pulau Lama. Wisatawan yang datang ke sini dipersilakan memancing sepuas hati, namun tanpa kail.
Ujung tali kail tidak dipasangi jarum kail, tapi langsung umpan ikan. Umpannya bisa ikan tongkol atau ikan cuwe. Yang dipancing adalah ikan rainbow atau black garaoupa, sejenis ikan kerapu berukuran sebesar lengan orang dewasa. Tingkat keberhasilan memancing tanpa kail sangat ditentukan faktor presisi mengangkat kail, tepat di saat ikan red drum tersebut sedang menggigit umpan.
Jika terlambat beberapa detik saja, maka ikan yang dipancing lepas. Itu sebabnya, banyak orang otomatis berteriak histeris tatkala ikan besar yang dipancing seolah-olah sudah nyantol dan bisa ditangkap, ternyata lepas!
5. Santap menu seafood di Rainbow Resto, restoran bersertifikat halal

Setelah memancing ikan tanpa kail, wisatawan bisa bersantap menu sea food di Rainbow Resto, restoran bersertifikat halal di Pulau Lamma Hong Hong. Alamatnya di 1A-1B & 23-25, First Street, Sok Kwu Wan, Lamma Island, Hong Kong.
Dua menu halal yang difavoritkan di Rainbow Resto ini konon adalah masakan kepiting dan ikan rainbow merah. Untuk ikan rainbow merah (sejenis ikan kerapu) dimasak steam. Sedangkan kepiting digoreng krispi (fried chilli crab with rice).

Menu kepiting merah yang digoreng terasa krispi dan sedikit pedas. Sedangkan menu ikan rainbow yang dimasak steam terasa fresh dan empuk saat digigit, seempuk daging ikan patin. Resto ini bersertifikat halal. Wisatawan muslim disediakan tempat shalat lengkap dengan sajadahnya. Ikan-ikan yang dimasak di resto ini salah satunya didapat dari penangkaran ikan yang berada tak jauh dari resto.
- Laporan Wartawan Tribunnewsmaker.com Agung Budi Santoso, dari Hong Kong