Banyak Kasus Siswa Keracunan MBG, Jangan Sembarangan Beri Obat Antidiare, Ini Penjelasan Dokter
Banyak kasus siswa Keracunan MBG, jangan sembarangan beri obat antidiare, Ini penjelasan dokter.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Banyak Kasus Siswa Keracunan MBG, Jangan Sembarangan Beri Obat Antidiare, Ini Penjelasan Dokter
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Kasus keracunan massal yang diduga berasal dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali menjadi buah bibir di Jawa Barat.
Setelah sebelumnya ramai diberitakan terjadi di Kabupaten Garut, kini kasus serupa mencuat di wilayah Bandung Barat.
Jumlah korban pun jauh lebih besar, dengan laporan menyebutkan lebih dari 1.000 siswa mengalami gejala keracunan usai mengonsumsi makanan dari program tersebut.
Anak-anak itu dilaporkan merasakan mual, muntah, pusing, hingga diare, kondisi yang sontak membuat orang tua panik dan masyarakat semakin khawatir.
Padahal, program MBG pada awalnya dirancang untuk memberikan asupan gizi sehat dan seimbang bagi anak sekolah, bukan justru menimbulkan masalah kesehatan massal.
Menanggapi fenomena ini, Ketua Unit Kerja Koordinasi Emergensi dan Terapi Intensif Anak (UKK ETIA) Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr. Yogi Prawira, SpA, Subsp. ETIA(K), ikut angkat bicara.
Ia menegaskan bahwa secara prinsip, pihaknya tetap mendukung program MBG, namun kasus luar biasa seperti ini harus dijadikan bahan refleksi.
“Tentu kita mendukung program dari pemerintah, tapi pada saat terjadi satu kejadian luar biasa, maka ini waktunya kita melakukan mitigasi.
Kita perlu belajar bersama apa yang bisa diperbaiki ke depan,” kata Dokter Yogi dalam wawancara virtual, Jumat (26/9/2025).
Baca juga: Profil Dokter Tan Shot Yen Ahli Gizi Kritik Pedas Menu MBG, Syok Ada Burger & Spageti, Penulis Buku
Menurutnya, kejadian ini seharusnya mendorong semua pihak untuk melakukan evaluasi menyeluruh, mulai dari proses distribusi hingga kualitas makanan yang disajikan.
Lebih jauh, Dokter Yogi menjelaskan bahwa keracunan makanan merupakan penyakit yang muncul akibat konsumsi makanan atau minuman yang telah terkontaminasi.
Kontaminasi bisa bersumber dari bakteri, virus, parasit, jamur, bahkan bahan kimia berbahaya.
Ia menyebutkan beberapa bakteri yang paling sering menjadi penyebab antara lain Salmonella, Escherichia coli (E. coli), Listeria, dan Clostridium botulinum.
Selain itu, dari kelompok virus, hepatitis A juga termasuk yang berbahaya, sementara dari parasit bisa berupa cacing maupun amuba.
Sumber: Tribun Jabar
| Daftar 10 Negara dengan Tingkat Keracunan Makanan Terbesar: 3 dari Asia Tenggara |
|
|---|
| Apa Penyebab Resesi Gusi dan Bagaimana Cara Mengatasinya? Simak Jawaban dari dr Stephani Dwiyanti |
|
|---|
| Waspada! Berbagai Penyakit Ini Sering Muncul Setelah Lebaran dan Cara Mencegahnya |
|
|---|
| Kerap Dialami Setelah Lebaran, Inilah 5 Gangguan Kesehatan yang Harus Dicegah dan Mengatasinya |
|
|---|
| 8 Gejala Utama Pneumonia, Penyakit yang Jadi Penyebab Barbie Hsu 'Sancai' Meteor Garden Meninggal |
|
|---|