Berta Kriminal
Jejak Mobil Pick Up di Rumah Sahroni Indramayu, Datang Subuh, Dicurigai, Kini Eks Karyawan Diperiksa
Inilah jejak mobil pick up di rumah Sahroni Indramayu, datang subuh, dicurigai tetangga, kini mantan karyawan korban diperiksa.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Jejak Mobil Pick Up di Rumah Sahroni Indramayu, Datang Subuh, Dicurigai, Kini Eks Karyawan Diperiksa
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Misteri kematian satu keluarga yang terdiri dari lima orang di Indramayu, Jawa Barat, hingga kini masih menjadi teka-teki besar yang belum terpecahkan oleh pihak kepolisian.
Kasus ini menyita perhatian publik karena jenazah seluruh anggota keluarga ditemukan terkubur di dalam rumah mewah milik mereka sendiri.
Peristiwa memilukan ini terungkap pada hari Senin, tanggal 1 September 2025, ketika warga setempat mencium bau tidak sedap dari dalam rumah tersebut.
Warga yang curiga akhirnya melaporkan temuan itu ke polisi, yang kemudian mendobrak masuk dan menemukan kelima jasad telah terkubur.
Kelima korban terdiri dari Sahroni (76), Budi Awaludin (40), Euis Juwita Sari (37), serta dua anak kecil bernama Ratu (7) dan Bella (7 bulan).
Sahroni diketahui sebagai pemilik rumah dan tinggal bersama anak kandungnya, Budi, yang sudah menikah dengan Euis dan memiliki dua anak perempuan.
"Mereka keluarga yang baik, tidak pernah ada masalah," ujar salah satu tetangga yang enggan disebut namanya.
Keluarga ini terakhir kali terlihat pada hari Jumat, 28 Agustus 2025, saat masih menjalani aktivitas seperti biasa.
Setelah itu, rumah mereka tampak sepi dan tertutup rapat, tanpa aktivitas berarti.

Baca juga: Fakta di Balik Polisi Tangkap 1 dari 3 Pelaku Pembunuhan Haji Sahroni Sekeluarga, 11 Saksi Diperiksa
Beberapa hari setelahnya, beredar kabar bahwa sempat terlihat mobil pick up terparkir di depan rumah korban.
Mobil tersebut menjadi perhatian warga karena biasanya tidak sering berada di sana dalam waktu yang lama.
"Ada kesaksian warga, waktu Subuh pas Sabtu kalau nggak salah ada mobil pick up dua. Sekitar 3-4 hari (lalu)," ungkap Ami, tetangga korban.
Keterangan Ami memperkuat dugaan bahwa mobil tersebut mungkin terkait dengan kejadian tragis ini.
Setelah rumah dibuka paksa oleh polisi, kelima jasad ditemukan dalam satu liang di bawah pohon nangka yang berada di area belakang rumah.
"Korbannya dikubur jadi satu di dalam rumah, di bawah pohon nangka," kata Ami lagi, dengan nada suara yang masih terkejut.
Yang mengejutkan, pohon nangka tersebut berada tak jauh dari pintu belakang rumah yang biasa digunakan untuk aktivitas bisnis.
Sahroni diketahui memiliki usaha sarang burung walet yang menempati sebagian besar lahan belakang rumah.
Sedangkan anaknya, Budi, menjalankan usaha sembako yang distribusinya menggunakan mobil pick up.
Karena itu, kehadiran mobil pick up di rumah mereka sebenarnya bukan hal yang asing bagi warga sekitar.
Bahkan, dalam beberapa unggahan video di TikTok milik Euis, mobil pick up berwarna putih kerap muncul.
Salah satu video memperlihatkan mobil berpelat nomor E 8093 PT tengah masuk ke dalam garasi rumah mereka.
Mobil tersebut masuk melalui pintu belakang, tepat di lokasi tempat jasad mereka ditemukan beberapa hari kemudian.
Dalam video tersebut, Euis tidak menambahkan keterangan apa pun, hanya menyematkan lagu "Someone Like You" sebagai latar.
Mobil itu terekam dengan jelas saat melaju perlahan meninggalkan garasi, seolah sedang menjalankan rutinitas biasa.

Baca juga: Caption Euis Menantu Sahroni Korban Satu Keluarga Tewas di Indramayu saat Flexing Uang: Memilih Diam
Warga menduga, mobil itu bisa jadi adalah mobil yang sama dengan yang dilihat saat subuh sebelum penemuan mayat.
Namun, hingga kini belum ada konfirmasi apakah pick up yang terekam dalam video itu identik dengan mobil misterius yang dilihat oleh warga.
Menanggapi informasi ini, pihak kepolisian pun turut menyelidiki aktivitas mobil-mobil yang keluar masuk dari rumah korban.
"Kebetulan di belakang rumah masih luas juga, ada gedung sarang burung walet juga di bawah pohon itu," ujar Kasi Humas Polres Indramayu, AKP Tarno.
AKP Tarno menambahkan bahwa sejauh ini pihaknya telah memeriksa sebelas saksi terkait kasus ini.
"Kami sudah meminta keterangan beberapa orang, warga, termasuk kerabatnya. Tim masih melakukan pendalaman untuk mengungkap kasus ini," ucap Tarno menjelaskan.
Saksi yang diperiksa termasuk warga sekitar, keluarga dekat, hingga mantan karyawan dari usaha milik korban.
Tak hanya itu, beberapa warga juga menemukan mobil sedan milik Sahroni terparkir jauh dari rumah korban.
Mobil itu ditemukan berada di pinggir jalan, di kawasan Blok Kepuh, Desa Babadan, Kecamatan Sindang.
Keberadaan mobil itu makin mencurigakan setelah rekaman CCTV memperlihatkan bahwa mobil tersebut mondar-mandir saat tengah malam.
Dalam cuplikan CCTV milik warung setempat, terlihat mobil sedan milik Sahroni melintas dua kali pada pukul 00.45 WIB dan 00.47 WIB.
Aktivitas mencurigakan itu terekam pada dini hari Selasa, 2 September 2025, hanya beberapa jam sebelum mobil itu ditemukan.
Hal ini menimbulkan pertanyaan besar: siapa yang mengemudikan mobil tersebut saat keluarga pemiliknya telah meninggal dunia?
Polisi pun berupaya mendalami keberadaan mobil tersebut sebagai bagian dari rangkaian kejadian yang saling terkait.
"Kita coba dalami apakah mobil ini ada keterkaitan dengan kejadian pembunuhan atau tidak, sedang kita dalami," kata Kasat Reskrim Polres Indramayu, AKP Muchammad Arwin Bachar.
Dugaan sementara, pelaku mungkin menggunakan mobil itu untuk mengalihkan perhatian atau melarikan diri.
Namun hingga saat ini, belum ada tersangka resmi yang ditetapkan oleh kepolisian.
Pihak berwajib masih terus mengumpulkan bukti dan menunggu hasil forensik atas temuan di lokasi kejadian.
Publik pun berharap agar misteri kematian satu keluarga ini segera menemukan titik terang.
Kematian lima orang dalam satu keluarga secara bersamaan menjadi tragedi kelam yang mengundang keprihatinan mendalam.
Banyak warga sekitar yang masih tak percaya bahwa keluarga harmonis itu kini telah tiada dengan cara yang tragis.
Sementara itu, kasus ini terus bergulir dan menjadi sorotan nasional, menunggu kejelasan serta keadilan bagi keluarga Sahroni.