Berita Viral
Mahfud MD Sebut Sri Mulyani Nangis Disamakan dengan Ahmad Sahroni, Kecewa Rumahnya Tak Dijaga
Mahfud MD sebut Sri Mulyani menangis disamakan dengan Ahmad Sahroni, mengaku kecewa rumahnya tidak dijaga
Editor: Talitha Desena
Mahfud MD sebut Sri Mulyani menangis disamakan dengan Ahmad Sahroni, mengaku kecewa rumahnya tidak dijaga
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Mantan Menko Polhukam RI, Mahfud MD, akhirnya angkat bicara terkait pencopotan Sri Mulyani Indrawati dari jabatannya sebagai Menteri Keuangan dalam Kabinet Merah Putih pimpinan Presiden Prabowo Subianto.
Posisi Sri Mulyani resmi digantikan oleh ekonom senior Purbaya Yudhi Sadewa sejak Senin (8/9/2025).
Pergantian ini sontak memicu spekulasi di tengah publik mengenai alasan di balik reshuffle mendadak tersebut.
Banyak yang menduga Sri Mulyani diberhentikan langsung oleh Presiden Prabowo karena perbedaan pandangan ekonomi.
Namun, Mahfud MD memberi klarifikasi yang seolah membantah anggapan bahwa pencopotan tersebut murni keputusan sepihak dari kepala negara.
Baca juga: Sri Mulyani Ternyata Ajukan Pengunduran Diri, Mahfud MD Ungkap 2 Alasan, Kecewa: Disamakan Sahroni
“Sebenarnya saya mendengar (dari orang yang diklaimnya terpercaya), beliau memang sampai dua kali minta mengundurkan diri kepada Presiden Prabowo tapi belum dikabulkan, sampai akhirnya direshuffle itu ya istilahnya diganti,” kata Mahfud, melalui tayangan video di kanal YouTube Leon Hartono pada Rabu (10/9/2025).
"Tetapi sebenarnya proses yang mendahului untuk bu Sri Mulyani itu ya beliau mengajukan permohonan mengundurkan diri, dan itu disampaikan dari beberapa teman," sambungnya.
Diakui Mahfud MD, Sri Mulyani memiliki figur yang memenuhi tiga syarat penting sebagai pejabat, terlebih sebagai Menteri Keuangan.
"Profesionalisme dia sangat kompeten, kedua track recordnya luar biasa di nasional maupun internasional, serta integritas juga bagus, saya kenal dia bagus," ungkap Mahfud MD.
Mahfud MD pun menyikapi rasa kekecewaan yang dirasakan Sri Mulyani saat rumahnya turut menjadi korban penjarahan massa imbas isu hoax pernyataan soal guru adalah beban.
Baca juga: Sri Mulyani Ternyata Ajukan Pengunduran Diri, Mahfud MD Ungkap 2 Alasan, Kecewa: Disamakan Sahroni

Terlebih kata Mahfud, Sri Mulyani kecewa lantaran tak mendapat perlindungan dari negara saat rumahnya dijarah.
Kejadian tersebut turut menyisakan luka mendalam bagi sang mantan Menteri Keuangan RI.
“Sehingga beliau sangat kecewa saya dengar. Beliau bilang 'kenapa rumah saya dijarah seperti itu', negara tidak memberikan perlindungan yang cukup. kalau negara bisa mengatakan itu tiba-tiba terjadi, tapi kan bisa diantisipasi seharusnya kalau sudah tahu rumah Sahroni sudah dijarah," beber Mahfud.
Lebih lanjut, Sri Mulyani juga sempat menangis kecewa dirinya disamakan dengan anggota DPR RI, Ahmad Sahroni.
Diketahui, Ahmad Sahroni sebelumnya memantik amarah publik karena pernyataannya menyinggung rakyat tolol yang menyuarakan pembubaran DPR.
"'Beliau bilang saya enggak apa-apa orang menjarah karena butuh. Tapi saya tetap kecewa karena penjagaan dari aparat kurang'," tutur Mahfud yang mengaku mengutip informasi dari lingkaran terdekat Sri Mulyani.
Baca juga: Sri Mulyani Lebih Beruntung? Nasib Menkeu Nepal Tragis di Tangan Pendemo, Dikeroyok Habis-habisan

"'Yang kedua, saya disamakan dengan Sahroni'. Tapi disamakan dengan Sahroni kan tidak enak, dia nangis di situ katanya begitu, ini dari sumber-sumber yang bertemu dengan Sri Mulyani dan bisa dipercaya,” imbuhnya.
Mahfud menduga alasan rumah Sri Mulyani tidak dijaga ketat karena aparat menganggap dirinya bukan target utama.
“Mungkin karena dianggap bersih, jadi enggak diprediksi akan jadi sasaran. Ternyata salah,” katanya.
Di sisi lain, Mahfud juga menyinggung soal arah politik ke depan.
Ia memperkirakan reshuffle kabinet akan berlanjut pada bulan Oktober mendatang.
“Saya meyakini reshuffle ini akan berlanjut sekurang-kurangnya nanti sekali lagi di bulan Oktober, setahun masa jabatan Presiden Prabowo. Sekarang kan baru 10 bulan,” tandasnya.
Pesan Sri Mulyani
Proses serah terima jabatan (sertijab) antara Sri Mulyani ke Purbaya berlangsung di Kementerian Keuangan pada Selasa (9/9/2025).
Pada kesempatan sertijab itu, Sri Mulyani menyatakan pamit kepada jajaran setelah beberapa kali memimpin kementerian tesebut.
Sri Mulyani menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu selama menjalankan tugas di Kementerian Keuangan di tengah berbagai tantangan dan gejolak.
Ia tak lupa menitipkan pesan kepada Kemenkeu untuk terus menjaga dan mengelola uang negara agar dipergunakan dengan sebaik-baiknya untuk rakyat Indonesia.
"Untuk jajaran Kementerian Keuangan, Saya titip untuk terus menjaga keuangan negara dan Kementerian Keuangan sebagai pilar stabilitas dan instrumen yang luar biasa penting untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dan kesejahteraan masyarakat Indonesia serta kemajuan bangsa," ujar Sri Mulyani saat acara Sertijab di Kemenkeu, Jakarta, Selasa (9/9/2025), dilansir dari KompasTV.
Sri Mulyani juga berpesan agar seluruh jajaran Kemenkeu tetap amanah dan menjaga integritas dalam bekerja.
"Jalankan dan lanjutkan tugas dengan amanah, profesional, kompeten, dan jaga selalu integritas. Bantu pimpinan yang baru dan terus melaksanakan tugas dengan dedikasi," ucapnya.
Sama seperti pernyataan sebelum-sebelumnya, Sri Mulyani kembali mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak berhenti mencintai negeri ini.
Dengan ini, Sri Mulyani pun berpamitan mengundurkan diri pada Selasa (9/9/2025).
"Saya pamit undur diri pagi hari ini. Salam sehat untuk seluruhnya dan sukses untuk semuanya yang hadir. Jangan pernah lupa mencintai Indonesia," tuturnya.
Alasan Sri Mulyani Diganti
Adapun publik penasaran mengenai alasan Presiden Prabowo menganti Sri Mulyani.
Hal tersebut bak dijawab oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi melansir dari Tribunnews.com.
Prasetyo Hadi menyebut perombakan atau reshuffle murni hak prerogatif Presiden RI Prabowo Subianto.
“Ya bukan mundur, bukan dicopot. Bapak presiden selaku kepala negara dan pemerintahan tentunya kita semua paham bahwa beliau memiliki hak prerogatif maka kemudian atas evaluasi beliau memutuskan untuk melakukan perubahan formasi,” kata Prasetyo Hadi.
Saat ditanya lebih jauh alasan pergantian Sri Mulyani, Prasetyo Hadi tidak memberikan penjelasan detail.
“Pertimbangannya banyak. Itu kan ini presiden,” ujarnya.
Ia meminta publik menghormati keputusan Presiden Prabowo.
Ia pun meminta awak media tidak mempersoalkan mengenai diksi mundurnya Sri Mulyani.
“Pertanyaan kenapa bukan mundur atau enggak? Bismillah gitu loh apa yang menjadi keputusan bapak presiden, kita doakan bersama-sama. Semoga itu menjadi keputusan yang membawa kebaikan bagi kita semua,” ucapnya.
Prasetyo Hadi juga menegaskan bahwa reshuffle kabinet kali ini merupakan bagian dari evaluasi menyeluruh yang dilakukan Presiden.
“Tidak ada kemudian karena suatu hal yang sangat spesifik. Ini semua kan bagian dari evaluasinya menyeluruh,” ucapnya.
Reshuffle 5 Menteri Diketahui, Prabowo kembali merombak kabinetnya pada Senin (8/9/2025).
Berikut daftar menteri yang kena reshuffle terbaru:
- Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan yang dipimpin oleh Budi Gunawan
- Menteri Pemuda dan Olahraga yang dipimpin oleh Dito Ariotedjo
- Menteri Keuangan yang dipimpin oleh Sri Mulyani, diganti oleh Purbaya Yudhi Sadewa
- Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia yang dipimpin Abdul Kadir Karding, diganti oleh Mukhtarudin
- Menteri Koperasi yang dipimpin oleh Budi Arie Setiadi, diganti oleh Ferry Juliantono.
"Di antaranya yang pertama Kemenko Polkam, kedua Kementerian Keuangan, ketiga Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, keempat Kementerian Koperasi, dan kelima Kementerian Pemuda dan Olahraga," kata Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (8/9/2025).
Di sisi lain, Prabowo melantik Menteri Haji dan Umrah yang berubah nomenklatur dari BP Haji menjadi Kementerian Haji dan Umrah.
Sosok yang dipercaya menjadi Menteri Haji adalah Irfan Yusuf, sedangkan wakil menterinya adalah Dahnil Anzar Simanjuntak.
Profil Sri Mulyani
Sri Mulyani Indrawati merupakan Eks Menteri Keuangan Republik Indonesia yang baru-baru ini kena reshuffle.
Ia sudah menjabat sebagai Menteri Keuangan sejak di Era Jokowi sejak 27 Juli 2016.
Wanita kelahiran 26 Agustus 1962 itu adalah seorang ekonom terkemuka Indonesia berdarah Jawa, kedua orang tuanya berasal dari Kebumen, Jawa Tengah.
Sri Mulyani adalah orang Indonesia pertama yang menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia sejak 1 Juni 2010.
Sri Mulyani dikenal sebagai seorang pengamat ekonomi di Indonesia.
Ia menjabat sebagai Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM FEUI) sejak Juni 1998.
Sebelumnya, dia menjabat Menteri Keuangan Kabinet Indonesia Bersatu.
Ketika ia menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia, ia pun meninggalkan jabatannya sebagai menteri keuangan saat itu.
Pada tahun 2004 silam, Sri Mulyani pernah menjabat sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dari Kabinet Indonesia Bersatu.
Kemudian, pada 5 Desember 2005, ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengumumkan perombakan kabinet, Sri Mulyani dipindahkan menjadi Menteri Keuangan, menggantikan Jusuf Anwar.
Selama menjadi Menteri Keuangan, Sri Mulyani banyak menorehkan prestasi.
Di antaranya menstabilkan ekonomi makro, mempertahankan kebijakan fiskal yang prudent, menurunkan biaya pinjaman, dan mengelola utang serta memberi kepercayaan pada investor.
Reformasi Kementerian Keuangan yang dinahkodainya berjalan dengan baik, sehingga banyak terjadi perubahan fundamental di Kementerian Keuangan.
Penghargaan
Sri Mulyani dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik Asia untuk tahun 2006 oleh Emerging Markets Forum pada 18 September 2006 di IMF-World Bank Group Annual Meetings di Singapura.
Selain itu, dia juga terpilih sebagai wanita paling berpengaruh ke-23 di dunia versi majalah Forbes tahun 2008 serta wanita paling berpengaruh ke-2 di Indonesia versi majalah Globe Asia bulan Oktober 2007.
Sri Mulyani juga menjadi Menteri Keuangan terbaik untuk tahun 2006 oleh majalah Euromoney.
Pada bulan Februari 2018, Sri Mulyani Indrawati terpilih kembali menjadi "Best Minister in the World" pada World Government Summit di Dubai.
Masih pada tahun yang sama, di bulan Oktober 2018, Global Markets memilihnya menjadi "Finance Minister of the Year - East Asia Pacific".
Gelar tersebut diberikan saat berlangsungnya IMF-World Bank Group Annual Meetings di Bali.
Pada tahun 2019, Sri Mulyani kembali dinobatkan sebagai menteri keuangan terbaik di Asia Pasifik versi majalah keuangan FinanceAsia.
Penghargaan ini diperoleh tiga tahun berturut-turut setelah sebelumnya diperoleh pada tahun 2017 dan 2018.
Pada bulan Oktober 2020, Global Markets memilihnya menjadi "Finance Minister of the Year - East Asia Pacific, merupakan penghargaan atas upaya penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.
Lalu, pada Februari 2021, Sri Mulyani terpilih sebagai Co-Chairs Coalition of Finance Ministers for Climate Action (CFMCA) 2021-2023.
Koalisi ini merupakan forum yang bertujuan mendukung upaya kolektif para menteri keuangan negara-negara anggota dalam menggunakan kebijakan fiskal, pengelolaan keuangan publik, dan mobilisasi pendanaan perubahan iklim untuk mendorong aksi perubahan iklim di tingkat domestik dan global.
Pada 11 Oktober 2021, Sri Mulyani juga menerima Distinguished Leadership and Service Award dari The Institute of International Finance.
Penghargaan ini diberikan kepada individu-individu yang telah memberikan kontribusi luar biasa dan konsisten terhadap perekonomian global dan sistem keuangan melalui kepemimpinan mereka.
Terbaru, pada tanggal 12 Desember 2023, Sri Mulyani menerima gelar kehormatan Honoris Causa Doctor of Laws dari Australian National University (ANU) sebagai pengakuan atas kontribusi dan kerja keras dalam pembangunan ekonomi, baik di Indonesia maupun internasional.
Riwayat Pendidikan
SMP Negeri 2 Bandar Lampung
SMA Negeri 3 Semarang
Sarjana Ekonomi di Universitas Indonesia (UI) (1986)
Master of Science of Policy Economics di University of lllinois Urbana Champaign, AS (1990).
Setelah itu gelar Ph.D of Economics (1992).
Riwayat Pekerjaan
Staf ahli di Bappenas dan turut serta dalam berbagai tim kebijakan ekonomi
Anggota Dewan Ekonomi Nasional pada era Presiden Abdurrahman Wahid
Di tingkat internasional, pernah menjadi Executive Director di IMF yang mewakili 12 negara Asia Tenggara
Menteri Keuangan di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2005
Pelaksana Tugas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian setelah Menko Perekonomian pada 2008
Direktur Pelaksana di Bank Dunia pada 2010 sekaligus menjadikan Sri Mulyani sebagai wanita Asia pertama yang menjabat posisi tersebut
Menteri Keuangan di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam dua periode 2016 hingga 2024.
Sumber: Tribun Sumsel
5 Tahun Tinggal di Kemang, Bule Jerman Tetangga Ferdy Sambo Heran Lihat Rumah Pejabat: Gaya Bak Raja |
![]() |
---|
Sosok Kades Sugeng, Pahlawan Desa, Jadi Kunci Terungkapnya Pembunuhan Keluarga Sahroni di Indramayu |
![]() |
---|
Detik-detik Charlie Kirk Ditembak Mati Saat Jawab Pertanyaan Mahasiswa, Sempat Memegang Lehernya |
![]() |
---|
Sosok Rahayu Saraswati, Ponakan Prabowo Mundur dari DPR, Ucapan Kontroversi Ini Menuai Kritik |
![]() |
---|
Ciri-ciri Artis Anggota DPR yang Tegur Melanie Subono Gara-gara Kritik DPR: Jangan Cuma Protes! |
![]() |
---|