Disentil Dedi Mulyadi soal Masalah Abenk Marco di Garut, Putri Karlina Langsung Sidak, Klarifikasi
Putri Karlina gerak cepat setelah disentil Dedi Mulyadi terkait permasalahan Abenk Marco, minta maaf hingga klarifikasi.
Editor: ninda iswara
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Setelah mencuatnya keluhan dari aktor sekaligus pegiat sosial Abenk Marco terkait buruknya pelayanan publik di Kabupaten Garut, perhatian masyarakat pun langsung tertuju kepada pemerintah daerah, khususnya kepada Wakil Bupati Garut, Putri Karlina.
Tak tinggal diam, Putri langsung bergerak cepat menyikapi masalah ini, menyusul teguran terbuka yang disampaikan oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Keluhan Abenk Marco pertama kali mencuat melalui unggahan di akun Instagram pribadinya.
Dalam postingan tersebut, Abenk menyuarakan kekesalannya atas sulitnya mengurus perizinan terkait pembangunan masjid wakaf, terutama dalam mengurus dokumen PBG (Persetujuan Bangunan Gedung) dan SLF (Sertifikat Laik Fungsi).
Proses birokrasi yang dianggap berbelit-belit dan kurang profesional menjadi sorotan utamanya.
“Saat itu saya datang jam setengah tiga, katanya jam segitu pelayanan memang sudah tutup,” ungkap Abenk dalam unggahannya yang kemudian viral dan memancing diskusi publik.
Baca juga: Abenk Curhat Izin Masjid Tersandung Birokrasi Garut, Dedi Mulyadi Sentil Putri Karlina Sang Mantu
Tidak hanya sekali, Abenk mengaku harus bolak-balik hingga empat kali ke Mal Pelayanan Publik (MPP) Garut untuk sekadar mendapatkan selembar kertas berisi daftar dokumen yang dibutuhkan.
Ia juga menambahkan bahwa dirinya sempat diminta mengurus surat amdal serta sejumlah rekomendasi dari beberapa dinas terkait, yang menurutnya membuat proses perizinan terasa semakin rumit dan melelahkan.
“Di luar ekspektasi, ternyata begitu buruknya pelayanan publik di Kabupaten Garut, mulai dari sistem sampai para petugas outlet/counter Dinas PUPR yang jauh dari profesional,” ujarnya lagi, menyampaikan rasa kecewa.
Respon cepat pun datang dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Melalui akun Instagram resminya, Dedi menyampaikan permohonan maaf kepada Abenk Marco atas ketidaknyamanan yang dialaminya.
Dalam pernyataan terbuka itu, Dedi juga menegur langsung jajaran pemerintahan Kabupaten Garut, termasuk Bupati Syakur Amin dan Wakil Bupati Putri Karlina.
“Mohon maaf untuk Kang @abenk_marco atas ketidaknyamanannya. Saya yakin bapak Bupati Garut @syakuramin dan Ibu Wakil Bupati Garut @putri.karlina14 peka melihat dan menyelesaikan peristiwa ini. Hatur nuhun,” tulis Dedi, seperti dikutip dari Tribunnews.com.
Teguran dari Dedi Mulyadi ini mendapat perhatian luas dari publik, dan mendorong pihak Pemerintah Kabupaten Garut untuk segera menindaklanjuti persoalan yang terjadi.
Putri Karlina sebagai Wakil Bupati pun menunjukkan sikap tanggap dan profesional.
Meski belum merespons secara langsung di media sosial, namun sejumlah sumber menyebutkan bahwa Putri telah melakukan koordinasi internal untuk mengevaluasi layanan publik di bawah kewenangannya.
Abenk Marco sendiri menyambut positif perhatian yang diberikan oleh Gubernur Jawa Barat.
Ia berharap bahwa kejadian ini dapat menjadi momentum perbaikan menyeluruh, tidak hanya di Garut tetapi juga di berbagai wilayah lain di Jawa Barat.
“Terima kasih Bapak atas perhatian dan kepeduliannya, semoga pelayanan publik di semua wilayah Jawa Barat khususnya di Kabupaten Garut segera dievaluasi dan diperbaiki, dan semakin baik untuk ke depannya, Amin yra,” tulis Abenk mengakhiri pernyataannya dengan penuh harap.
Sementara itu, Wakil Bupati Putri Karlina lalu memberikan tanggapannya terkait keluhan yang disampaikan Abenk Marco.
Baca juga: Sosok Abenk Marco, Aktor Preman Pensiun yang Justru Dipersulit Saat Bangun Masjid di Tanah Kelahiran

Dia diketahui langsung sigap mendatangi Mall Pelayanan Publik (MPP) kabupaten Garut di Jalan Pembangunan, pada Kamis (11/9/2025), untuk mengecek langsung pelayanan di lokasi.
Setelah mendengar keterangan dari pihak-pihak dinas terkait, dia mengakui bahwa terdapat adanya kesalahan pelayanan.
Melansir dari Kompas.com, menantu dari Dedi Mulyadi itu juga menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat atas ketidaknyamanan yang dialami.
"Saya minta maaf atas ketidaknyamanan dan untuk masyarakat yang mungkin merasa tidak puas terhadap lini pemerintahan manapun, kami sekarang berupaya semaksimal mungkin selalu melakukan perbaikan," ujarnya.
Meski begitu, Putri juga memberikan klarifikasi atas permasalahan Abenk Marco tersebut. Dia menilai bahwa pelayanan di MPP tak seburuk yang disampaikan oleh pemeran Cecep di sinetron Preman Pensiun itu.
"Tapi kalau dibilang pelayanannya buruk sekali, mungkin saya membela, tidak seburuk itu karena yang bersangkutan pun sudah banyak komunikasi," katanya.
Putri Karlina menyampaikan bahwa memang terjadi kesalahan saat Abenk pertama kali datang ke Mall Pelayanan Publik (MPP), di mana saat itu tidak ada petugas di loket pelayanan.
Menurutnya, hal tersebut langsung ditindaklanjuti dengan mengumpulkan seluruh dinas yang memberikan layanan di MPP.
Langkah tersebut dilakukan untuk memperbaiki sistem pelayanan yang ada serta membentuk komitmen baru mengenai kehadiran petugas di setiap loket. Hal ini diharapkan dapat mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Dia juga menegaskan bahwa pemerintah daerah akan terus melakukan evaluasi terhadap kualitas pelayanan publik.
Komitmen ini dianggap penting karena menyangkut kepentingan masyarakat luas, termasuk urusan penting seperti pembangunan rumah ibadah.
(TribunNewsmaker/Grid.ID)
Sumber: Grid.ID
Bupati Hamenang Dorong Mahasiswa Unwidha Ikut Majukan Desa Lewat BUMDes |
![]() |
---|
Anak, Mantu & Cucu Tewas Kecelakaan Bus di Probolinggo, Abdul Kenang Obrolan Terakhir via Video Call |
![]() |
---|
Postingan Terakhir Arti, Perawat Tewas Kecelakaan Bus di Probolinggo, Ayahnya Belum Lama Meninggal |
![]() |
---|
Profil Adwin Haryo Anak Kedua Sri Mulyani yang Baru Jadi Dokter Spesialis, Buat Ibu Sumringah Lagi |
![]() |
---|
Anggun Tyas Sopir Bank Jateng Sempat Berlagak Sultan Pakai Uang Curian 10 M, Seminggu Habis 300 Juta |
![]() |
---|