Tak Lagi Anggota DPR, Ini 3 Imbas Penjarahan Rumah Eko Patrio, Trauma & Ngontrak di Pinggiran Kota

Tak lagi jadi anggota DPR, ini 3 imbas insiden penjarahan rumah Eko Patrio, mengaku trauma dan mengontrak di pinggiran kota

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Setelah sempat menghilang dari hadapan publik, artis sekaligus anggota DPR RI nonaktif, Eko Patrio, akhirnya muncul untuk pertama kalinya usai rumahnya dijarah massa pada Sabtu, 31 Agustus 2025 lalu.

Eko terlihat hadir di Polda Metro Jaya pada Sabtu, 13 September 2025, untuk menemui Rian, terduga pelaku yang sebelumnya disebut membawa kabur kucing peliharaannya.

Namun, menurut Eko, Rian justru merupakan penyelamat kucing tersebut dan telah menunjukkan itikad baik.

Eko Patrio mengaku kehadirannya ke Polda menjadi momen pertamanya keluar rumah sejak insiden penjarahan yang mengubah kehidupannya secara drastis.

Dalam kesempatan itu, Eko juga berbagi kisah soal kondisi mental dan emosional yang ia alami pascapenjarahan.

Baca juga: 3 Pengakuan Eko Patrio Usai Hunian Dijarah, Ngontrak, Belum Berani Cek Rumah, Pasrah Dinonaktifkan

1. Trauma

Eko mengatakan, dirinya dan keluarga mengalami trauma sehingga belum kembali ke rumah di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan. 

Namun, dalam waktu dekat ini ia berencana kembali ke rumahnya untuk melihat kondisinya.

"InsyaAllah malam ini atau besok saya mau ke rumah ya. Jadi saya belum tahu tergantung istri saya aja mau diajaknya kapan," tutur Eko.

Terkait kerugian yang dialami akibat kasus penjarahan di rumahnya, Eko mengaku belum tahu jumlahnya.

Namun, ia memastikan seluruh barang-barang di rumahnya tersebut habis tak bersisa.

"Belum saya hitung berapa kerugiannya, tetapi semuanya habis dan ludes, tidak tersisa."

"Baik masalah baju celana, semua punya anak juga sebagainya, tidak ada yang tersisa. Semua habis dan luluh lantah," ujar Eko.

Baca juga: Curhat Eko Patrio setelah Aksi Penjarahan Rumah, Belum Hitung Kerugian: Semua Habis & Luluh Lantak

2. Pilih Mengontrak

Eko Patrio mengaku mengontrak rumah usai rumahnya di wilayah Setiabudi, Jakarta Selatan, dijarah massa, Sabtu (30/8/2025).

"Sementara saya masih ngontrak sekarang di suatu tempat di pinggiran Jakarta," ungkapnya, dikutip SURYA.CO.ID dari Kompas TV.

3. Dinonaktifkan

Pria bernama lengkap Eko Hendro Purnomo ini pasrah statusnya sebagai anggota DPR RI dinonaktifkan oleh Partai Amanat Nasional (PAN).

“Ah, apalagi urusan itu saya serahkan ke partai politik aja,” kata Eko.

Bagi Eko, fokus utamanya saat ini adalah keluarganya. Ia ingin memperbaiki psikologis istri dan anaknya.

“Saya lillahi taala, saya serahkan semua sebagai anggota dewan atau apa, saya serahkan ke ketum (ketua umum) saya, Pak Zulkifli Hasan,” ungkap Eko.

Saat ditanya apakah ia akan tetap berpolitik, Eko menyerahkan seluruh keputusan kepada PAN.

“Yang penting sekarang saya dekat sama keluarga saja,” tegas Eko.

Baca juga: Usai Rumah Dijarah dan Dinonaktifkan dari DPR RI, Begini Cara Eko Patrio & Uya Kuya Menenangkan Luka

Eko Patrio Minta Maaf

Sementara dalam sebuah pernyataan yang disiarkan, Sabtu (30/8/2025) malam, ia tampil bersama rekannya sesama anggota Fraksi PAN, Pasha Ungu.

Pasha terlebih dahulu memberi pengantar sebelum Eko menyampaikan pernyataan.

Dari keterangan pembuka itu, terungkap bahwa Eko masih berada di Jakarta.

Meski demikian, lokasi persis tempat tinggalnya belum diungkap.

"Bismillahirrahmanirrahim, kepada seluruh rakyat Indonesia saya Sigit Purnomo Said atau Pasha, dan hari ini tanggal 30 Agustus 2025 pukul 19.45 WIB di Jakarta," ujar Pasha.

Ia kemudian menjelaskan bahwa Eko ingin menyampaikan langsung permohonan maaf atas kegaduhan yang terjadi.

"Saya bersama saudaraku Bapak Eko Patrio yang InsyaAllah mau menyampaikan permohonan maaf secara langsung kepada seluruh rakyat Indonesia terkait dengan situasi dan kondisi psikologi dan juga polemik yang ada di Indonesia beberapa waktu belakangan ini," tambah Pasha.

Setelah itu, giliran Eko Patrio berbicara. Ia mengakui bahwa tindakannya menimbulkan luka bagi masyarakat, terlebih di tengah situasi ekonomi yang penuh tantangan.

"Dengan penuh kerendahan hati maka saya, Eko Patrio, menyampaikan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya kepada masyarakat," ucapnya.

Eko menegaskan, dirinya memahami dampak dari polemik yang terjadi, terutama bagi keluarga yang terdampak langsung.

"Saya menyadari sepenuhnya bahwa situasi ini membawa luka bagi bangsa, terlebih bagi keluarga korban yang kehilangan orang tercinta maupun yang harus menanggung penderitaan akibat benturan yang terjadi," lanjutnya.

(Tribunnewsmaker.com/Tribunsumsel.com)