Breaking News:

Berita Kriminal

Tampang Iwan Pelaku Pembacokan Serda Rahman TNI di Wonosobo, Wajah Babak Belur, Diduga Residivis

Inilah tampang Iwan pelaku pembacokan Serda Rahman TNI di Wonosobo, menunduk saat diringkus dengan wajah babak belur, diduga residivis.

TribunNewsmaker.com | TribunNews
SOSOK PEREMPUAN VIRAL - Penangkapan kedua terduga pelaku pembacokan Serda Rahman hingga tewas ditangkap di Wonosobo, Iwan dan kekasihnya Putri bersembunyi di rumah kosong. Diduga pelaku residivis. 

Tampang Iwan Pelaku Pembacokan Serda Rahman TNI di Wonosobo, Wajah Babak Belur, Diduga Residivis

TRIUNNEWSMAKER.COM - Kasus pembacokan tragis yang menewaskan anggota Kodim 0707/Wonosobo, Serda Rahman Setiawan, akhirnya menemukan titik terang setelah aparat berhasil menangkap pelaku utamanya.

Peristiwa mengenaskan itu terjadi pada Minggu (14/9/2025) dini hari di sebuah kafe bernama Shaka yang terletak di Desa Jolontoro, Kecamatan Sapuran, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.

Dari hasil penyelidikan, diketahui ada dua orang yang diduga kuat sebagai pelaku pembacokan tersebut, yakni seorang pria bernama Iwan dan pacarnya, seorang perempuan bernama Putri.

Penangkapan terhadap pasangan kekasih itu dilakukan sehari setelah kejadian, tepatnya pada Senin (15/9/2025) sekitar pukul 10.56 WIB.

Lokasi penangkapan bukan di jalanan umum, melainkan di sebuah rumah kosong yang berada di Dusun Sumpit, Desa Kepil, Kecamatan Kepil, Kabupaten Wonosobo.

Saat ditangkap, Iwan yang mengenakan kaos berwarna hitam terlihat dalam kondisi memprihatinkan karena wajahnya sudah babak belur, dan ia hanya bisa menunduk ketika digelandang aparat.

Berbeda dengan Iwan, sang pacar yang bernama Putri tampil dengan rambut pirangnya, memakai baju berwarna biru, dan terlihat diapit ketat oleh dua orang aparat saat berada di dalam mobil.

Polisi menyebutkan bahwa keduanya diduga terlibat langsung dalam kasus pembunuhan yang menewaskan Serda Rahman di Kafe Shaka pada dini hari sebelumnya.

Penangkapan itu tidak dilakukan secara sembarangan, melainkan dipimpin langsung oleh jajaran penting, di antaranya Waas Inteldam IV/Dip dan Dandeninteldam IV/Dip.

Selain itu, operasi tersebut juga melibatkan anggota gabungan dari Deninteldam IV/Dip, Tim Intel Korem 072/Pmk, serta Unit Intel Kodim 0707/Wonosobo yang bergerak cepat setelah menerima laporan.

“Sepasang pria dan wanita tidak dikenal berada di sebuah rumah kosong dekat Pasar Kepil,” terangnya, sebagaimana dilansir dari akun resmi Instagram @kodim_0707_wonosobo.

Baca juga: Sosok I Pelaku Pembacokan Serda Rahman TNI di Wonosobo, Sempat Kabur Kini Diringkus saat Sembunyi

PEMAKAMAN SERDA RAHMAN - Pemakaman Serda Rahman Setiawan, anggota TNI Koramil Kejajar yang tewas dibacok salah satu pengunjung kafe di Kecamatan Sapuran, Kabupaten Wonosobo, Minggu (14/9/2025). Serda Rahman dimakamkan menggunakan upacara militer di TPU Kertek.
PEMAKAMAN SERDA RAHMAN - Pemakaman Serda Rahman Setiawan, anggota TNI Koramil Kejajar yang tewas dibacok salah satu pengunjung kafe di Kecamatan Sapuran, Kabupaten Wonosobo, Minggu (14/9/2025). Serda Rahman dimakamkan menggunakan upacara militer di TPU Kertek. (DOKUMENTASI WARGA KERTEK WONOSOBO VIA KOMPAS.COM)

Setelah berhasil ditangkap, pada sekitar pukul 11.00 WIB, kedua tersangka langsung dibawa ke Markas Kodim 0707/Wonosobo untuk menjalani proses pemeriksaan awal.

Kemudian pada pukul 12.30 WIB, keduanya resmi diserahkan kepada pihak Polres Wonosobo agar kasus tersebut dapat ditangani lebih lanjut sesuai prosedur hukum.

Insiden berdarah yang menewaskan seorang prajurit muda itu sontak mengguncang masyarakat Wonosobo, bahkan menyulut rasa geram di kalangan aparat maupun warga.

Serda Rahman Setiawan, yang masih berusia 27 tahun, diketahui menjadi korban pembacokan ketika mencoba melerai sebuah keributan di Kafe Shaka pada malam naas tersebut.

Niat baiknya untuk meredam konflik justru berakhir tragis setelah salah seorang pengunjung kafe menghunuskan senjata tajam dan menyerang dirinya.

Usai kejadian, korban sempat dilarikan ke rumah sakit dengan harapan nyawanya bisa diselamatkan, namun takdir berkata lain karena ia dinyatakan meninggal dunia tak lama kemudian.

Aparat yang melakukan penyelidikan segera mengarah pada nama Iwan, pria yang disebut-sebut memiliki catatan kriminal panjang.

Iwan sendiri dikenal sebagai residivis, yaitu sebutan bagi seseorang yang kembali melakukan tindak pidana setelah sebelumnya pernah dihukum atas kasus serupa maupun berbeda.

Fakta bahwa seorang residivis kembali melakukan aksi brutal hingga merenggut nyawa seorang anggota TNI menambah sorotan tajam masyarakat terhadap pentingnya pengawasan dan penegakan hukum yang lebih tegas.

PELAKU PEMBACOKAN TNI- Tampang Iwan, terduga pelaku pembacokan Serda Rahman Setiawan (27), anggota aktif Kodim 0707/Wonosobo ditangkap pada Senin (15/9/2025) sekitar pukul 10.56 WIB, bertempat di sebuah rumah kosong yang berada di Dusun Sumpit, Desa Kepil, Kecamatan Kepil, Kabupaten Wonosobo.
PELAKU PEMBACOKAN TNI- Tampang Iwan, terduga pelaku pembacokan Serda Rahman Setiawan (27), anggota aktif Kodim 0707/Wonosobo ditangkap pada Senin (15/9/2025) sekitar pukul 10.56 WIB, bertempat di sebuah rumah kosong yang berada di Dusun Sumpit, Desa Kepil, Kecamatan Kepil, Kabupaten Wonosobo. (ig/jurnalmiliter)

Berawal Niat Lerai Keributan

Kepala Penerangan Kodam IV/Diponegoro, Kolonel Inf Andy Soelistyo, mengkonfirmasinya bahwa kejadian terjadi pada Sabtu (13/9/2025) malam sekitar pukul 23.45 WIB di Resto Shaka, Desa Jolontoro, Kecamatan Sapuran, Kabupaten Wonosobo.

“Korban datang ke Resto Shaka di Desa Jolontoro, Sempuran untuk makan malam. Beberapa saat berlalu, sekitar pukul 23.45 WIB korban mendengar ada keributan di salah satu ruangan di Resto Shaka,” kata Kolonel Andy Soelistyo, dilansir dari Tribunjateng.com, Minggu (14/9/2025). 

Saat itu, pelaku berinisial I sedang terlibat cekcok dengan pegawai restoran.

Korban diketahui datang ke Resto Shaka di Desa Jolontoro, Sempuran, untuk makan malam.

Baca juga: Pembunuh Serda Rahman Anggota TNI di Wonosobo Kabur, Korban Dibacok saat Lerai Keributan di Kafe

Serda Rahman, yang baru saja bertugas melakukan pemantauan wilayah, merespons dengan mendatangi sumber keributan dan berupaya menenangkan situasi.

“Selanjutnya korban berusaha melerai dan kemudian mengarahkan saudara I menuju ke parkiran restoran,” ujar Kolonel Andy Soelistyo.

Namun, situasi berubah drastis. Pelaku tidak langsung meninggalkan lokasi.

Ia justru menuju kendaraannya di parkiran, mengambil senjata tajam dari dalam mobil, lalu kembali dan menyerang korban dari belakang.

Aksi itu begitu cepat dan mengejutkan pengunjung yang berada di lokasi.

“Namun, bukannya meninggalkan lokasi, pelaku malah mengambil senjata tajam dari mobilnya dan langsung menyerang korban,” tutur Kolonel Andy Soelistyo Setelah menyerang, pelaku kabur menggunakan mobil.

Saat kejadian, Rahman datang ke kafe tersebut untuk makan bersama temannya, Vreda.

Namun, terjadi keributan antara pengunjung dengan pegawai kafe.

PELAKU PEMBACOKAN TNI- Tampang duo sejoli, (kiri) Iwan, (kanan) Putri. pelaku pembacokan Serda Rahman Setiawan (27), anggota aktif Kodim 0707/Wonosobo ditangkap pada Senin (15/9/2025) sekitar pukul 10.56 WIB, bertempat di sebuah rumah kosong yang berada di Dusun Sumpit, Desa Kepil, Kecamatan Kepil, Kabupaten Wonosobo.
PELAKU PEMBACOKAN TNI- Tampang duo sejoli, (kiri) Iwan, (kanan) Putri. pelaku pembacokan Serda Rahman Setiawan (27), anggota aktif Kodim 0707/Wonosobo ditangkap pada Senin (15/9/2025) sekitar pukul 10.56 WIB, bertempat di sebuah rumah kosong yang berada di Dusun Sumpit, Desa Kepil, Kecamatan Kepil, Kabupaten Wonosobo. (ig/kodim_0707_wonosobo/TRIBUNBANYUMAS/POLRES WONOSOBO)

"Awalnya ada keributan. Operator kafe datang minta bantuan ke Rahman."

"Dia (Serda Rahman) cuma bilang 'udah-udah, pulang-pulang', maksudnya melerai," jelas Vreda, Minggu.

Namun situasi memburuk ketika pelaku yang sebelumnya meninggalkan lokasi, kembali datang sambil membawa senjata tajam.

Tiba-tiba, pelaku menyerang Rahman hingga korban mengalami luka di kepala.

"Pelaku bilang mau pulang tapi balik lagi bawa golok dan langsung menyerang korban."

"Goloknya dari mana, saya kurang tahu," lanjutnya.

Pelaku kemudian melarikan diri.

Pegawai kafe dan Vreda langsung melarikan Serda Rahman ke RS PKU Wonosobo.

Namun luka serius yang diderita Serda Rahman membuat nyawanya tak tertolong.

 “Selang waktu sekitar pukul 00.30 WIB, oleh pihak RS PKU korban dinyatakan meninggal dunia,” jelas Kolonel Andy Soelistyo.

Jenazah Serda Rahman dimakamkan siangnya di TPU Kelurahan Kertek, Kecamatan Kertek, kampung halamannya, dengan prosesi militer yang dihadiri keluarga, rekan sejawat, dan warga sekitar.

Sosok Rahman dikenal sebagai pribadi ramah, mudah bergaul, dan aktif dalam kegiatan sosial di lingkungannya.

Kafe Diamuk Massa

Seusai pemakaman, warga menggeruduk kafe lokasi Serda Rahman dibacok. 

Beberapa warga datang menuntut keadilan.

"Menuntut keadilan, intinya nyawa dibalas nyawa," kata Vreda, rekan korban.

Warga yang geram lantas merusak kaca-kaca jendela kafe.

Mereka juga mengambil sejumlah barang kemudian membakarnya di depan kafe.

Kobaran api dan asap hitam tebal membumbung dari barang yang dibakar.

Polisi yang datang ke lokasi langsung mengamankan tempat kejadian perkara (TKP).

Mereka memasang garis polisi.

Kapolres Wonosobo, AKBP Kasim Akbar Bantilan menyatakan, pihaknya masih mengusut kasus ini.

"Mohon doa, tim lagi bekerja semoga bisa terungkap," ujarnya.

Polisi Militer dan Polres Wonosobo terus menyelidiki kasus ini dan memburu pelaku yang kabur usai insiden.

Kapolres Wonosobo, AKBP Kasim Akbar Bantilan, menyatakan pihaknya tengah bekerja keras mengusut kasus ini.

“Intinya lagi dalam pengungkapan. Mohon doa, tim lagi bekerja semoga bisa terungkap," ujarnya.

Ia juga menegaskan bahwa jalur hukum tetap menjadi prioritas utama, dan pelaku masih dalam pengejaran.

“Penegakan hukum tetap dari Polres yang menangani.

Intinya ada keributan di lokasi TKP dan mengakibatkan satu korban.

Dan sekarang prosesnya sedang kita telusuri dan kita ungkap,” lanjutnya.

(TribunNewsmaker.com/ TribunSumsel)

Sumber: Tribun Sumsel
Tags:
pembacokanSerda RahmanTNIWonosoboresidivis
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved