Penyebab Ambruknya Ponpes Al Khoziny Versi DPR, Sebut Pemerintah Juga Salah, Korban Tewas Tembus 58

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Duka mendalam masih menyelimuti keluarga korban tragedi ambruknya Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur.

Bangunan pesantren yang berdiri kokoh selama bertahun-tahun itu kini rata dengan tanah, meninggalkan luka dan tangis dari puluhan keluarga santri yang kehilangan orang terkasih.

Peristiwa tragis itu terjadi pada 29 September 2025, tepat ketika ratusan santri tengah melaksanakan salat Asar berjamaah di lantai dua.

Di waktu yang sama, di lantai tiga sedang dilakukan pengecoran atap.

Diduga, beban cor semen membuat tiang penopang gagal menahan struktur bangunan, hingga akhirnya bangunan musala ambruk seketika.

Suasana di lokasi berubah mencekam. Jeritan minta tolong terdengar dari reruntuhan.

Proses evakuasi pun berlangsung dramatis hingga malam hari, dibantu oleh tim SAR gabungan dari Basarnas, BPBD, TNI-Polri, dan para relawan.

Baca juga: Pesan Terakhir Artis Zizi Kirana Sebelum Diculik Tentara Israel, Suami Terima VC, Adik Dapat Wasiat

Dalam peristiwa memilukan ini, lebih dari 100 santri menjadi korban 58 di antaranya meninggal dunia, puluhan lainnya luka-luka, baik ringan maupun berat, sementara ratusan berhasil diselamatkan.

Tragedi ini pun memunculkan berbagai spekulasi. Banyak yang menilai ambruknya bangunan Ponpes Al Khoziny disebabkan oleh kesalahan konstruksi.

Namun pihak pondok pesantren membantah hal itu. Mereka menyebut bangunan sudah berdiri sejak lama dan tidak pernah mengalami masalah serius sebelumnya.

Meski demikian, dari hasil foto dan dokumentasi yang beredar, terlihat jelas bahwa struktur bangunan tampak tidak memadai untuk menopang beban seberat itu.

Kondisi tersebut akhirnya memicu perhatian publik dan para pejabat negara.

Ketua Komisi VII DPR RI, Marwan Dasopang, akhirnya buka suara terkait insiden tersebut.

Ia menilai, ambruknya Ponpes Al Khoziny bukan semata karena kelalaian pihak pesantren, tetapi juga akibat lemahnya pengawasan dari pemerintah.

“Kalau diusut, ya pesantren salah, tapi pemerintah juga salah, tidak mengawasi,” ucap Marwan Dasopang.

Baca juga: 5 Tahun Dipacari Dul, Begini Unggahan Tissa Biani saat Syifa Hadju Lebih Dulu Dilamar El Rumi