Berita Viral
Sosok Hafiz Korban Ledakan SMA 72, Ingin Jadi Tentara Terancam Kandas, Curhat Pilu: Jangan Tinggalin
Inilah sosok Hafiz korban ledakan SMA 72, cita-cita ingin jadi abdi negara terancam kandas, curhat pilu: Jangan tinggalin!
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Ringkasan Berita:
- Seorang siswa bernama Hafiz, atau yang akrab disapa Apis, yang menjadi korban paling parah dalam insiden ledakan SMAN 72 Jakarta.
- Apis tetap berusaha menyampaikan isi hatinya lewat secarik kertas, menuliskan betapa berat rasa sakit yang ia rasakan.
- Kondisinya kritis karena mengalami luka bakar cukup luas dan kerusakan pada beberapa bagian tubuhnya.
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Pasca tragedi ledakan di SMAN 72 Jakarta, suasana duka masih menyelimuti para korban yang tengah berjuang memulihkan diri dari luka fisik dan trauma mendalam.
Salah satu kisah paling memilukan datang dari seorang siswa bernama Hafiz, atau yang akrab disapa Apis, yang menjadi korban paling parah dalam insiden nahas pada Jumat (7/11/2025) itu.
Meski kini belum mampu berbicara lancar akibat luka serius yang dideritanya, Apis tetap berusaha menyampaikan isi hatinya lewat secarik kertas, menuliskan betapa berat rasa sakit yang ia rasakan usai ledakan mengguncang lingkungan sekolahnya.
Tulisan tangan penuh haru itu diserahkan kepada sang ayah, Andri, yang setiap hari setia mendampingi putranya di ruang perawatan intensif rumah sakit.
Menurut Andri, kondisi sang anak masih sangat kritis karena mengalami luka bakar cukup luas dan kerusakan pada beberapa bagian tubuhnya.
“Bomnya itu tepat di belakang tiang (masjid), ini si Hafiz (sebelah bom), ini temannya, ini temannya juga. Jadi (Hafiz) paling dekat di sini (dengan bomnya),” ungkap Andri, menjelaskan posisi putranya saat kejadian, dilansir dari TribunnewsBogor.com melalui tayangan tvOne News, Rabu (12/11/2025).
Dari penuturan sang ayah, diketahui bahwa Apis berada di dalam masjid ketika ledakan terjadi, tepat di area di mana bom rakitan yang dibuat oleh terduga pelaku FN disembunyikan.
Ledakan tersebut terjadi dengan kekuatan besar, mengakibatkan luka bakar di lebih dari 50 persen tubuh Apis dan membuatnya harus dirawat intensif di ruang ICU selama beberapa hari terakhir.
Selain luka fisik yang begitu berat, Apis juga mengalami gangguan pendengaran dan penglihatan serius, terutama di bagian kiri tubuhnya.
“Matanya yang sebelah kiri kabur. Telinganya sebelah kiri tidak bisa mendengar. Kakinya dibilang patah,” ujar Andri dengan suara bergetar menahan kesedihan.
Sang ayah mengaku setiap hari datang menjenguk untuk melihat perkembangan kondisi putranya yang kini masih tergolek lemah di ranjang rumah sakit.
Meskipun kondisinya belum stabil, Andri mengatakan tingkat kesadaran Apis perlahan mulai membaik, memberi secercah harapan di tengah penderitaan yang dialami keluarga mereka.
“Dari kemarin kondisinya sore waktu saya berkunjung, tingkat sadarnya semakin hari makin bertambah. Cuma buat luka-lukanya belum bisa dipastiin bagus (belum pulih), (korban masih) di ICU,” jelasnya dengan penuh haru.
Kisah Apis kini menjadi simbol keteguhan dan perjuangan seorang remaja yang menghadapi luka hebat akibat peristiwa kelam yang mengguncang sekolahnya.
Baca juga: Jadi Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta, Apis Alami Luka Bakar, Cita-cita Terancam Pupus: Tolong Diusut
Bagi Andri dan keluarga, setiap detik yang dilalui di rumah sakit terasa seperti ujian berat yang harus dijalani dengan sabar dan ikhlas.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/newsmaker/foto/bank/originals/korban-yang-luka-parah-tulis-surat-pilu.jpg)