Breaking News:

Berita Viral

Sosok Tunku Ismail, Pangeran Johor yang Balik Menyalahkan Negara Lain usai Malaysia Dihukum FIFA

Sosok Tunku Ismail Idris, Tunku Mahkota Johor sekaligus pemilik klub JDT, kini jadi sorotan dunia.

Editor: Eri Ariyanto
TribunNewsmaker.com | zimbio.com
SALAHKAN NEGARA LAIN - Tunku Ismail Sultan Ibrahim. Ia memprakarsai program naturalisasi sejak awal Januari 2025 dengan mengidentifikasi enam hingga tujuh pemain asing yang diklaim memiliki darah Malaysia. 

Ia memprivatisasi klub pada 2016, membawa manajemen profesional, dan melakukan investasi besar dalam stadion, akademi muda, dan rekrutmen internasional. 

Sejak 2014 hingga 2025, JDT memenangkan 11 gelar Liga Super Malaysia berturut-turut, 7 Piala Malaysia, serta gelar AFC Cup 2015, menjadikan klub ini raksasa regional di Asia Tenggara.

SALAHKAN NEGARA LAIN - Tunku Ismail Sultan Ibrahim. Ia memprakarsai program naturalisasi sejak awal Januari 2025 dengan mengidentifikasi enam hingga tujuh pemain asing yang diklaim memiliki darah Malaysia.
SALAHKAN NEGARA LAIN - Tunku Ismail Sultan Ibrahim. Ia memprakarsai program naturalisasi sejak awal Januari 2025 dengan mengidentifikasi enam hingga tujuh pemain asing yang diklaim memiliki darah Malaysia. (TribunNewsmaker.com | zimbio.com)

Tunku Ismail Idris juga yang memprakarsai program naturalisasi sejak awal Januari 2025 dengan mengidentifikasi enam hingga tujuh pemain asing yang diklaim memiliki darah Malaysia.

Ia kemudian meminta Pemerintah Malaysia dan Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) untuk memproses kewarganegaraan mereka agar bisa memperkuat skuad Harimau Malaya di putaran ketiga Kualifikasi Piala Asia 2027.

Namun belakangan, FIFA menilai ada yang janggal dari program naturalisasi tersebut. Berbeda dengan pemain diaspora Indonesia yang memiliki asal usul yang "jelas" dan bisa diketahui banyak pihak, pemain naturalisasi Malaysia bisa dikatakan sebaliknya.

FIFA kemudian melakukan penyelidikan hingga akhirnya memutuskan ada yang tidak benar dalam kasus tersebut.

FIFA menjatuhkan sanksi berupa larangan bermain 12 bulan untuk para pemain dan denda CHF 350.000 kepada Federasi Sepak Bola Malaysia atas dugaan penggunaan dokumen palsu. 

Namun Malaysia tetaplah Malaysia. Mereka bersikeras tidak bersalah. Tunku Ismail mengunggah surat resmi Jabatan Pendaftaran Negara yang menegaskan semua prosedur hukum sudah dipenuhi.

“FAM sudah mengikuti semua tahapan sesuai prosedur, bekerja sama dengan FIFA dan pemerintah Malaysia. Kalau memang sudah disetujui, mengapa tiba-tiba sekarang keluar keputusan yang berlawanan?” ungkapnya dalam pernyataan resmi di akun X @HRHJohorII pada Sabtu, 27 September 2025. 

Ia bahkan menuduh adanya campur tangan pihak eksternal yang mempengaruhi keputusan FIFA, termasuk sindiran soal “Siapa yang ada di New York?”

Postingan tersebut ditafsirkan oleh netizen Malaysia, yang selama ini mengagung-agungkan Tunku Ismail, dengan merujuk kepada Presiden RI Prabowo Subianto.

Pasalnya muncul postingan foto bergambar Presiden Prabowo bersalaman dengan Presiden FIFA.

Publik Malaysia kemudian menyalahkan dan menuding Indonesia sebagai dalang di balik jatuhnya sanksi FIFA kepada Harimau Malaya.

Netizen Indonesia pun membalas. Mereka meminta Malaysia seharusnya introspeksi atas kesalahan yang diperbuat.

Seharusnya publik Malaysia sudah mencurigai bagaimana pemain asal Amerika Latin yang tidak jelas garis keturunananya tiba-tiba menjadi pemain naturalisasi.

Halaman 2 dari 3
Tags:
Tunku IsmailPangeranJohorMalaysia
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved