Kunci Jawaban
Jawaban PAI Kelas 9 SMP Halaman 25: Perilaku Mana Yang Belum Pernah Kalian Lakukan?
Berikut ini Jawaban PAI Kelas 9 SMP Halaman 258 Kurikulum Merdeka: Perilaku mana yang belum pernah kalian lakukan?
Editor: Tim TribunNewsmaker
Berikut ini Jawaban PAI Kelas 9 SMP Halaman 258 Kurikulum Merdeka: Perilaku mana yang belum pernah kalian lakukan?
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Buku Pendidikan Agama Islam Kelas 9 SMP/MTs Kurikulum Merdeka karya Suryatini Iis dkk., terbitan Kemdikbud Ristek 2022, pada halaman 258 Bab 10 membahas Peradaban pada Masa Syafawi dan India Mughal, dengan fokus pada Sejarah Daulah Syafawi. Daulah Syafawi berdiri di Persia (Iran) pada 1501 M oleh Syah Ismail I dan menjadikan Syiah Itsna Asyariah sebagai mazhab resmi. Pada masa pemerintahan Syah Abbas I, kerajaan ini mencapai puncak kejayaan di bidang politik, ekonomi, dan kebudayaan, namun kemudian melemah dan runtuh pada 1736 M, memberikan pengaruh besar terhadap identitas Iran modern.
Dalam latihan soal pada halaman tersebut, siswa diminta menjawab pertanyaan terkait aktivitas sejarah Daulah Syafawi. Sebelum menggunakan kunci jawaban, siswa disarankan menjawab soal secara mandiri. Kunci jawaban halaman 258 digunakan sebagai panduan dan pembanding oleh orang tua atau guru untuk mengevaluasi jawaban siswa agar proses belajar lebih efektif.
Baca juga: Jawaban PAI Kelas 9 Halaman 241 Kurikulum Merdeka: Buatlah Ilustrasi Dari Gambaran Pantun Tersebut
Kunci Jawaban Pendidikan Agama Islam Kelas 9 SMP/MTs Kurikulum Merdeka Halaman 258
Aktivitas 11
Setelah mempelajari materi hikmah dari Sejarah Daulah Syafawi di Persia dan Mughal di India, renungkan pertanyaan berikut, dan tuliskan jawabannya dengan sejujurnya!
1. Perilaku apa saja yang selalu kalian lakukan dalam kehidupan sehari-hari? Apa alasannya?
Jawaban :
Beberapa perilaku yang selalu saya lakukan dalam kehidupan sehari-hari adalah:
Membantu orang lain, baik itu teman, keluarga, atau orang di sekitar saya.
Saya percaya bahwa tolong-menolong adalah prinsip yang sangat dianjurkan dalam agama Islam.
Seperti yang diajarkan dalam sejarah peradaban Islam, termasuk masa Daulah Syafawi dan Mughal, di mana pemimpin-pemimpin mereka sering menunjukkan sikap peduli terhadap masyarakat.
Berbicara dengan sopan kepada orang lain.
Saya selalu berusaha menjaga ucapan dan cara berbicara, karena saya ingin menghormati orang lain dan menciptakan hubungan yang baik, seperti halnya sikap toleransi yang diterapkan oleh para pemimpin pada masa tersebut.
2. Perilaku mana yang kadang-kadang dilakukan, kadang-kadang juga belum dilakukan? Apa alasannya?
Jawaban :
Perilaku yang kadang-kadang saya lakukan adalah:
Berbagi pengetahuan atau membantu teman belajar. Kadang-kadang saya melakukannya, terutama ketika teman membutuhkan bantuan dalam memahami pelajaran.
Namun, kadang-kadang saya juga merasa malas atau terburu-buru dengan pekerjaan saya sendiri.
Saya sadar bahwa berbagi ilmu itu sangat penting, seperti yang dicontohkan oleh para ilmuwan di zaman Daulah Mughal yang sering berbagi pengetahuan.
Menjaga kebersihan lingkungan. Saya berusaha menjaga kebersihan di sekitar saya, tetapi terkadang saya masih kurang konsisten.
Misalnya, ada kalanya saya terlalu sibuk atau tidak sadar bahwa ada sampah di sekitar saya.
Padahal, kebersihan adalah bagian dari etika yang sangat dihargai dalam peradaban Islam, yang mengajarkan kita untuk menjaga kebersihan sebagai bagian dari iman.
3. Perilaku mana yang belum pernah kalian lakukan? Apa alasannya?
Jawaban:
Perilaku yang belum pernah saya lakukan adalah:
Memberikan bantuan besar kepada yang membutuhkan, seperti menyumbang untuk pembangunan masjid atau rumah yatim.
Alasan saya belum melakukannya adalah karena saya merasa belum memiliki cukup uang atau waktu untuk terlibat dalam kegiatan sosial seperti itu.
Namun, saya mengakui bahwa kontribusi terhadap masyarakat sangat penting, seperti yang dicontohkan oleh para pemimpin dan rakyat pada masa Daulah Syafawi dan Mughal, yang selalu berusaha memberi manfaat bagi umat.
Berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosial besar atau dakwah yang melibatkan banyak orang.
Saya merasa belum memiliki keberanian atau waktu untuk melakukannya, tetapi saya tahu bahwa ini adalah bentuk kontribusi untuk memperbaiki masyarakat, sebagaimana yang dilakukan oleh pemimpin besar di masa lalu.
4. Apa yang akan dilakukan terhadap kebiasaan kalian tersebut, setelah mempelajari materi ini
Jawaban:
Setelah mempelajari materi ini, saya akan berusaha untuk:
Meningkatkan kepedulian terhadap sesama, seperti yang dicontohkan oleh kepemimpinan di masa Daulah Mughal yang penuh dengan toleransi dan perhatian terhadap rakyat.
Saya akan lebih rajin membantu teman atau orang lain yang membutuhkan, serta berbagi pengetahuan dengan lebih giat.
Menjadi lebih konsisten dalam menjaga kebersihan, karena kebersihan adalah sebagian dari iman, dan itu penting dalam kehidupan sehari-hari.
Saya akan berusaha menjaga kebersihan di lingkungan saya dan mengingatkan teman-teman untuk juga melakukannya.
Berusaha lebih aktif dalam membantu kegiatan sosial atau memberikan kontribusi bagi masyarakat, walaupun dalam bentuk yang kecil.
Saya akan mencari kesempatan untuk menyumbangkan tenaga atau waktu dalam kegiatan yang bermanfaat untuk orang banyak, sebagai bentuk kontribusi untuk kemajuan umat, sebagaimana yang ditunjukkan dalam sejarah peradaban Islam.
Lebih disiplin dan bertanggung jawab dalam semua perilaku yang saya lakukan, karena saya ingin menjadi pribadi yang lebih baik dan membawa dampak positif bagi lingkungan saya, sesuai dengan contoh teladan yang saya pelajari dari sejarah Daulah Syafawi dan Mughal.
Pelajaran lain yang bisa diambil dari terjadinya kemunduran Daulah Mughal adalah dikarenakan lemahnya kompetensi dan kepemimpinan penguasa.
Sehingga, hal ini menimbulkan perebutan kekuasaan, kebijakan politik yang tidak tepat dan menjadi bumerang bagi pemerintahan, tumbuhnya fanatisme, sampai terjadi disintegrasi bangsa.
Hal tersebut menjadi pembelajaran bagi kita bahwa dalam memimpin diperlukan kompetensi dari seorang pemimpin.
Maju mundurnya sebuah pemerintahan akan banyak ditentukan juga oleh kemampuan pemimpin dalam menentukan kebijakan, dalam menangani masalah-masalah.
Untuk peradaban Islam yang lebih maju, dibutuhkan generasi yang cerdas dan berkualitas.
Oleh karenanya, kalian harus mengasah jiwa kepemimpinan kalian, mengasah jiwa peduli kalian, mengasah daya kritis kalian.
Sehingga, mampu memberikan gagasan untuk pemecahan atas permasalahan yang dihadapi.
Rasulullah saw. bersabda bahwa setiap orang adalah pemimpin, akan dimintai pertanggungjawaban tentang yang dipimpinnya.
*) Disclaimer:
Artikel ini hanya ditujukan kepada orang tua untuk memandu proses belajar anak.
Sebelum melihat kunci jawaban, siswa harus terlebih dahulu menjawabnya sendiri, setelah itu gunakan artikel ini untuk mengoreksi hasil pekerjaan siswa.
| Jawaban Informatika Kelas 4 Halaman 65 Kurikulum Merdeka: Apa Fungsi Dari Gmail? |
|
|---|
| Jawaban Bahasa Inggris Kelas 8 Halaman 211 Kurikulum Merdeka: Where Did the Group of Scientists Sail |
|
|---|
| Jawaban Informatika Kelas 4 Halaman 65 Kurikulum Merdeka: Apa Yang Kamu Ketahui Tentang Whatsapp? |
|
|---|
| Prediksi Soal TKA Fisika Kelas 12 SMA: Berapakah besar Masing Masing Muatan Listrik |
|
|---|
| Prediksi Soal Dan Kisi-kisi TKA Ekonomi 2025: Kebijakan Apa Yang Dapat Diterapkan Pemerintah |
|
|---|
