Berita Viral
Alasan Sejumlah Musisi Batal Tampil di Pestapora 2025, Termasuk .Feast: Kami Patah Hati & Marah
Sejumlah musisi Tanah Air batal tampil di festival musik Pestapora 2025, termasuk .Feast, Navicula, hingga Sukatani.
Editor: Febriana
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Festival musik Pestapora 2025 kembali menjadi perbincangan hangat.
Setelah perubahan jadwal menjadi lebih pagi buntut demo DPR, kali ini Pestapora 2025 diwarnai aksi batal tampilnya sejumlah musisi.
Mulai dari Sukatani, Navicula, Rebellion Rose, Hindia hingga .Feast.
Batalnya penampilan mereka di panggung Pestapora 2025 dipicu adanya sponsor dari perusahaan tambang PT Freeport.
Hindia dan .Feast sempat membuat pernyataan resmi mengenai keputusan mundur dari Pestapora 2025.
“Tentang Pestapora, jelas kami patah hati dan marah.
Kami baru mengetahui keterlibatan sponsor PT Freeport Indonesia di malam hari penghujung selesainya acara hari pertama, pun begitu dengan banyak penampil lainnya," tulis Hindia dan .Feast dalam pernyataan tertulis yang dikutip Kompas.com.
“Kami, .Feast dan Hindia, memutuskan untuk mundur dari Pestapora 2025,” tambah mereka.
Mereka juga menyampaikan permintaan maaf kepada penggemar yang sudah membeli tiket.
“Mohon maaf untuk seluruh kawan-kawan yang menunggu penampilan kami dan juga mungkin sama-sama merasa terjebak, tapi ini yang bisa kami lakukan untuk menjaga hal-hal yang kami bicarakan dan selalu percayai,” lanjut pernyataan tersebut.
“Semoga tidak ada lagi kecewa di antara kita ke depannya dalam ruang musik yang seharusnya menjadi ruang aman untuk menyampaikan aspirasi dan berekspresi kita semua,” tutup mereka.
Musisi mundur dari Pestapora
Sederet band memutuskan batal tampil di Pestapora terkait keterlibatan sponsor PT Freeport Indonesia, meskipun pihak Pestapora telah mengambil sikap dengan menarik kerja sama tersebut.
Sejumlah musisi yang mundur antara lain Sukatani, Navicula, Negatifa, The Jeblogs, hingga Rebellion Rose.
Baca juga: Nasib Pestapora 2025 setelah Demo DPR, Tetap di Digelar 5-7 September, Dimulai Jam 8 Pagi-8 Malam
Sosok Awan, Bassist .Feast Tegur Polisi yang Pukuli Penonton Bawa Bendera One Piece, Dulu Copywriter
Sebelumnya, viral sebuah kejadian ketika konser musik tengah berlangsung.
Kejadian tak mengenakkan kali ini terjadi ketika band .Feast sedang tampil di panggung.
Tiba-tiba ada sebuah insiden yang membuat bassit .Feast, Awan, tak tinggal diam.
Dari atas panggung, Awan menegur oknum polisi yang diduga bertindak represif terhadap penonton konser RI Fest 2025.
Awan yang berada di panggung ini meneriaki oknum polisi dengan nada tinggi.
"Saya lihat dari ujung mata saya, orang moshing biasa saja bawa bendera One Piece itu enggak usah dipukulin kali, Pak. F*** 13-12, f*** you. Gila, biasa saja di situ, biasa saja, enggak usah dipukulin," ujar Awan.
Rupanya ada penonton yang diduga dipukuli oleh oknum polisi karena membawa bendera One Piece.
Penonton tersebut juga asyik moshing di tengah-tengah lautan manusia yang menyaksikan penampilan .Feast.
Awan sendiri sampai bereaksi karena merasa tindakan oknum polisi tersebut berlebihan.
Baca juga: Sosok & Profil Auditya Faiz Putra, Menantu Alya Rohali S2 ITB, Profesi Suami Namira Adjani Mentereng
Menurutnya, penonton yang moshing sambil membawa bendera One Piece tak perlu mendapat tindakan represif.
Awan dengan berani menyindir tindakan oknum polisi tersebut.
"Enggka usah dipukulin, lu juga dibayar pakai duit mereka orang moshing biasa aja, lu yang loreng-loreng juga sama. Biasa aja, biasa aja tenang aja pak," kata Awan.
Awan mengingatkan aparat dan penonton konser masih muda. Aksi moshing yang dilakukan penonton merupakan aksi ekspresif yang tidak perlu ditanggapi berlebihan.
"Ekspresif aja, lu ngadep sini balik panggung biarin aja udah kalau selama ga ada yang maling, kalau maling lu pukulin kalau moshing jangan. Gitu ya pak ye, enggak deng dek dek lu kan baru lulus SMA," ujar Awan yang disambut tepuk tangan penonton konser.
"Adik-adik yang berseragam muah," katanya.
Tak berhenti sampai di situ, Awan bahkan juga melontarkan sindiran dari atas panggung.
"Tujuhbelasan sebentar lagi masih kayak gitu, pajak aja ditarikin ye makin gede. Katanya bangsa yang besar, besar pajaknya, gila," kata Awan.
"Udah entar tangkep gua. Yang kayak gini-gini tiba-tiba ada yang DM, kamu lokasi di mana," ujar Awan dibalas riuh penonton.
"Katanya bangsa yang besar tapi takut sama bendera One Piece," sambungnya.
Sontak saja aksinya dari atas panggung ini menjadi sorotan.
Lantas, siapa sebenarnya sosok Awan?
Baca juga: Sosok & Profil Namira Adjani, Anak Alya Rohali Nikah, S2 Inggris, Ayah Kandung & Sambung Bagi Tugas
Profil Awan .Feast
Awan bassist .Feast memiliki nama asli Fadli Fikriawan.
Melalui kanal YouTube Abdel Achrian pada 2 Maret 2025 lalu, Awan membeberkan latar belakang pendidikannya.
Ia merupakan lulusan Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Indonesia (UI).
Awan juga satu jurusan dengan Baskara Putra dan Dicky Renanda yang juga merupakan rekannya di .Feast.
Tak hanya jadi anak band, Awan juga sempat mencicipi karir di dunia korporat.
Ia bahkan pernah bekerja di beberapa perusahaan.
Sedangkan dikutip dari laman linkedin, Awan diketahui seorang Manajer Komunikasi dan Pemasaran di sebuah perusahaan musik bernama Sun Eater dan seorang penulis naskah lepas.
Ia bekerja sebagai musisi di sebuah band bernama. Feast. Mantan Copywriter di BesokSabtu, Ogilvy Indonesia, Creative Strategist di Think. Web, dan Social Media Officer di Mirum Agency Jakarta. Lulus dari Ilmu Komunikasi (Periklanan) di Universitas Indonesia.
Penulis Naskah Senior
SalvoStampd Penuh waktu (Agustus 2021 - Sekarang)
Sun Eater (Penuh waktu 2 tahun 4 bulan)
Manajer Produk Konsumen (Jan 2021 - Jul 2021)
Wilayah Metropolitan Jakarta
Berfokus untuk membangun perusahaan merchandise musik dengan merek Sun Dong Yang. Memproduksi dan menjual merchandise musik dari berbagai musisi, terutama musisi Sun Eater.
Manajer Komunikasi (April 2019 - Desember 2020)
Wilayah Jabodetabek, Indonesia
Menangani strategi dan eksekusi komunikasi untuk Sun Eater sebagai perusahaan dan juga membantu para musisi Sun Eater dalam memasarkan musik.
(Kompas.com)(TribunNewsmaker/Ninda)