Berita Viral
Sosok Evan, Pria Difitnah Jadi Pembunuh Sadis di Indramayu, Kini Dapat Imbalan dari Dedi Mulyadi
Evan pernah dicap pembunuh sadis satu keluarga di Indramayu. Difitnah, trauma, bahkan sempat tinggal seminggu di kantor polisi.
Editor: Eri Ariyanto
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Evan pernah dicap pembunuh sadis satu keluarga di Indramayu. Difitnah, trauma, bahkan sempat tinggal seminggu di kantor polisi.
Namun nasib berbalik. Dari kambing hitam, Evan justru jadi kunci terungkapnya kasus berdarah itu.
Kini, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menghormatinya bak pahlawan, bahkan menghadiahi uang Rp20 juta agar Evan bisa bangkit kembali bersama keluarganya.
Baca juga: Nasib Oknum Polisi di Wakatobi Penerbit SKCK Buronan Pembunuhan: Kini Dimutasi, Gagal Jadi Perwira
Pria bernama Evan menahan tangis di depan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat menceritakan momen dirinya dijadikan kambing hitam di kasus pembunuhan satu keluarga di Indramayu.
Pasalnya, Evan nyaris jadi tersangka di kasus pembunuhan sadis yang merenggut nyawa satu keluarga di Desa Paoman, Sindangbarang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Hal itu lantaran Evan difitnah oleh para pelaku sebenarnya yang membunuh keluarga Sahroni.
Lantaran hal tersebut, Evan pun sempat menginap di kantor polisi selama satu minggu.
Beruntung, pelaku pembunuhan satu keluarga akhirnya berhasil ditangkap oleh Polres Indramayu.
Para pelaku adalah dua pria berinisial R dan P.

Keduanya ditangkap setelah seminggu lebih kabur meninggalkan jasad satu keluarga yang terkubur mengenaskan dalam satu lubang.
R dan P membunuh lima orang yang merupakan satu keluarga dengan identitas Sahroni (75), anak dan menantu bernama Budi Awaludin (45) dan Euis (40), serta dua anak berinisial R (6) dan B (3).
Sebelum R dan P ditangkap, Evan sempat dicurigai warga sebagai pembunuh keluarga Sahroni.
Kecurigaan itu berasal dari fakta bahwa orang terakhir yang terlihat di dekat TKP dan katanya berkomunikasi dengan keluarga Sahroni adalah Evan.
Usut punya usut, Evan rupanya sengaja dijadikan kambing hitam oleh R dan P agar terkesan dialah pelaku pembunuhannya.
Setelah membunuh keluarga Sahroni, R mengambil HP Budi Awaludin.
Pura-pura jadi Budi, R pun mengirim chat ke Evan dan memerintahkannya untuk menjual mobil.
Dapat chat dari Budi, Evan langsung menerima perintah tersebut.
Sebab kata Evan, ia kenal baik dengan Budi lantaran dulu pernah jadi karyawan Budi di warung.
Belakangan terungkap bahwa yang perintah untuk menjual mobil Budi itu cuma akal-akalan pelaku pembunuhan saja.
Evan pun terkejut saat mengetahui bahwa dirinya sengaja dijebak oleh para pelaku.

Curhatan Evan ke Dedi Mulyadi
Atas nasib miris yang dialami Evan, Dedi Mulyadi pun iba.
Karenanya, Gubernur yang karib disapa KDM itu pun mengundang Evan untuk bercerita di rumahnya soal kronologi penjebakan oleh pelaku.
Diungkap Evan, dirinya sempat diperiksa kepolisian selama satu minggu hingga menginap di Polres Indramayu.
Mendengar cerita Evan, KDM sampak terkejut.
"Yang dicurigai (sebagai pembunuh adalah) saya, terus polisi nenangin saya 'pak, kamu di sini dulu ya, soalnya di luar mengira pelakunya kamu. Saya minta kerja sama kamu supaya pelaku terungkap'," ungkap Evan, dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan Youtube Dedi Mulyadi, Jumat (12/9/2025).
"Akhirnya bapak tinggal di kantor polisi?" tanya Dedi Mulyadi.
"Iya, itu kurang lebih senin ketemu senin, selama seminggu lah. Bukan (di sel). Makan dikasih makan, polisi makan nasi goreng saya makan nasi goreng. Terus polisi ngomong biar si pelaku sesungguhnya keluar, mengira kamu tertangkap," pungkas Evan.
"Jadi si pelakunya itu biar santai karena (mengira) saya bisa membuat kambing hitam. Gila pak!" ujar Dedi Mulyadi syok.
"Benar pak, saya enggak nyangka," akui Evan.
Kepada KDM, Evan curhat bahwa dirinya sampai mengalami trauma berat akibat fitnahan tersebut.
Istri Evan juga ikut trauma dan sedih saat suaminya dituduh pembunuh.
Iba melihat Evan, KDM pun menenangkannya.
Bak pahlawan, Evan bagi KDM adalah penyelamat di kasus pembunuhan Sahroni.
Sebab kata KDM, berkat cerita dari Evan, polisi bisa mengetahui fakta sebenarnya kasus tersebut.
"Saya sebagai Gubernur Jabar mengucapkan terima kasih pada bapak, yang sudah jadi jalan, salah satu warga Jabar jadi korban pembunuhan sadis sekeluarga itu bisa terungkap," ujar Dedi Mulyadi.
"Saya juga enggak nyangka. Saya kasihan. Emang dia (korban) orang baik pisan. Pak Sahroni itu keluar hanya untuk solat. Saya hafal betul, dia orang baik," kata Evan.
Lantaran jasa Evan tersebut, Dedi Mulyadi pun menghadiahi pria asal Indramayu itu uang puluhan juta.
KDM ingin agar Evan bisa memperbaiki perekonomian keluarga yang sempat tersendat saat ia diamankan di kantor polisi.
Selama seminggu di kantor polisi, Evan tak bisa bekerja sehingga yang menafkahi keluarga cuma sang istri.
"Yang penting bapak yang sehat, ini saya kasih Rp20 juta buat bapak," kata Dedi Mulyadi sembari menyerahkan segepok uang.
"Makasih banyak pak," pungkas Evan terkejut.
"Buat modal, bapak udah ngalamin trauma penderitaan. Bisa buat tambah modal warung, warungnya bisa dilengkapi," ujar KDM.
"Makasih banyak ya pak," imbuh Evan.
"Kamu bisa makan nyaman sekarang, sambil dapat kerjaan baru," sambung KDM.
Sambil menyalami Evan, KDM ikut lega saat warganya itu terbebas dari fitnah.
"Makasih ya, bapak sudah terbebas dari fitnah, fitnahnya keji banget loh luar biasa," ungkap Dedi Mulyadi.
"Iya pak," ujar Evan sembari menangis.
"Bapak udah selamat dari fitnah, alhamdulillah, syukur," akui Dedi.
Rektor UI Prof Heru Hermansyah Minta Maaf setelah Disoraki Zionis, Terungkap Pemicunya: Kecolongan |
![]() |
---|
Nasib Oknum Polisi di Wakatobi Penerbit SKCK Buronan Pembunuhan: Kini Dimutasi, Gagal Jadi Perwira |
![]() |
---|
Kisah Hidup Musisi Senior Fariz RM, 4 Kali Terseret Kasus Narkoba: Terakhir Divonis 10 Bulan Penjara |
![]() |
---|
5 Fakta Rumah Anggun Tyas, Sopir Bank Jateng yang Gondol 10 Miliar, Akan Dijadikan Rental Mobil |
![]() |
---|
Sindiran Jane, Bule Jerman yang Lama Tinggal di Indonesia ke Pejabat, Singgung Rumah Mewah Bak Raja |
![]() |
---|