Berita Viral
Sosok Eko Purnomo, Dilaporkan Hilang setelah Demo di Jakarta, Ternyata Jadi Nelayan di Kalimantan
Eko Purnomo yang dilaporkan hilang setelah demo besar-besaran di Jakarta pada Agustus 2025 lalu, akhirnya ditemukan.
Editor: Febriana
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Inilah sosok Eko Purnomo, pria yang dilaporkan hilang setelah demo besar-besaran di Jakarta pada Agustus 2025 lalu.
Ia diumumkan hilang oleh Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS).
Baru-baru ini, Eko Purnomo berhasil ditemukan oleh pihak kepolisian.
Ya, Polda Metro Jaya menemukan seorang pria bernama Eko Purnomo yang sempat dilaporkan hilang oleh Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS).
Info awal yang disampaikan KontraS bahwa Eko Purnomo hilang pasca demo ricuh di kawasan Kwitang, Jakarta Pusat.
Posisi terakhir Eko disebut berada di Salemba Jakarta Pusat.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Brigjen Pol Ade Ary Syam Indradi menjelaskan, dari hasil penyelidikan Eko berada di Kalimantan Tengah dan bekerja sebagai penangkap ikan (nelayan).
“Tim Khusus Gabungan yang dibentuk Kapolda Metro Jaya berhasil menemukan Eko Purnomo, pencarian Eko ini dilakukan setelah beredar informasi elektronik/postingan melalui medsos antara lain akun instragram KontraS terdapat empat orang korban yang diduga hilang," kata Ade Ary kepada wartawan Kamis (18/9/2025).
Dia menjelaskan, informasi itu didapat setelah polisi menelusuri keterangan keluarga.
Sebelum menghilang, Eko sempat mengirim pesan WhatsApp kepada orang tuanya bahwa ia akan pergi bekerja di Kalimantan.
"Tim melakukan pengecekan ke lokasi tersebut dan diketahui bahwa Saudara Eko Purnomo benar bekerja sebagai penangkap ikan di Kuala Jelai, Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah," ujarnya.
Dia menambahkan, pihaknya kemudian berkoordinasi dengan aparat setempat hingga akhirnya menemukan Eko.
Yang bersangkutan masih dimintai keterangan untuk memastikan alasan namanya tercatat sebagai korban hilang dalam aksi demo di Jakarta.
Sebelumnya, tim Gabungan Polda Metro Jaya telah menemukan Bima Permana Putra di Malang, Jawa Timur. Saat ditemukan Bima sedang berdagang mainan di sebuah klenteng.
Saat ini masih ada dua orang lagi yang belum diketahui keberadaannya yakni Muhammad Farhan Hamid dan Reno Syahputradewo yang disebut KontraS hilang.
Baca juga: Misteri Hilangnya Bima Permana Putra saat Demo Jakarta, Tahu-tahu Jualan Mainan Barongsai di Malang

Misteri Hilangnya Bima Permana Putra saat Demo Jakarta, Tahu-tahu Jualan Mainan Barongsai di Malang
Ada tiga orang yang dilaporkan hilang setelah demontrasi yang terjadi di Jakarta akhir Agustus 2025 lalu.
Demo besar-besaran yang menuntut bubarkan DPR itu berlangsung mulai 28 Agustus 2025.
Dari demo ini banyak insiden yang terjadi hingga menghilangkan beberapa nyawa.
Sejumlah orang mati sia-sia menjadi korban keganasan demo meski beberapa di antara mereka bukanlah pendemo.
Tiga orang yang hilang itu satu di antaranya bernama Bima Permana Putra (BPP).
Bima Permana Putra (BPP) dilaporkan hilang oleh KontraS atau Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan.
KontraS adalah lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang berdiri sejak tahun 1998. Mereka fokus pada pengungkapan kasus penghilangan orang secara paksa, advokasi korban tindak kekerasan, dan perlindungan hak asasi manusia (HAM).
KontraS sering mendampingi keluarga korban, melaporkan kasus ke publik, dan mendorong pemerintah serta aparat agar bertanggung jawab dalam penegakan HAM.
Bima Permana Putra dilaporkan hilang sejak 31 Agustus 2025 setelah terakhir terlihat di kawasan Glodok, Jakarta Barat dekat lokasi demonstrasi.
Terbaru, keberadaan Bima Permana Putra ditemukan polisi di Malang.
Polisi Temukan Bima di Malang
Tim gabungan Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya berhasil menemukan Bima di Malang, Jawa Timur. Terungkap ia bukan demonstran.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Brigjen Pol Ade Ary Syam Indradi membenarkan informasi tersebut.
"Benar, tim berhasil mengamankan satu orang atas nama BPP pada Rabu 17 September 2025 pukul 13.55 WIB," ucap Ade Ary kepada wartawan, Rabu (17/9/2025).
Kabar hilangnya Bima sebelumnya diawali saat ia berada di Jakarta pada 29–31 Agustus 2025 di kawasan Kwitang, Jakarta Pusat.
Dari hasil pendalaman, Bima pada 1 September pergi ke Tegal, Jawa Tengah menggunakan motor.
"Sesampainya di Tegal, BPP menjual motornya, lalu esoknya, pada 2 September 2025, BPP berangkat ke Malang Jawa Timur menggunakan Kereta Api Indonesia (KAI)," tambah Ade Ary.
Setibanya di Malang, Bima memesan kamar di Hotel Java Boutique dari tanggal 3 hingga 5 September 2025 melalui aplikasi.
Baca juga: Sosok Firman Riansyah, Kades Bojongkulur Bogor Dicopot, Buntut Demo Warga, Kebijakannya Buat Kecewa

Di Malang, Bima berjualan mainan barongsai kecil-kecil di dekat Klenteng Eng An Kiong, Malang.
Bima kini dibawa ke Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya untuk penanganan lebih lanjut.
Tiga Orang Hilang Pasca Demo
Sebelumnya, KontraS melalui akun media sosial @kontras_update melaporkan tiga orang hilang pasca unjuk rasa di Jakarta akhir Agustus 2025.
Ketiganya adalah M Farhan Hamiddan, Reno Syahputeradewo, dan Bima Permana Putra.
Lokasi terakhir Farhan dan Reno berada di kawasan Mako Brimob Polda Metro Jaya, Kwitang, Jakarta Pusat.
Farhan hilang sejak 31 Agustus, Reno sejak 30 Agustus, sementara Bima terakhir terlihat di Glodok pada 31 Agustus.
Baca juga: Kasus Ponakan Chika Jessica yang Dipukul Oleh Aparat Saat Ricuh Demo Berakhir Damai, Sudah Memaafkan
Polri Buka Posko
Polri memastikan telah membuka posko orang hilang terkait laporan tersebut.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divhumas Polri Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan pencarian melibatkan banyak pihak.
“Tentunya Polda Metro sudah disampaikan oleh Kabid Humas dan atas arahan dari Bapak Kapolda Metro membuka posko orang hilang,” kata Trunoyudo, Rabu (17/9/2025).

Trunoyudo menegaskan, kolaborasi dengan berbagai lembaga penting dilakukan agar pencarian lebih efektif.
“Artinya dalam setiap informasi kita menginginkan adanya kerjasama, sehingga dalam pelaksanaan tugas secara proporsional apa yang menjadi pencarian orang tentu akan lebih signifikan dalam pelaksanaan secara teknis dan taktis di lapangan Polda Metro Jaya,” katanya.
Ia menyebutkan, kerja sama dilakukan dengan Komnas HAM, KontraS, dan Kompolnas.
“Tentu kami akan melakukan langkah-langkah baik itu langkah secara teknis taktis maupun kerjasama dalam hal ini lembaga-lembaga, karena ini menjadi tanggung jawab bersama,” tutur dia.
Trunoyudo juga meminta keluarga aktif memberikan informasi.
Polri mempersilakan keluarga memanfaatkan posko, menghubungi call center, atau menyampaikan informasi ke pejabat di Polda Metro Jaya, Kompolnas, maupun Mabes Polri.
“Namun tindak lanjut yang kita lakukan berdasarkan sumber dari KontraS tentu kita lebih mengoptimalkan dengan data-data yang bisa kita dapati,” kata Trunoyudo.
(TribunNewsmaker.com)(Tribunnews.com)(Surya.co.id)