Berita Viral
Ucapan Terakhir Praka Zaenal yang Gugur di HUT TNI, Pecah Tangis Ibu, Sempat Ditelepon: Ya Allah!
Inilah ucapan terakhir Praka Zaenal yang gugur di HUT TNI, pecah tangis ibu, sempat ditelepon: Ya Allah!
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Ucapan Terakhir Praka Zaenal yang Gugur di HUT TNI, Pecah Tangis Ibu, Sempat Ditelepon: Ya Allah!
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Prajurit Kepala Marinir (Praka Mar) Zaenal Muttaqin, anggota Detasemen Intai Para Amfibi 1 (Denipam 1) Korps Marinir, sempat meminta doa restu dari orang tuanya sebelum ia berpulang pada Sabtu (4/10/2025). Ia meninggal dunia setelah dua hari berjuang dirawat secara intensif di RSPAD
Gatot Soebroto akibat kecelakaan saat latihan terjun payung di Teluk Jakarta.
Ibundanya, Siti Badroh, tak kuasa menahan tangis saat ditemui di rumah duka, mengenang setiap detik terakhir kebersamaannya dengan sang anak.
Siti menceritakan, pada Kamis pagi (2/10/2025) sekitar pukul 07.00, ia sempat menerima panggilan telepon dari Zaenal, yang kala itu terdengar sangat bersemangat.
Dalam percakapan itu, Zaenal memberi tahu bahwa dirinya akan mengikuti latihan terjun payung di hadapan Presiden RI, Prabowo Subianto.
Namun tanpa disadari, kalimat yang ia ucapkan saat itu menjadi firasat kepergian sang prajurit.
“Doain ya, Emak, hari ini saya terjun yang terakhir, nanti dikunjungi Pak Presiden,” kenang Siti sambil menahan tangis haru.
Ucapan itu ternyata menjadi kata pamit terakhir dari Zaenal kepada ibunya.
“Ya Allah, anakku adalah prajurit terbaik,” ucap Siti lirih sambil menatap foto sang anak yang kini berseragam kebanggaan Marinir.
Kecelakaan itu terjadi ketika Zaenal sedang melaksanakan latihan Rubber Duck Operations (RDO) dalam sesi Presidential Inspection di Perairan Teluk Jakarta.
Pada saat proses pembukaan parasut, terjadi insiden yang menyebabkan Zaenal mengalami cedera berat.
Meski parasut sempat mengembang dan ia berhasil mendarat di permukaan air, situasi di lapangan tak berjalan mulus.
Tim pengaman laut yang berada di lokasi segera melakukan evakuasi cepat menggunakan ambulance sea rider menuju posko kesehatan Kolinlamil.
Setelah mendapat pertolongan pertama, Zaenal langsung dilarikan ke RSPAD Gatot Soebroto untuk mendapatkan perawatan intensif dari tim medis militer.
Selama dua hari dirawat, seluruh keluarga, rekan sesama Marinir, dan atasan Zaenal terus memberikan dukungan serta doa terbaik.
Namun takdir berkata lain, Praka Mar Zaenal Muttaqin akhirnya gugur dalam tugas, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan Korps Marinir yang sangat kehilangan salah satu prajurit terbaiknya.
Baca juga: Pupus Rencana Praka Zaenal Muttaqin Mitoni, Gugur Kecelakaan, Ucapan ke Ibu: Terjun yang terakhir

Kronologi
Menurut keterangan resmi Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal), Laksamana Pertama TNI Tunggul, insiden terjadi pada Kamis (2/10/2025), ketika Praka Zaenal mengikuti penerjunan dalam rangka kegiatan Presidential Inspection memperingati HUT ke-80 TNI.
Ia melaksanakan Rubber Duck Operations (RDO), yakni teknik infiltrasi khusus yang menggabungkan penerjunan udara ke laut menggunakan perahu karet atau Sea Rider.
Mulanya Praka Zaenal mengalami kendala di udara saat proses pembukaan parasut.
Namun, parasut tetap mengembang hingga ia mendarat di air.
“Insiden tersebut terjadi tanggal 2 Oktober 2025 saat Praka Mar Zaenal Mutaqim mengalami kecelakaan di udara saat Processing Opening Parachute. Parasut tetap mengembang hingga mendarat di air. Tim pengaman di laut segera mendekati penerjun dan melaksanakan evakuasi menggunakan ambulance sea rider menuju posko kesehatan Kolinlamil," kata Tunggul kepada Kompas.com, Minggu (5/10/2025).
Setelah dievakuasi dari laut, Praka Zaenal segera dibawa ke RSPAD Gatot Subroto untuk mendapatkan penanganan medis intensif.
Selama dua hari, tim dokter berupaya menyelamatkan nyawa Praka Zaenal yang sempat berada dalam kondisi sadar.
Selama dua hari, kondisi kesehatannya menurun hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu pukul 03.01 WIB.

Baca juga: Praka Zaenal Gugur usai Terjun Payung HUT TNI, Sosok Prajurit Berprestasi, Diusulkan Naik Pangkat
TNI AL Berduka
Tunggul menegaskan bahwa TNI AL telah melakukan seluruh prosedur medis yang diperlukan untuk menyelamatkan nyawa Zaenal.
"Telah dilaksanakan perawatan di rumah sakit dan berbagai upaya medis untuk menyelamatkan yang bersangkutan selama dua hari," jelasnya.
Sebagai bentuk penghormatan atas pengabdian dan dedikasinya, TNI AL akan mengusulkan Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) bagi almarhum.
"Sebagai bentuk penghormatan, TNI AL akan mengusulkan penghargaan berupa Kenaikan Pangkat Luar Biasa kepada almarhum atas jasa-jasanya saat bertugas," ujar Tunggul.
Ia juga menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga.
"Atas nama seluruh jajaran TNI AL, kami menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya. Semoga Allah SWT memberikan kekuatan dan ketabahan bagi keluarga yang ditinggalkan. Kami merasa sangat kehilangan dengan gugurnya personel terbaik Taifib ini," tambahnya.
Jenazah Praka Zaenal kemudian dimakamkan dengan upacara militer di kampung halamannya, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
“Kami merasa sangat kehilangan dengan gugurnya personel terbaik Taifib ini, Almarhum adalah prajurit yang berdedikasi tinggi, berprestasi, dan selalu menunjukkan semangat juang yang luar biasa dalam setiap tugas yang diemban," jelas Tunggul.
Tinggalkan istri yang hamil 7 bulan
Almarhum meninggalkan istri, Siti Mardhiyah yang diketahui tengah mengandung 7 bulan.
Dandim 0717/Grobogan Letkol Kav Barid Budi Susila, menyampaikan, jenazah Praka Zaenal dikebumikan secara militer di kampung halamannya di Desa Sembungharjo, Kecamatan Pulokulon, Grobogan pada Sabtu (4/10/2025) sore.
Prosesi dihadiri Danden Ipam 1 Mar Pasmar 1 Jakarta Kolonel Mar Romanimbun Butar Butar, Dansatpaska 1 Kolonel Laut (P) Mukawat Kamarudin, Paiops Den Ipam 1 Mar Pasmar 1 Jakarta Letkol Mar Rizka S, Danramil Kodim 0717/Grobogan beserta jajarannya, satu regu anggota Lanal Semarang, satu Pleton Personel Taifib 2 Surabaya dan masyarakat.
Praka Zaenal adalah anak kedua dari tiga bersaudara, putra pasangan Kasmijan dan Siti Badroh.
Almarhum meninggalkan istri, Siti Mardhiyah yang diketahui tengah mengandung 7 bulan.
"Kami turut berduka cita sedalam-dalamnya," ujar Barid.
Profil Praka Marinir Zaenal Mutawim
Ia merupakan personel Detasemen Intai Para Amfibi 1 (Den Ipam 1) Marinir satuan elite TNI AL yang sebelumnya dikenal sebagai Batalyon Intai Amfibi (YonTaifib).
Ia dikenal sebagai sosok prajurit berprestasi, berdedikasi tinggi, dan memiliki semangat juang luar biasa.
Zaenal berasal dari Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Setelah dinyatakan meninggal dunia, jenazahnya langsung dibawa ke kampung halaman di Dusun Banjardowo, Desa Sambungharjo, Kecamatan Pulokulon.
Ia dimakamkan secara militer pada hari yang sama.
(TribunNewsmaker.com/ TribunSumsel)