Breaking News:

Sosok

Sosok Haji Manaf Tepis Tangan Dedi Muyadi, Ogah Salaman saat Bertemu di Karawang, Pensiunan Jaksa

Inilah sosok Haji Manaf tepis tangan Dedi Muyadi, ogah salaman saat bertemu di Karawang, pensiunan jaksa.

YouTube Kang Dedi Mulyadi, Instagram
SOSOK HAJI MANAF - Foto saat Haji Manaf mendamprat Dedi Mulyadi (KIRI). Haji Manaf saat dilantik (KANAN). - Inilah sosok Haji Manaf yang viral setelah berani mendamprat Ded Mulyadi di Karawang, Jawa Barat, ternyata pernah menangani kasus orang penting. 
Ringkasan Berita:
  • Sosok Haji Manaf yang mendadak viral di media sosial setelah berani mendamprat Dedi Mulyadi.
  • Haji Manaf tampak tidak hanya melontarkan kata-kata keras, tetapi juga menepis tangan Dedi Mulyadi.
  • Peristiwa menegangkan itu terjadi saat pemerintah daerah sedang melaksanakan penertiban bangunan dalam proyek normalisasi sungai di wilayah Karawang.

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Inilah sosok Haji Manaf yang mendadak viral di media sosial setelah dengan berani mendamprat Dedi Mulyadi dalam sebuah insiden panas di Karawang, Jawa Barat.

Aksinya yang penuh emosi saat berhadapan langsung dengan mantan Bupati Purwakarta itu menjadi tontonan publik dan menyita perhatian warganet dari berbagai daerah.

Dalam video yang beredar luas, Haji Manaf tampak tidak hanya melontarkan kata-kata keras, tetapi juga menepis tangan Dedi Mulyadi serta menolak menjabat tangannya dengan ekspresi marah yang jelas terlihat.

Peristiwa menegangkan itu terjadi saat pemerintah daerah sedang melaksanakan penertiban bangunan dalam proyek normalisasi sungai di wilayah Karawang.

Bangunan yang menjadi sumber pertikaian ternyata merupakan ruko yang disewa oleh Haji Manaf, dan berdasarkan keputusan tim penertiban, bangunan tersebut harus dibongkar karena berdiri di atas lahan yang menghalangi aliran sungai.

Alasan lain yang memperkuat tindakan penertiban itu adalah karena pembangunan ruko tersebut ternyata tidak memiliki izin resmi, sehingga masuk kategori bangunan ilegal.

Video yang menampilkan momen bersitegang antara Haji Manaf dan Dedi Mulyadi kemudian diunggah langsung ke akun Instagram milik Dedi, dan tak butuh waktu lama untuk menjadi viral.

Publik pun ramai membicarakan kejadian tersebut, hingga Haji Manaf menjadi bulan-bulanan netizen, terutama dari para pendukung Dedi yang menganggap sikapnya terlalu kasar terhadap seorang pejabat publik.

Namun, di balik amarahnya itu, publik baru tahu bahwa Haji Manaf bukan orang sembarangan, karena ia ternyata merupakan seorang pensiunan jaksa yang pernah memegang peranan penting dalam dunia hukum.

Baca juga: Sosok Manaf Zubaidi, Pensiunan Jaksa Ngamuk Saat Ditegur Dedi Mulyadi, Terbongkar Bisnis Ilegalnya

SOSOK PENSIUNAN JAKSA - Ngamuk ke Dedi Mulyadi, pensiunan jaksa Haji Manaf Zubaidi ketahuan raup miliaran dari lahan ilegal.
SOSOK PENSIUNAN JAKSA - Ngamuk ke Dedi Mulyadi, pensiunan jaksa Haji Manaf Zubaidi ketahuan raup miliaran dari lahan ilegal. (TribunNewsmaker.com | Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel)

Nama lengkapnya adalah Manaf Zubaidi, seorang pria yang dikenal tegas dan berprinsip sejak masa aktifnya sebagai penegak hukum.

Berdasarkan laporan Tribunnews.com, pada tahun 2001 silam, Haji Manaf pernah berhadapan langsung dengan tokoh besar Indonesia, BJ Habibie.

Kala itu, ia bahkan menjadi sorotan karena namanya muncul dalam pemberitaan Liputan 6 edisi Desember 2001 berjudul “Akbar Siap Dijadikan Tersangka Kasus Bulog II.”

Dalam berita tersebut dijelaskan bahwa Manaf Zubaidi, yang kini dikenal sebagai Haji Manaf, sempat memeriksa BJ Habibie selama tiga hari penuh di Konsulat Jenderal Kedutaan Besar RI di Jerman sebagai bagian dari proses penyelidikan.

Saat itu, ia masih aktif menjabat sebagai jaksa dan dikenal sebagai sosok yang berani mengambil langkah hukum tanpa pandang bulu.

Kini, setelah pensiun dari dunia kejaksaan, ternyata Haji Manaf tetap memegang jabatan penting di bidang lain.

Dikutip dari TribunnewsBogor.com, pria ini disebut menjabat sebagai salah satu pengurus di Yayasan Buana Pangkal Perjuangan, sebuah yayasan besar yang menaungi sektor pendidikan di Karawang.

Ia bahkan baru saja dilantik untuk periode 2025–2030, menunjukkan bahwa dirinya masih aktif dalam kegiatan sosial dan kelembagaan.

Yayasan tersebut dikenal memiliki kampus ternama di Karawang, yaitu Universitas Buana Perjuangan (UBP) Karawang, yang banyak melahirkan lulusan berkualitas di berbagai bidang.

Fakta keterlibatan Haji Manaf dalam yayasan itu semakin kuat terlihat ketika dalam video viral tersebut ia mengenakan topi bertuliskan KKN UBP Karawang, menandakan kedekatannya dengan institusi pendidikan itu.

Selain aktif di yayasan, Haji Manaf juga diketahui menjalankan bisnis penyewaan ruko, yang selama ini menjadi sumber penghasilan tambahannya.

Namun, ironisnya, bisnis tersebut kini disorot karena ruko yang disewakannya diduga berdiri di atas lahan milik PJT tanpa izin resmi, sehingga dianggap melanggar aturan tata ruang.

Kondisi inilah yang menjadi akar permasalahan hingga akhirnya berujung pada konfrontasi panas antara Haji Manaf dan Dedi Mulyadi di lokasi proyek normalisasi.

Kini, sosok Haji Manaf menjadi perbincangan nasional, bukan hanya karena emosinya di depan kamera, tetapi juga karena jejak panjangnya sebagai jaksa dan tokoh masyarakat di Karawang.

Baca juga: Survei Indikator: Prabowo Jadi Capres Terkuat, Dedi Mulyadi Unggul Jauh dari Anies Baswedan & Gibran

SOSOK HAJI MANAF - Foto saat Haji Manaf mendamprat Dedi Mulyadi (KIRI). Haji Manaf saat dilantik (KANAN). - Inilah sosok Haji Manaf yang viral setelah berani mendamprat Ded Mulyadi di Karawang, Jawa Barat, ternyata pernah menangani kasus orang penting.
SOSOK HAJI MANAF - Foto saat Haji Manaf mendamprat Dedi Mulyadi (KIRI). Haji Manaf saat dilantik (KANAN). - Inilah sosok Haji Manaf yang viral setelah berani mendamprat Ded Mulyadi di Karawang, Jawa Barat, ternyata pernah menangani kasus orang penting. (YouTube Kang Dedi Mulyadi, Instagram)

Kronologi Haji Manaf Bersitegang dengan Dedi Mulyadi

Peristiwa perselisihan Haji Manaf dengan Dedi Mulyadi itu terjadi saat penertiban bangunan dalam proyek normalisasi sungai di Karawang.

Saat penertiban ternyata bangunan berupa ruko yang disewa Haji Manaf tergusur.

Hal itu lantaran bangunan tepat di wilayah area yang dilalui sungai. 

Haji Manaf tak terima karena merasa tidak mendapat pemberitahuan dari pemerintah sebelumnya.

"Gak bisa seenaknya begini. Memang negara begini," ujar Haji Manaf.

"Bapak seenaknya aja. Ini negara," sambungnya kepada Dedi Mulyadi.

Sementara Dedi Mulyadi menegaskan bahwa penertiban tersebut untuk melindungi rakyat.

"Saya juga menjalankan tugas negara. saya juga negara," Tegas Dedi Mulyadi.

"Saya juga melindungi rakyat. Melindungi rakyat dari banjir. Rakyat kebanjitran, di sini gak bisa nyawah 20 hektare," sambung Dedi Mulyadi.

Haji Manaf tampak tak mau kalah dan kembali berujar bahwa dirinya juga harus dilindungi negara,

"Saya harus dilindungi negara," sahut Haji Manaf.

Lantas, Haji Manaf mengatakan bahwa cara yang dilakukan Dedi Mulyadi dan pemerintah salah.

Sementara itu Dedi Mulyadi menekankan bahwa pihak yang bersalah adalah PJT karena menyewakan lahan pada Haji Manaf kakek itu.

"Gini pak, saya nanya, PJT juga salah kenapa saluran air disewakan," tegas Dedi.

Dedi Mulyadi mengatakan normalisasi sungai dilakukan bertujuan untuk mencegah banjir.

"Saya tahu kalau banjir, tapi ini kan gak pernah banjir," Haji Manaf berdalih.

Dengan mencoba tenang, Dedi Mulyadi hendak merangkul, namin tangannya langsung ditepis Haji Manaf.

"Bapak di sini gak banjir, di sana banjir. Kalau di sana dibuka di sini harus dibuka," ujar Gubernur Jabar tersebut.

Namun, Haji Manaf tetap teguh bahwa cara yang dilakukan pemerintah itu tidak benar.

"Caranya gak begini. Saya nyewa di sini," ujar kakek tersebut.

Kemudian Dedi Mulyadi juga mempertanyakan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) bangunan yang disewa Haji Manaf tersebut.


Sontak hal itu membuat Haji Manaf akhirnya tak bisa berkutik.

Kebohongan Haji Manaf

Belakang diketahui kebohongan Haji Manaf soal bangunan liar di samping aliran sungai di Karawang tersebut.

Sebelumnya Haji Manaf berdalih bahwa bangunan yang dibongkar Dedi Mulyadi itu telah disewanya.

Namun, ternyata Haji Manaf berbohong.

Alih-alih protes bangunan disewanya dibongkar, ternyata Haji Manaf lah yang menyewakan ruko-ruko tersebut di atas lahan milik PJT kepada orang lain.

Haji Manaf menyewakan ruko di atas lahan PJT senilai Rp 75 juta sampai Rp 90 juta pertahunnya.

Hal ini terungkap sendiri oleh dua penyewa ruko dari Haji Manaf.

"Saya kemarin didamprat sama bapak-bapak yang punya ruko yang mau dibongkar jaringan sungainya, jaringan di bawah kewenangan PJT, ternyata ini bapak yang tampan yang punya Ratu Penyet, sewa sama siapa ?" tanya Dedi Mulyadi.

"Pak Haji Manaf," aku pemilik rumah makan.
 
Padahal ruko yang dia sewakan itu di bawah pengelolaan PJT.

Selain itu juga bangunannya tidak memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB).

Bukan hanya satu, seorang pengusaha bahkan sudah kontrak dengan Haji Manaf selama lima tahun dengan Rp 75 juta per tahunnnya.
 
Mengetahui fakta tersebut, lantas Dedi Mulyadi keheranan hingga geleng-geleng kepala.

"Luar biasa gak usah kerja, gak usah mikul, gak usah kuli bangunan cukup nyewain tanah PJT hidup kita sejahtera," ujar Dedi Mulyadi.

Para penyewa mengatakan bahwa mereka menyewa ruko dari Haji Manaf, bukan PJT.

Dari dua ruko saja, Haji Manaf sudah mendapat Rp 400 jutaan setiap tahunnya.

"Rp 325 juta, Rp 90 juta per tahun. Enak bener hidup ini yah. Hidup ini gak usah capek di negara ini cukup sewain tanah PJT dapat duit ratusan juta dalam satu tahun berarti bisa kegaji ya rata-rata Rp 70  sampai Rp 80 juta," katanya.

Kemudian Dedi Mulyadi mengakumulasikan jika ditambah ruko lainnya, penghasilan Haji Manaf bisa mencapai Rp 1 miliar per tahunnya.

"Rp 1 miliar setahun dapatlah. Alhamdulillah yah," ujar Dedi Mulyadi menyindir Haji Manaf.

(TribunNewsmaker.com/ Tribunjabar.id)

Sumber: Tribun Jabar
Tags:
Haji ManafDedi MulyadiKarawangjaksa
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved