Curhat Daniel Mananta yang Sempat Depresi karena Idap Tumor, Hampir Bunuh Diri Hingga Cicipi Narkoba

"Nah dokter bilang lo bisa sembuh asal lo jangan ngomong selama satu bulan."

"Tapi ternyata sampai satu bulan gue nggak ngomong suara gue nggak kembali," katanya lagi.

Penyakit tumor jinak yang tak juga sembuh itu membuat Daniel depresi.

Pelarian seperti menggunakan narkoba sempat terlintas di benaknya.

"Waktu itu, gue pengin lari dari masalah, you know ada narkobalah, minum-minuman keraslah, even akhirnya suicidal thoughts," tambahnya lagi.

Bahkan pikiran bunuh diripun sempat mampir di otaknya.

"Nah di situ gue merasakan depresi banget."

"Gue merasa juga identitas hilang ya karena sebagai presenter kan suara gue nomor satu. Di situ gue merasa pengin bunuh diri," sambungnya lagi.

Dia yang berprofesi sebagai seorang presenter menganggap suara adalah segalanya baginya.

Keinginan-keinginan buruk yang terlintas itu akhirnya urung dilakukan karena sebuah alasan.

Sisi religiusnya 'tersentil' tepat saat cobaan itu mendera.

Relasinya dengan Tuhan mulai terbangun.

"Gue mendapatkan spiritual awakening, di situ gue mempunyai, membangun relasi sama Tuhan," pungkas Daniel.

Seiring dengan dekatnya Daniel dengan Tuhan, penyakit yang membuatnya terpuruk berangsur-angsur sembuh.

Dan kini Daniel sudah dinyatakan benar-benar terbebas dari momok tumor jinak yang menghantuinya.