Breaking News:

Sosok Abu Rara Penusuk Wiranto, dari Keluarga, Pekerjaan hingga Kesehariannya, Warga Tak Menyangka!

Inilah sosok Syahril Amansyah alias Abu Rara, pelaku penusukan Wiranto, mulai dari keluarga, pekerjaan hingga kesehariannya.

TribunNews dan Instagram @wiranto.official
Wiranto (tengah) dan kedua pelaku penusukan. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Inilah sosok Syahril Amansyah alias Abu Rara, pelaku penusukan Wiranto.

Sosok Abu Rara dibongkar oleh warga yang mengenalnya, mulai dari keluarga, pekerjaan hingga kesehariannya.

Warga mengaku tidak menyangka kalau Abu Rara nekat melakukan penusukan pada Wiranto.

Menkopolhukam Wiranto ditusuk oleh dua orang tidak dikenal saat kunjungan di Alun-alun Menes, Pandeglang, Banten, Kamis siang (10/10/2019).

Dua orang tersebut merupakan pasangan suami istri, SA alias Abu Rara dan FA alias Fitri Andriana (21).

Keduanya langsung diringkus setelah menjalankan aksi kejinya.

Saat kejadian, pelaku membawa senjata tajam, berupa pisau.

Sejumlah warga memperhatikan rumah Fitria Diana pelaku penusukan Menko Polhukam Wiranto yang dipasang garis polisi di Desa Sitanggal RT 007 RW 002, Brebes, Jawa Tengah, Kamis (10/10/2019). Polres Brebes memasang garis polisi untuk penggeledahan rumah pelaku penusukan Menko Polhukam.(ANTARA FOTO/OKY LUKMANSYAH)
Sejumlah warga memperhatikan rumah Fitria Diana pelaku penusukan Menko Polhukam Wiranto yang dipasang garis polisi di Desa Sitanggal RT 007 RW 002, Brebes, Jawa Tengah, Kamis (10/10/2019). Polres Brebes memasang garis polisi untuk penggeledahan rumah pelaku penusukan Menko Polhukam.(ANTARA FOTO/OKY LUKMANSYAH) ()

Belum diketahui secara pasti apa maksud dan tujuan keduanya nekat menusuk Wiranto.

Polisi masih terus melakukan penyelidikan terhadap kasus ini.

Lantas bagaimana sosok pelaku di mata warga?

Fitri adalah warga Desa Sitanggai, Kecamatan Karangan, Kabupaten Brebes. Tetapi saat ini ia tinggal dengan menyewa rumah kontrakan di Kampung Sawah, Desa Menes, Kabupaten Pandeglang.

Pelaku kedua adalah Syahril Alamsyah alias Abu Rara.

Pria kelahiran Medan, 24 Agustus 1988 ini merupakan warga Ds Tanjung Mulia Hilir, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, Sumatra Utara.

Ia beralamat lengkap di Jalan Alfaka VI, Lingkungan V, Tanjungmulia Hilir, Medan Deli.

Dari informasi yang dihimpun Tribun-Medan.com, Syahril Alamsyah karib disapa dengan Fal di kawasan Tanjungmulia Hilir.

Ia menghabiskan masa kecilnya di kawasan ini, hingga akhirnya kurang lebih setahun lalu Alam pergi merantau ke Banten.

"Dulu dia kerja dan punya kantor sendiri bagian administrasi ijazah di Medan. Usaha isi ulang air mineral juga pernah. Dia juga aktif ikut pengajian baru-baru ini," kata HT, warga Tanjungmulia Hilir kepada Tribun-Medan.com, Kamis (10/10/2019).

Sepengetahuan warga di Tanjungmulia Hilir, Fal alias Abu Rara memang orang yang hampir dikenal mulai dari Alfaka I sampai Alfaka VI.

"Orangnya pendiam dan enggak neko-neko. Kalau orang Alfaka, pasti taulah sama Bang Fal ini," ujarnya lagi.

Dari cerita warga, Fal alias Abu Rara sudah pernah menikah sebanyak dua kali.

Dengan istri pertama, ia sudah bercerai sekitar lima tahun lebih hingga akhirnya duda.

"Kemudian dia menikah lagi dengan istri kedua, tapi enggak lama bercerai lagi. Dia jadi duda agak lama juga lalu kemudian baru merantau ke Jawa sana," katanya.

Ia menambahkan, Fal alias Abu Rara tinggal di Alfaka VI di rumah orangtuanya.

Kondisinya saat ini rumah mereka terkena pembebasan lahan Tol Binjai-Medan.

"Rumahnya sudah dirubuhkan untuk pembangunan jalan tol. Bang Fal waktu itu masih di Medan. Setelah itu barulah dia merantau ke luar Medan," jelasnya.

Melansir kompas.com, Syahril Alamsyah dan Fitri tinggal di rumah kontrakan di Kampung Sawah Desa Menes, Pandeglang.

Ketua RT Kampung Sawah, dekat Alun-alun Menes, Kabupaten Pandeglang, Mulyadi, mengatakan, keduanya tinggal di sebuah kontrakan petak yang disewa sejak Februari 2019.

"Mulai ngontrak kira-kira Februari, sudah sekitar 7 bulanlah, pertama masuk dia yang laki-laki bernama Syahril Alamsyah sama anaknya perempuan umur sekitar 13 tahun," kata Mulyadi, kepada Kompas.com, di Kampung Sawah, Desa Menes, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Kamis (10/10/2019).

Kepada Mulyadi, Syahril mengaku berbisnis online berbagai macam barang, mulai dari madu, pakaian anak-anak, pulsa dan travel.

Saat pertama masuk ke kontrakan di Kampung Sawah, kata Mulyadi, Syahril tidak membawa istri.

Namun tiga bulan lalu, sekitar bulan Agustus, dia meminta izin akan menikah di Bogor.

"Dia minta izin menikah di Bogor, pas balik lagi ke sini sudah bawa istri, bercadar, sekitar 19-20 tahunan," kata Mulyadi.

Mulyadi mengaku, tidak menaruh curiga apapun terhadap keluarga Syahril.

Sebagai Ketua RT, dia hanya menjalankan tugasnya saja seperti menanyakan identitas dan pekerjaan sehari-hari.

"Makanya saya kaget pas tahu mereka pelakunya, enggak nyangka," kata dia.

Rumah Fitri Andriana digeledah

Polres Brebes menggeledah rumah orang tua pelaku penusukan Menkopolhukam Wiranto, Fitri Andriana, Kamis siang (10/10/2019).

Setibanya di rumah Fitri Andriana di Gang Arjuna Barat, Dukuh Sitanggal I, Desa Sitanggal, RT 7 RW 2, Kecamatan Larangan, Brebes, Jawa Tengah, sejumlah aparat langsung berjaga di sekeliling area rumah.

Dilansir dari Tribunjateng.com, petugas kepolisian mengamankan sejumlah barang bukti yang menguatkan dugaan Fitri Andriana terpapar paham radikal.

Perangkat Desa Sitanggal, Wartono, mengatakan polisi menyita barang bukti berupa enam anak panah, satu busur, dan satu dus buku-buku.

Namun, dia tidak tahu pasti judul dan isi buku yang diamankan petugas.

"Tadi saya lihat ada enam anak panah, busur, dan buku satu dus yang diamankan polisi.

Cuma saya tidak tahu buku itu judul dan isinya apa saja," tuturnya kepada Tribunjateng.com.

Warga menyaksikan penggeledahan rumah orangtua Fitria Andriana pelaku penusukan Wiranto di Gang Arjuna Barat, Dukuh Sitanggal I, Desa Sitanggal, RT 7 RW 2, Kecamatan Larangan, Brebes, Kamis (10/10/2019).
Warga menyaksikan penggeledahan rumah orangtua Fitria Andriana pelaku penusukan Wiranto di Gang Arjuna Barat, Dukuh Sitanggal I, Desa Sitanggal, RT 7 RW 2, Kecamatan Larangan, Brebes, Kamis (10/10/2019). (TRIBUN JATENG/M ZAENAL ARIFIN)

Hingga berita ini diturunkan, petugas kepolisian dari Satreskrim Polres Brebes masih berada di dalam rumah bersama orangtua pelaku, Sunarto dan Charty.

Di luar rumah, ratusan warga yang merupakan tetangga pelaku ramai berkumpul.

Mereka ingin menyaksikan proses penggeledahan yang dilakukan petugas.

"Ya, saya dan suami penasaran ingin lihat rumah Fitria. Setelah tadi di televisi ramai berita penusukan Pak Wiranto, ada polisi yang ke sini. Jadi kami juga segera datang ke sini," terang seorang tetangga Fitria yang meminta namanya disimpan.

Diketahui, dua pelaku penusukan Wiranto ternyata sepasang suami istri yang berusia masing-masing 31 tahun dan 21 tahun.

Kedua pelaku itu nekat menikam Wiranto sesaat setelah turun dari mobil di alun-alun Menes, Pandeglang.

Berdasarkan keterangan polisi, pelaku perempuan bernama Fitri Andriana.

Perempuan berusia 21 tahun ini lahir di Brebes, 5 Mei 1998.

Dalam kartu tanda penduduk (KTP) miliknya, Fitri beralamat di Desa Sitanggai, Brebes.

Di Pandeglang. Fitri tinggal di Kampung Sawah.

Sang suami yang juga eksekutor penusuk Wiranto yakni Syahril Amansyah alias Abu Rara.

Abu Rara lahir di Medan, 24 Agustus 1988.

Dia tinggal di Jalan Syahrial VI No 104 LK, Ds, Tanjung Mulia Hilir, Kec. Medan Deli, Kota Medan, Sumatera Utara.

Keduanya langsung ditangkap dan dibawa ke Mapolsek Menes.

Peristiwa penusukan terjadi di Alun-alun Menes, Pandeglang, seusai Wiranto menghadiri sebuah acara di Universitas Mathla'ul Anwar.

Seorang warga, Madrain (27) menyebut detik-detik penusukan terjadi sekitar pukul 12.00.

Saat itu, Wiranto baru turun dari mobil untuk naik helikopter kembali ke Jakarta.

"Rombongan berhenti, beberapa orang ikut menjaga Wiranto ketika turun dari mobil, Tiba-tiba ada satu orang tidak dikenal menusuk Pak Wiranto. lalu ada satu orang perempuan juga berusaha untuk menusuk," kata Madrain kepada wartawan di Alun-alun Menes.

Seusai ditusuk, Wiranto langsung ambruk.

Sesuai yang dilihat Madrain, Wiranto ditusuk di bagian perut menggunakan pisau.

Wiranto mengalami luka di bagian perut.

Direktur RSUD Berkah Pandeglang, Firmansyah sudah mengungkapkan kondisi terbaru Wiranto.

Firmansyah mengatakan, kondisi Wiranto setelah telah stabil.

"Alhamdulillah sejak beliau datang ke RSUD Berkah dalam kondisi sadar. Sudah kami tangani dengan tim medis, kondisinya stabil," ujar Firmansyah dalam telewicara dengan KompasTV.

Saat ini, Wiranto juga telah dirujuk ke RSPAD Gatot Subroto. (TribunNewsmaker/*)

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun Jabar dengan judul Abu Rara Penusuk Wiranto, Dikenal Pendiam, Pernah Punya Kantor, dan Sempat Cerai 2 Kali

Sumber: Tribun Jabar
Tags:
WirantopenusukanAbu RaraFitri AndrianaPandeglangBanten
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved