Breaking News:

Nadiem Makarim Jadi Mendikbud Disorot, Trending Twitter & Ramai Cuitan Kocak 'Bayar SPP Pakai Gopay'

Nadiem Makarim masuk kabinet Jokowi jadi Mendikbud, jadi sorotan sampai trending di Twitter & Ramai Cuitan Kocak seperti 'Bayar SPP Pakai Gopay'.

Penulis: Listusista Anggeng Rasmi
Editor: Desi Kris
Kolase TribunNewsmaker.com - Instagram @nadiemmakarimofficial dan KOMPAS/Wahyu Putro
Nadiem Makarim Masuk Kabinet Jokowi menjadi Menteri Kebudayaan dan Pendidikan / Mendikbud. 

Ada yang setuju namun banyak juga yang tidak.

Pihak yang bersikeras menolak Nadiem Makarim sebagai menteri yakni para pengemudi Gojek.

 Hadir di Istana & Diduga Kuat Jadi Menteri Jokowi-Maruf, Ini Profil Lengkap Bos Gojek Nadiem Makarim

Para driver ojek online atau ojol bahkan sampai berencana akan menggelar aksi demonstrasi besar-besaran sebagai penolakan atas penunjukan Nadiem Makarim sebagai menteri.

Hal itu diungkapkan oleh Ketua Presidium Nasional Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Indonesia, Igun Wicaksono.

Diungkapkan Igun, demo nantinya akan dilakukan serentak di seluruh Indonesia.

Nadiem Makarim
Nadiem Makarim (Instagram/nadiem makarim)

"Jadi untuk rencana unjuk rasa kami sedang komunikasi dengan seluruh ketua Garda di Indonesia.

Hari ini baru bisa ditentukan kapan (unjuk rasa). Itu pun kalau semua sudah komunikasi karena kan rencana serentak di seluruh Indonesia," kata Igun, dikutip dari Kompas.com.

Diungkapkan Igun, akan ada beberapa wilayah yang menjadi titik lokasi demo para driver ojol, antara lain Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan beberapa tempat di pulau Jawa termasuk di Jakarta.

Lantas apa yang menjadi alasan para driver ojol menolak Nadiem Makarim menjadi menteri?

Dilansir TribunNewsmaker dari Kompas.com, berikut 4 alasan para driver ojol menolak Nadiem Makarim jadi menteri :

1. Belum BIsa Mensejahterakan Para Driver

Ratusan driver yang tergabung dalam Komunitas Driver Ojol Aceh (DOA) melakukan aksi demonstrasi ke Kantor DPRA dan Kantor Gubernur Aceh, Selasa (3/9/2019). Aksi tersebut digelar dalam rangka memprotes kebijakan pemotongan bonus driver ojek online 50 persen dari sebelumnya oleh PT Gojek Indonesia, serta meminta Pemerintah Aceh dan DPRA untuk ikut memperjuangkan bonus tetap Rp 80 ribu per hari seperti sebelumnya.(KOMPAS.com/RAJA UMAR)
Ratusan driver yang tergabung dalam Komunitas Driver Ojol Aceh (DOA) melakukan aksi demonstrasi ke Kantor DPRA dan Kantor Gubernur Aceh, Selasa (3/9/2019). (KOMPAS.com/RAJA UMAR)

Sebagai bos Gojek, Nadiem Makarim dinilai belum berhasil dalam menyejahterakan pegawainya.

Hal itu dikatakan oleh Ketua Presidium Nasional Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Indonesia, Igun Wicaksono.

"Dalam kurun waktu tiga bulan terakhir, hampir semua kantor Gojek didemo oleh para mitra driver karena belum bisa menyejahterakan mitra driver," ujarnya, dikutip dari Kompas.com.

2. Khawatir akan Membuat Peraturan yang Menomorduakan Para Pekerja

CEO Go-Jek Nadiem Makarim dalam acara peresmian ekspansi Go-Jek ke Hanoi, ibukota Vietnam, lewat brand Go-Viet pada Rabu (12/9/2018).(Oik Yusuf/KOMPAS.com)
CEO Go-Jek Nadiem Makarim dalam acara peresmian ekspansi Go-Jek ke Hanoi, ibukota Vietnam, lewat brand Go-Viet pada Rabu (12/9/2018).(Oik Yusuf/KOMPAS.com) 

Masih dikatakan Igun, ia khawatir jika Nadiem jadi menteri, justru akan banyak membuat peraturan yang cenderung menguntungkan perusahaan namun menomorduakan para pekerja atau buruh.

Dikatakan Igun, hal itu sangat memungkinkan, lantaran Nadiem sudah menerapkan hal tersebut selama menangani Gojek.

"Kami minta Presiden Jokowi mengkaji ulang lagi aspek sosial dan psikologi dari Gojek online. Karena masih banyak mitra driver yang melakukan perlawanan karena tidak sejahtera," ujar Igun.

3. Nadiem Makarim Masih Tercatat Sebagai Pemilik Gojek

Nadiem Makarim
Nadiem Makarim (Instagram/nadiemmakarim)

Meski Nadiem sudah melepas jabatannya di Gojek, namun ia rupanya masih tercatat sebagai pemilik bisnis.

Hal itu berarti masih menikmati hasil dari Gojek.

"Karena Nadiem sebagai pendiri Gojek, pemiliki bisnis Gojek walaupun secara struktural melepas jabatan-jabatannya di struktur manajemen Gojek, namun dia pemilik bisnis," ujar Igun.

4. Punya Segudang Gelar Akademik Namun Gagal Membahagiakan Mitranya


Ratusan Driver Go-Jek Pontianak Mogok Kerja, Gelar Aksi Demo Protes Kebijakan Tarif dan Insentif
Ratusan Driver Go-Jek Pontianak Mogok Kerja, Gelar Aksi Demo Protes Kebijakan Tarif dan Insentif (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA)

Diungkapkan Igun, Nadiem Makarim memang telah sukses mengembangkan Gojek, namun ia dinilai gagal untuk memperhatikan para mitra pengemudinya.

“Nadiem Makarim boleh besar dengan berderet gelar akademik dan valuasi Gojeknya yang triliunan rupiah, namun dibalik itu, jutaan para mitra ojek onlinenya berdarah-darah di lapangan dan jauh dari sejahtera dari segi pendapatan, intinya ojol mitranya belum happy,” terang Igun. (TribunNewsmaker.com/Listusista)

Tags:
Nadiem MakarimMendikbudTwitterKabinet Indonesia MajuMenteri Pendidikan dan Kebudayaan
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved