Breaking News:

Viral Gaya Duduk Jokowi Saat Ngemper Kenalkan Menteri, Ini Penjelasan Medis, Terungkap Fakta Baru

Posisi duduknya saat ngemper kenalkan para menteri di teras istana jadi sorotan, ternyata ini yang dialami oleh Presiden Jokowi.

Editor: ninda iswara
KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Mahfud MD saat dikenalkan oleh Presiden RI, Joko Widodo sebelum pelantikan menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Presiden RI Joko Widodo mengumumkan dan melantik Menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju serta pejabat setingkat menteri. 

Penasaran dengan hal ini, Kompas.com pun menghubungi dr Michael Triangto, SpKO, spesialis dokter kesehatan olahraga.

"Sepertinya ini kondisi hyperlaxity," ungkap dokter yang akrab disapa Michael itu kepada Kompas.com, Kamis (24/10/2019).

Michael menjelaskan, kondisi hyperlaxity tidak dimiliki semua orang. Ini seperti bakat alami yang sudah ada sejak lahir.

"Hyperlaxity maksudnya terlalu lentur.

Hal ini bukan karena latihan tertentu dan tidak ada pada semua orang," terangnya.

Jokowi Gandeng Prabowo Masuk Kabinet, LIPI Ingatkan Risiko Bahaya Penguasa Seranjang dengan Oposisi

Sosok di Balik Foto Resmi Presiden dan Wapres, Darwis Triadi Bocorkan Pemotretan Jokowi-Maruf

Michael pun menambahkan, hal ini tidak ada kaitannya dengan kaki atau telapak kaki yang terlalu panjang.

Bukan kondisi medis

Hyperlaxity juga terkadang disebut joint hypermobility atau hipermobilitas sendi.

Seseorang yang memiliki hyperlaxity atau hipermobilitas memiliki sendi yang lebih lentur dibanding kebanyakan orang.

Dilansir versusarthritis.org, kondisi ini dibawa sejak lahir dan sudah disadari sejak masih anak-anak.

Namun perlu diketahui, hypermobility atau hyperlaxity bukanlah kondisi medis dan tidak perlu dikhawatirkan.

14 Nama yang Tak Jadi Menteri Jokowi Lagi, Ada Wiranto hingga Susi Pudjiastuti, Pamit & Beri Selamat

Terkadang, orang yang memiliki hyperlaxity justru berprestasi di bidang olahraga atau menari.

Bisa menyebabkan nyeri sendi

Dilansir Mayo Clinic, beberapa orang yang memiliki hyperlaxity kerap mengalami nyeri sendi, keseleo, dan dislokasi.

Bila Anda termasuk orang dengan hyperlaxity yang kerap mengalami gejala di atas, disarankan untuk menjalankan terapi fisik yang dapat menguatkan otot-otot di sekitar persendian. (TribunNewsmaker.com/*)

Sumber: Kompas.com
Tags:
JokowiKabinet Indonesia Majuviral
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved