Kisah Inspiratif Pemilik Kedai Mr Big di Jakarta, Jatuh Bangun Sering Digusur & Kini Banyak Cabang
Inilah kisah inspiratif pemilik kedai Mr Big, jatuh bangun sering digusur hingga kini miliki banyak cabang di Jakarta.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Inilah kisah inspiratif pemilik kedai Mr Big, jatuh bangun sering digusur hingga kini miliki banyak cabang di Jakarta.
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Pengusaha kuliner yang membuka kedai Mr Big memiliki cerita inspiratif dalam berwirausaha.
Mr Big merupakan kedai makanan di Jakarta yang sudah dikenal luas masyarakat di sana.
Wanto (49) merupakan pemilik kedai bercat kuning dan merah tersebut.
Dalam merintis usaha kedai Mr Big dari nol, Wanto sudah merasakan manis pahit dunia bisnis.
Kedai yang dirintisnya pernah beberapa kali digusur.
Kendati demikian, ia tidak pernah lelah untuk bangkit dan bangkit untuk meraih kesuksesan.
Selain pengalaman pahit, Wanto juga membagikan cara dirinya berinovasi atau mengembangkan bisnis kulinernya.
Sebelumnya, Wanto adalah pegawai dalam sebuah perusahaan.
Ia memutuskan banting stir dan merintis usaha sendiri di bidang kuliner.
Wanto merupakan warga Cipayung, Jakarta Timur.
Kini, usaha Mr Big diteruskan ke putri sulungnya, Antik Bintari (26), sedangkan Wanto sebagai Eksekutif Chef.
"Jadi Bapak itu Eksekutif Chef sekarang. Jadi dulu sempat kerja di restoran juga kemudian berhenti dan coba dagang ayam sejak tahun 1998 di kawasan Lubang Buaya," ucap Antik pada TribunJakarta.com, Selasa (5/11/2019).
Mr Big merupakan nama yang diberikan oleh Wanto atas kesepakatan bersama keluarganya sejak awal merintis usaha ayam goreng cepat saji.
"Nah kalau Mr Big itu menggambarkan Bapak. Kan dulu dia (Bapak) saya besar," sambungnya.

Saat mulai dikenal orang dan rasa ayamnya mulai diminati, pedagang di lokasi tersebut mengalami penggusuran, tak terkecuali Mr Big.
Meskipun hanya bermodalkan gerobak, Mr Big juga harus tutup.
"Pas penggusuran akhirnya tutup. Setelah itu, sempat coba dagang lagi tapi tutup terus coba lagi. Begitu terus sampai akhirnya Bapak kerja lagi di tempat restoran yang sekarang," ucapnya.
Tak pernah menyerah dengan kegagalan, merupakan hal yang utama ketika memutuskan usaha.
Usaha keluarga Wanto akhirnya berhasil ketika tahun 2016, ia mulai membuka Mr Big dengan model ruko bukan lagi di gerobak seperti tahun 1998.
"Bapak tuh kalau lihat tempat kosong pasti langsung tertarik. Nah kebetulan ada tempat kosong di dekat Kantor Kelurahan Lubang Buaya, jadi mulai merintis awal di situ dan aku yang nerusin usaha Bapak karena Bapak suka ke luar kota," ungkapnya.
Sebagai batu loncatan, Mr Big di kawasan tersebut tak hanya menjual ayam dan nasi saja.
Antik menuturkan mulai menghadirkan burger, kentang hingga minuman.
Sehingga pembeli yang datang bisa makan di tempat dan tak perlu repot mencari minumannya.
"Mulai di inovasi sama makanan lainnya. Jadi kalau aku sama Bapak pergi ke tempat makan atau lewat mana, kita cocokin menu itu bisa enggak diterapin di Mr Big," jelasnya.

Berbagai Macam Menu dan Harga Terjangkau
Tak mau ketinggalan dengan perkembangan zaman, kuliner yang ada di Mr Big terus diinovasi.
Meskipun berbahan dasar ayam, berbagai jenis varian rasa tersedia di Mr Big.
Saat ini menu ayam di Mr Big sudah tersedia dengan ayam geprek sambal bawang, hot BBQ dan nasi pop.
Ya, selain rasa dan varian ayam, Mr Big juga menyediakan berbagai paket murah seperti paket hemat dan nasi pop.
"Untuk tiap harganya kita jual enggak sampai Rp 15 ribu. Karena kita sesuaikan juga dengan pasaran, yang mau murah tapi rasa tetap enak. Makanya resep ini dari awal tak pernah berbeda," kata Antik.
Antik bersama sang Ayah mensiasati harga murah ini dengan pembelanjaan berbagai barang ke distributor langsung atau eceran.
Antik juga menuturkan, harga menunya ini bisa terjangkau meskipun beraneka varian ayam seperti di restoran besar karena tak terikat dalam franchise.
"Ayam tetap kualitas bagus ya. Nah Mr Big ini kan bukan franchise makanya aku sama Bapak bisa tetap kasih harga murah dan di bawah Rp 15 ribu semua," jelasnya.
Saat ini, Mr Big sudah memiliki 4 cabang yakni di kawasan Lubang Buaya, Bambu Apus, Jalan Raya Pondok Gede dan Gamprit, Bekasi, Jawa Barat.
Dalam satu hari, sekira 80 ekor ayam dan 50 kg beras pasti habis untuk ke tiap-tiap stor tersebut.
Dan, dari semua cabang yang ada, Mr Big sudah memiliki 12 karyawan.
Selain itu, Antik juga mengatakan omset dalam satu harinya dari semua cabang Mr Big sekira Rp 15 juta.
"Dari segitu sekitar 30% itu bersihnya. Selain itu, harapan aku sama Bapak supaya karyawannya ini juga bisa kembangin usaha seperti ini. Jadi kerja di Bapak untuk mereka sekalian cari pengalaman dan belajar cara ngolah ayam juga. Kalau mereka mandiri tentunya akan lebib baik," tandasnya.
Berikut harga menu di Mr Big:
Mr Fried Chicken
Dada/Paha Atas Rp 9 ribu
Paha Bawah/Sayap Rp 7 ribu
Hot BBQ
Sayap/Paha Bawah Rp 10 ribu
Dada/Paha Atas Rp 12 ribu
Ayam Geprek Sambal Bawang
Sayap/Paha Bawah Rp 10 ribu
Dada/Paha Atas Rp 12 ribu
Paket Hemat
Nasi+Dada/Paha Atas+Es Teh Manis Rp 14 ribu
Nasi+Sayap/Paha Bawah+Es Teh manis Rp 13 ribu
Nasi Pop Rp 10 ribu
Mr French Fries Rp 8 ribu
Mr Beef Burger
Regular Rp 8 ribuu
+ cheese Rp 10 ribu
Mr Bubble Rp 6 ribu
(TribunNewsmaker/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun Jakarta dengan judul Kisah Pemilik Kedai Mr Big, Berkali-kali Kena Gusur, Kini Sudah Memiliki Sejumlah Cabang di Jakarta