Heboh Narasi Rekayasa Novel Baswedan, Analis Ungkap 3 Isu, Salah Satunya Pengalihan Isu Anggaran DKI
Heboh narasi dan video rekayasa kasus Novel Baswedan di media sosial, alanis ungkap terdapat tiga isu, salah satunya pengalihan isu anggaran DKI.
Editor: Desi Kris
Heboh narasi dan video rekayasa kasus Novel Baswedan di media sosial, alanis ungkap terdapat tiga isu, salah satunya pengalihan isu anggaran DKI.
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Kasus penyiraman air panas yang dialami Novel Baswedan hingga kini masih menjadi sorotan.
Bahkan beberapa pihak menilai jika kasus yang dialami Novel Baswedan adalah rekayasa.
Belakangan ini, kasus dugaan rekayasa penyidik KPK Novel Baswedan heboh menyebar di media sosial.
Di Instagram, Facebook, hingga Twitter, isu rekayasa itu seakan menggulir bak bola liar.
• Dewi Tanjung Merasa Janggal Luka Mata Novel Baswedan, Saor Siagian Geram & Singgung Rasa Kemanusiaan
Narasi dan video-video dugaan rekayasa masih saja banyak ditemukan di media sosial hingga kini.
Apalagi ditambah dengan laporan yang dilayangkan Dewi Tanjung kepada Novel Baswedan ke Polda Metro Jaya, pada Rabu 6 November 2019.

Kasus ini, tak ayal menyita perhatian analis Drone Emprit, Ismail Fahmi.
Ismail Fahmi mengungkapkan hasil analisanya yang dilansir melalui YouTube CNN Indonesia pada Jumat 8 November 2019.
Ismail Fahmi mengungkap jika narasi yang muncul di media sosial bertujuan untuk menimbulkan kergauan kasus Novel Baswedan.
"Itu sebelum kasus sekarang soal rekayasa itu sudah muncul, tapi baru ramai sekarang.
"Ada video ditampilkan, tujuannya menimbulkan keraguan apakah matanya Novel Baswedan itu serius atau tidak," ungkap Ismail Fahmi.
Terkait orang-orang yang menyebarkan isu Novel Baswedan ini, Ismail Fahmi tidak bisa menyebutkan apakah mereka ini pendukung Jokowi atau penentang Jokowi.
Pasalnya, beberapa akun media sosial itu tidentitasnya masih belum jelas.
"Saya tidak bisa bilang ini terkait pendukung presiden atau tidak. Dari data saya, mereka ini lebih seperti individual saja dari pada influencer, netizen atau buzzer yang mengangkat isu ini," ucapnya.