Kisah Hidup Pelaku Bom Bunuh Diri di Medan, Kesehariannya Diungkap Warga, Berbeda dengan Sang Istri
Inilah kisah hidup pelaku bom bunuh diri di Polrestabes Medan, kesehariannya diungkap warga, berbeda dengan sang istri.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Inilah kisah hidup pelaku bom bunuh diri di Polrestabes Medan, kesehariannya diungkap warga, berbeda dengan sang istri.
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Sosok terduga pelaku bom bunuh diri di Polrestabes Medan terkuak.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, peristiwa bom bunuh diri mengguncang Polrestabes Medan, Sumatera Utara pada Rabu (13/11/2019) sekitar pukul 08.45 WIB.
Terduga pelaku bom bunuh diri dinyatakan tewas dalam kondisi mengenaskan akibat ledakan tersebut.
Tubuh terduga perlaku disebut sudah hancur.
Mulanya terduga pelaku bom bunuh diri masuk ke Polrestabes Medan menggunakan jaket ojek online.
Pelaku masuk melalui pintu gerbang depan dan langsung menuju Bag Operasional.
• Pelaku Bom Bunuh Diri di Medan Disebut Berstatus Mahasiswa, Teman Ungkap Fakta, Tak Lulus Sekolah?
Begitu tiba di Bag Operasional, pelaku meledakkan diri.
Pihak kepolisian pun langsung mencari tahu identitas terduga pelaku bom bunuh diri.
Pria yang meledakkan diri menggunakan atribut ojol tersebut bernama RMN alias Rabbial (24).

Warga RMN yang mengetahui kejadian tersebut tidak menyangka bahwa RMN adalah pelakunya.
Pasalnya, di mata warga, Rabbial erupakan sosok yang dikenal baik.
Bahkan teman kecilnya tak menyangka jika memang benar Rabbial adalah pelaku pengeboman tersebut.
W, satu di antara teman pelaku menyangka, Rabbial mungkin terpapar paham radikal sesudah menikah.
"Mungkin dia terpapar paham radikal itu bukan disini, tapi setelah menikah," ujar W disekitar rumah orangtua pelaku yang dikutip TribunJakarta.com di TribunMedan.com, Kamis (14/11/2019).
Setelah menikah dan pindah bersama istrinya di daerah Medan Marelan, W sudah jarang mendengar kabar temannya itu.
Pengakuan diberikan oleh teman pelaku semasa kecil lainnya, Bagus Prasetio.
Ia mengaku akrab dengan Rabbial bahkan tahu keluarga pelaku.
Menurut Bagus, Rabbial atau lebih sering dipanggil Dedek itu adalah sosok yang aktif di lingkungan dan pandai bergaul.
"Dulu kami tergabung dalam remaja masjid dia aktif ikut rapat," katanya.
• 4 Fakta Pelaku Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan, Ojek Online & Jual Bakso Bakar, Begini Sosoknya
Rabbiul sempat tinggal di Jalan Jangka dan pindah ke Marelan seusai menikah.
Bagus menjelaskan, Dedek tak sempat menamatkan sekolahnya di bangku SMA/SMK.
"Kami satu sekolah di SMK 9 Medan. Dia gak tamat sampai kelas satu saja," jelasnya.
Bagus tak menyangka, rekannya tersebut melakukan aksi nekat.
"Kalaulah memang benar dia pelakunya, saya tidak sangka, karena ia saya kenal baik," tambahnya.
Selain itu pengakuan yang sama soal sosok Rabbial diungkapkan warga, Fahrizal Lubis (32).
Ia juga mengaku Rabbial adalah orang yang baik dan sangat bermasyarakat.

"Saya kenal karena anak ini juga aktif kegiatan remaja masjid. Ia memang sudah lama gojek. Anaknya mau bergaul. Tapi saya gak nyangka," katanya saat ditemui di Jalan Jangka.
Namun menurut penjelasan Fahrizal, ada perbedaan kebiasaan sang istri dan Rabbial.
Menurut Fahrizal, istri Rabbial merupakan pribadi yang kurang bergaul di masyarakat.
Sedangkan Rabbial memiliki pribadi yang mudah bergaul di masyarakat.
• FAKTA-FAKTA Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan, Kronologi, Ciri Terduga Pelaku hingga Daftar Korban
Setahu Fahrizal istri Rabbial berjualan di Marelan.
"Kalau istrinya setahu saya jualan di Marelan. Istrinya kurang bergaul ya," katanya.
Pengakuan kakak sepupu Rabbial
Rabbial diketahui pernah tinggal di Jalan Jangka, Kelurahan Sei Putih Barat, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan.
Di gang yang memiliki lebar jalan sekitar 1,5 meter yang merupakan rumah orangtua terduga pelaku tampak bercat putih dengan cat pintu dan kosen jendela didominasi warna merah.
Dikatakan Maya (41) tetangga yang juga kakak sepupu pelaku, semenjak menikah Rabbial pindah ke Marelan.
"Dia semenjak nikah ikut istrinya di Marelan. Tapi enggak tahu posisi pastinya dimana," sambungnya.
Ia mengaku pernah sekali datang ke rumahnya di Marelan saat mereka menikah.
Pergi menggunakan mobil beramai-ramai, Maya tak ingat jalan ke rumah Rabbial.
"Orangtuanya sudah tidak ada. Jadi anaknya yang sudah berumahtangga dan belum punya rumah tinggal disini," jelas Maya.
Kisah hidup Rabbial
Kepala Lingkungan (Kepling) III menyambangi rumah terduga pelaku bom bunuh diri Rabbial alias Dedek (24) yang pernah tinggal di Jalan Jangka Gang Tentram No 89 B, Kelurahan Sei Putih Barat, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan.
Kepling III, Poetra membenarkan bahwa dulunya Dedek merupakan penduduk sekitar, tapi setelah menikah dia pindah ke Marelan.
"Terakhir ketemu sebelum dia menikah tahun 2018," kata Poetra di TKP rumah terduga pelaku bom bunuh diri, Rabu (13/11/2019).
"Dia seperti anak lainnya. Gabung dengan sebaya dan aktif di Masjid. Kalau ada kegiatan Isra Miraj dan Maulid dia ikut serta," sambungnya.
Dijelaskan Poetra bahwa Dedek bekerja sebagai pengemudi ojek online (ojol).
Sewaktu di dalam dirinya ditanyai informasi hubungan antara si Dedek dengan ibunya.
Kemudian soal sudah berapa lama Dedek tinggal disini dan alamatnya dimana.
"Dia kalau enggak salah ada empat bersaudara. Dia dulu sempat di Aceh. Waktu kecil dia Aceh dan sudah besar pindah balik lagi kesini setelah Tsunami," tuturnya.
Diceritakan Poetra bahwa setelah menikah Dedek pindah ke Marelan. Dia sempat urus surat perpindahan dan istrinya dulu juga orang dekat-dekat sini.
"Mungkin setahun lebih dia sudah pindah. Karena 2018 dia sudah tidak disini. Jujur saya kaget melihatnya seperti ini. Karena dia aktif dulu di kegiatan masjid. Dia juga bersosialisasi sama teman-temannya," jelas Poetra.
Sementara itu, Kepling IV, Nardi (59) yang mengaku pernah mengenal Dedek juga membenarkan bahwa pelaku bom bunuh diri lahir dilokasi tersebut.
"Dia lahir di sini dan pernah menetap di Kuala Simpang. Baru pas sudah besar dia balik lagi kesini," kata Nardi.
Dalam kesehariannya, Dedek bekerja sebagai pengemudi ojek online dan juga sambilan berjualan bakso bakar. Orangtua perempuannya sudah meninggal.

"Dia rajin salat, orangnya baik. Tapi entah apa yang terjadi. Begitu berumah tangga berubah sikap jadi seperti ini," tutup Nardi.
Pakai atribut ojol
Manajemen Gojek tak mau mengomentari pemakaian seragam Gojek dalam aksi bom bunuh diri ini.
"Kami mengutuk aksi teror yang terjadi di Polrestabes Medan pagi ini dan berduka cita atas jatuhnya korban dari aksi teror tersebut.
Kami tidak dapat berkomentar mengenai atribut terduga pelaku," ujar Vice President of Corporate Communications GOJEK, Kristy Nelwan, Rabu (13/11/2019)
Ia mengatakan Gojek telah dengan segera menghubungi dan berkoordinasi dengan pihak berwajib serta siap untuk memberikan seluruh bantuan dan dukungan yang diperlukan untuk proses investigasi.
"Gojek menentang keras segala tindakan anarkis dan akan memberikan dukungan penuh upaya pihak berwajib dalam menjaga keamanan masyarakat," pungkasnya.
President of Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata, mengaku prihatin dengan adanya bom bunuh diri yang terjadi di Polrestabes Medan, Rabu (13/11/2019).
“Kami turut prihatin atas peristiwa yang terjadi di Medan dan mendoakan kesembuhan bagi mereka yang terkena dampak dari peristiwa ini,” ujarnya.
Ia menjelaskan, sejak mengetahui informasi tersebut, pihaknya langsung berkoordinasi dengan pihak kepolisian terkait untuk memberikan dukungan penuh dalam proses investigasi lebih lanjut.
“Grab siap bantu polisi dalam penyelidikan,” jelasnya.
Pelaku bom bunuh diri di Polrestabes Medan diduga-duga merupakan driver ojek online (ojol), Grab.
Hal tersebut terlihat dari rekaman CCTV yang memperlihatkan sosok pemuda mengenakan jaket Grab berjalan di area Polrestabes Medan, Rabu (13/11/2019).
Pelaku tampak berada di dekat sebuah mobil berwarna hitam dengan posisi tergeletak di posisi ban depan kiri mobil.
Disinyalir posisi bom diletakkan pelaku di area badan untuk aksi bom bunuh diri tersebut. (TribunNewsmaker/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun Jakarta dengan judul Beda Sikap Sang Istri & Terduga Pelaku Bom Bunuh Diri di Medan, Rabbial Sambilan Dagang Bakso Bakar