Ahok Jadi Calon Bos BUMN, Buya Syafii Maarif Beri Dukungan, Sebut BTP Pekerja Keras: 'Kenapa Tidak?'
Inilah tanggapan Buya Syafii Maarif soal Ahok yang menjadi calon bos BUMN. Ia menyebut Ahok cocok karena pekerja keras.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Inilah tanggapan Buya Syafii Maarif soal Ahok yang menjadi calon bos BUMN. Ia menyebut Ahok cocok karena pekerja keras.
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Kabar Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi calon bos salah satu badan usaha milik negara (BUMN) begitu hangat diperbincangkan.
Belakangan ini Ahok disebut-sebut akan ditunjuk menjadi bos BUMN.
Kabar Ahok menjadi calon bos BUMN pun menimbulkan pro dan kontra.
Ada yang mendukung penuh Ahok jadi bos BUMN, namun ada pula yang kurang menyetujuinya.
Salah satu yang mendukung penuh Ahok adalah Mantan Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Buya Syafii Maarif.
Buya Syafii Maarif menilai ahok cocok menduduki posisi pimpinan BUMN.
• Perekrutan Ahok Pimpin BUMN Menuai Polemik, Adik BTP Sebut Sang Kakak Banyak Berkorban untuk Negara

Buya Syafii juga membeberkan karakter Ahok yang dirasa sangat pas untuk posisi tersebut.
Ia menilai Ahok adalah sosok pekerja keras.
Selain itu, Ahok juga memiliki pengalaman dalam memimpin.
Hal itu diungkapkan oleh Buya Syafii Maarif seusai menghadiri silaturahim akademisi Yogyakarta bersama Menko Polhukam Mahfud MD, di Pendopo Agung Royal Ambarrukmo, Jumat (15/11/2019) malam.
"Kan belum pasti (Ahok menjadi pimpinan salah satu BUMN). Saya rasa oke (Ahok menjadi pimpinan BUMN), kenapa tidak?" ucap Buya.
• Akan Jadi Pimpinan BUMN, Ahok Diminta Ubah Gaya Komunikasi Jangan Petentang Petenteng

Ahok punya pengalaman memimpin
Buya Syafii Maarif menyampaikan bahwa Ahok mempunyai pengalaman dalam memimpin.
Ahok pernah menjadi Gubernur DKI Jakarta. Buya menilai selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Ahok cukup sukses menjalankan tugasnya.
Karenanya, Ahok tentu juga bisa menjalankan tugasnya memimpin BUMN.
"Ia pekerja keras dan lurus orangnya.
Selama ditahan, dia banyak belajarlah, terutama dalam menjaga lidah ya," katanya.
• Akan Jadi Bos BUMN, Bagaimana dengan Status Mantan Napi Ahok? Ini Kata Erick Thohir
Saat ditanya komentarnya mengenai adanya kelompok masyarakat yang tidak percaya dengan kemampuan Ahok jika memimpin BUMN, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini meminta hal itu tak perlu dipikirkan.
"Biarkan saja, enggak usah dengar.
Pokok (Ahok) tunjukkan prestasi, kerja dengan baik.
Saya rasa dia bisa memimpin, jadi gubernur bisa, apalagi membawa BUMN," pungkasnya.
• Bakal Pimpin Salah Satu BUMN, Ahok Didera Polemik dari Mantan Napi hingga Kader Parpol

Kata Menteri BUMN Erick Thohir
Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan, kepastian posisi mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di pucuk pimpinan BUMN akan terjawab pada awal Desember.
Saat ditanya BUMN sektor apa yang akan dipimpin Ahok, Erick kembali enggan menjawab.
Ia pun mengatakan, BUMN butuh dipimpin figur-figur yang profesional.
• Tanggapan Jokowi Soal Ahok Bakal Jadi Bos BUMN, Sebut BTP Bisa Jabat Komisaris atau Direksi!
Ia pun meminta publik tak hanya fokus ke BUMN yang akan dipimpin Ahok karena akan ada figur-figur profesional lain yang juga akan memimpin BUMN.
"Begini, BUMN itu kan 142 BUMN.
Tidak mungkin kalau kita tidak ramai-ramai membuat figur-figur yang positif untuk membantu.
Kita jangan hanya fokus ke Pak Ahok, nanti ada dua wamen, komisaris utama yang lain juga kami kenalkan," kata dia. (TribunNewsmaker/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ahok Jadi Calon Bos BUMN, Buya Syafii Maarif: Saya Rasa Oke

Akan Jadi Pimpinan BUMN, Ahok Diminta Ubah Gaya Komunikasi 'Jangan Petentang Petenteng'
Anggota Komisi VI DPR RI Andre Rosiade menilai Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok harus mengubah cara kepemimpinannya jika nantinya benar-benar dipilih jadi bos perusahaan di salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Politisi Partai Gerindra ini berharap saat memimpin perusahaan BUMN, Ahok tak lagi sama seperti saat menjadi gubernur DKI Jakarta.
“Saya hormati rencana Menteri BUMN mau mengangkat beliau (Ahok).
Kepada Pak Ahok tolong ikuti UU BUMN dan UU perseroan.
Jangan sampai nanti diulang lagi petantang-petenteng waktu jadi gubernur DKI.
Itu harapan kita,” ujar Andre Rosiade saat dihubungi Kompas.com, Kamis (14/11/2019).

Andre Rosiade berharap Ahok bisa membawa perubahan yang baik di tubuh BUMN. Bukan, malah membuat kegaduhan.
“Menjadi direksi BUMN diharapkan membawa terobosan dan perbaikan bagi BUMN, bukan cari ribut.
Itu harapan kita,” kata Andre Rosiade.
Dihubungi secara terpisah, anggota Komisi VI lainnnya, yakni Achmad Baidowi menyarankan agar Ahok mengubah cara berkomunikasinya saat memimpin perusahaan BUMN nantinya.
“Ahok harus mengubah pola komunikasi dengan lebih mengedepankan empati, bukan emosi dalam meminpin lembaga,” kata Achmad Badowi.
Bertemu Erick Thohir
Diberitakan sebelumnya, Ahok mendatangi kantor Kementerian BUMN untuk bertemu Menteri BUMN Erick Thohir, Rabu (13/11/2019).
Seusai bertemu Erick, Ahok mengungkapkan, pertemuan selama 1,5 jam tersebut membicarakan soal perusahaan BUMN.
"Intinya banyak bicara soal BUMN, saya mau dilibatkan di salah satu BUMN, itu saja," ujarnya sebagaimana dikutip dari Antara.
Kendati demikian, ia belum mengungkapkan lebih jauh mengenai jabatan ataupun posisi yang akan didudukinya nanti.
"Saya cuma diajak masuk ke salah satu BUMN. Kalau untuk bangsa dan negara, saya pasti bersedia.
Apa saja boleh, yang penting bisa bantu negara," jelas Ahok. (Kompas.com/Akhdi Martin Pratama)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Masuk ke BUMN, Ahok Diminta Ubah Gaya Komunikasinya