Meninggal Setelah Kebut Skripsi 7 Hari 7 Malam, Terungkap Penyakit yang Diderita Mahasiswa ITB
Terungkap penyebab kematian mahasiswa ITB setelah kerjakan skripsi 7 hari 7 malam, ternyata menderita tumor otak.
Editor: Desi Kris
Terungkap penyebab kematian mahasiswa ITB setelah kerjakan skripsi 7 hari 7 malam, ternyata menderita tumor otak.
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Kematian mahasiswa Institut Teknologi Bandung, Jehuda Christ Wahyu mendadak menjadi sorotan publik.
Psalnya, Jehuda Christ Wahyu dikabarkan meninggal dunia setelah mengerjakan skripsi 7 hari 7 malam.
Kabarnya, Jehuda Christ Wahyu tak sempat beristirahat.
Namun, kini terungkap penyebab kematian Jehuda Christ Wahyu.
• Mahasiswa ITB Meninggal Setelah Kerjakan Skripsi 7 Hari Nonstop, Sempat Cerita Soal Kesehatannya
Diketahui, Jehuda Christ Wahyu ternyata mengidap penyakit mematikan yakni tumor otak.

Hal tersebut disampaikan Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Alumni dan Komunikasi, Miming Miharja.
Miming Miharja mengungkap jika pihak kampus telah bertemu orangtua Jehuda Christ Wahyu.
Dari pertemuan itulah terungkap kondisi sebenarnya Jehuda Christ Wahyu.
Ditengah kondisinya yang sakit, rupanya Jehuda Christ Wahyu tetap berkeinginan untuk menyelesaikan skripsinya.
"Kata keluarga ada tumor otak, kondisi tidak menghendaki dan kondisinya melemah dan kebetulan sedang menyelesaikan tugas akhir juga," ujar Miming Miharja saat dihubungi melalui sambungan telepon seluler, Minggu (1/12/2019).
Diakui Miming Miharja, proses penyelesaian tugas akhir memang cukup berat.
Selama menyelesaikan tugas akhirnya, Jehuda Christ Wahyu memang menargetkan untuk lulus tepat waktu dan lulus di bulan tertentu.
"Memang rata-rata menuju tugas akhir agak berat bebannya dan ternyata lulus tepat waktu. Sebetulnya secara umum baik-baik saja.
Cuma mungkin ada target dari almarhum sendiri, saya mau bulan tertentu, jadi dikejar targetnya,” kata Miming.
Lebih lanjut ia mengatakan, keluarga besar ITB turut berduka atas wafatnya Jehuda.

Sebelum wafat, Jehuda sudah menyelesaikan tugas akhir.
Kendati demikian, ia tak sempat diwisuda.
"Sudah lulus dan siap diwisuda. Tapi keburu dirawat, tapi sudah sarjana. Urusan akademik sudah selesai," katanya.
Kisahnya Viral
Jehuda diketahui merupakan mahasiswa jurusan Rekayasa Kehutanan, Sekolah Ilmu dan Teknik Hayati ITB.
Dikabarkan, Jehuda meninggal pada 24 November 2019.
Ada akun yang memiliki username Jehuda Christ Wahyu atau @jechriswa di Instagram.
Di bio akun tersebut, tertulis tanggal diduga Jehuda lahir dan wafat.
"R.I.P. 7 Maret 1997 - 24 November 2019," begitu bunyi tulisan dalam bio di akun itu.
Namun, akun tersebut kini sudah dikunci alias di-private.
Di Twitter, ada juga akun yang memiliki username Jehuda Christ Wahyu.
Akun tersebut saat ini juga sudah dikunci.
Namun, di bagian bio-nya, pemiliki akun itu terlihat seperti mengeluarkan curahan hati alias curhatnya.

"Aing lelah (saya lelah)," begitu bunyi tulisan di bio akun Twittter tersebut.
Dikutip TribunJabar.id dari TribunStyle.com, Jehuda dikabarkan sempat membuat sebuah utas atau thread di akun Twitter-nya.
Utas itu berjudul Anemia of Chronic Disease, Skripsi, dan Wisuda ITB.
Adapun utas tersebut rupanya berisi cerita dan pesan menyayat hati pemilik akun yang mengalami sakit setelah mengerjakan skripsi non stop.
Dalam utas tersebut, pemilik akun mengaku mengerjakan skripsi 7 hari 7 malam berturut-turut.
"Ceritanya dimulai dari gue ngerjain skripsi sampe mau mati, 7 hari berturut2 malem ga tidur, siang nya tidur. Sampe ujung ujung nya sidang (13 sept) gue dinyatakan lulus. Puji Tuhan," tulis @jechriswa.
Kemudian, akun itu mengaku merasakan ada yang tak beres di tubuhnya.
Perlahan, ia merasakan tak enak makan.
"Trus kebahagiaan gue berkurang karna ketika makan setelah sidang, kok rasa makanannya ga enak," tulis @jechriswa.
Namun, pemilik akun tersebut mengaku awalnya tak mempedulikan apa yang terjadi di tubuhnya.
Ia lanjut mengurus perkuliahannya.
"Yauda terus gue ga apa apain. Sambil urus yudisium, nafsu makan gue terus berkurang. Gue makan sehari sekali kali," tulisnya.

Hingga akhirnya, pemilik akun langsung memeriksakan dirinya ke beberapa rumah sakit.
Di setiap pemeriksaan, hasil diagnosisnya berbeda-beda.
Pemilik akun tersebut sempat didiagnosis sakit ginjal, infeksi kronis, darah rendah, hingga tipes.
Tak hanya itu, bahkan ia juga sempat didiagnosis mengalami sakit jantung.
"Hasil rekam jantung menunjukan jantung gue normal, tapi nadi gue deg deg an. Gabisa membuang semua kemungkinan ada masalah jantung. Tapi untung nya darah gue udh jauh lebih baik, meski masih anemia juga," tulis @jechriswa.
Ia mengaku menyesal karena tak peduli dengan kesehatannya.
Pasalnya, ia tak bisa mengikuti rangkaian wisuda himpunan sama sekali.
Dia menulis, hatinya hancur berkeping-keping.
"Sekarang gue udh semakin baikan. Inti dari semua ini: KALO MAU NGERJAIN TA1 DAN TA2 PLIS PLIS PLIS JAGA KESEHATAN JUGA. Sedih hatiku hancur berkeping keping gaikut rangkaian wisuda himpunan samsek," tulisnya.
Demi menjaga kesehatannya, ia juga berhenti merokok.
Sekali lagi, ia menulis menyesal mengapa bisa sakit.
"Ya emang gatau sih sakit apa. Silahkan yg mau meneliti 7x hasil lab darah ku aku terbuka banget wkakwka," tulisnya.
Utas tersebut sempat dibagikan sebanyak 3.401 kali dan mendapat like 6.641 dan 276 komentar.
Namun, karena akun Jehuda sudah dikunci, utas itu tak lagi bisa dibaca di postingan aslinya. (TribunNewsmaker/*)
Sebagian Artikel Ini telah tayang di Tribun Jabar dengan judul Terungkap, Penyakit Mematikan Ini Diderita Jehuda, Mahasiswa ITB Meninggal Setelah Kebut Skripsian