Tinggalkan Aset Triliunan, Nadiem Makarim Ungkap 2 Alasan Mau Jadi Mendikbud, Akui Nyaman di Gojek
Pilih jadi Mendikbud dan tinggalkan aset triliunan rupiah, Nadiem Makarim ungkap dua alasan. Padahal mengaku nyaman di Gojek.
Penulis: ninda iswara
Editor: Talitha Desena
"Kalau mau jadi menteri untuk cari uang mendingan enggak usah jadi menteri," kata Nadiem Makarim.

Dalam kesempatan tersebut, Nadiem Makarim juga membuat sebuah pengakuan mengejutkan.
Pria berusia 35 tahun ini mengaku dirinya sudah nyaman memimpin perusahaan yang dirintisnya yakni Gojek.
Mengaku sudah nyaman di Gojek, Nadiem Makarim justru ingin berbuat lebih untuk negara.
Oleh karena itu, Nadiem Makarim menerima tawaran menjadi Mendikbud.
Bukan hanya itu, Nadiem Makarim juga membeberkan alasan pertamanya menjadi Mendikbud.
Menurut penuturan Nadiem Makarim, dirinya memilih jadi Mendikbud karena ingin mendapat pengalaman kepemimpinan.
Berdasarkan pandangan pribadinya, kepemimpinan baru dapat dikatakan sempurna jika sudah ikut berkontribusi terhadap negara.
Nadiem Makarim ingin berbuat banyak demi bangsa dan negara melalui jabatannya sebagai Mendikbud.
• Terungkap Isi Chat Wishnutama dan Nadiem Makarim Saat Dipanggil Jokowi, Panik Tak Bawa Baju Putih
• Dituding Tak Pernah Sekolah di Indonesia, Nadiem Makarim Beri Tanggapan, Ini Fakta Rapat Perdananya
• Momen Nadiem Makarim Salah Tingkat Saat Terima SK Menteri, Sempat Kebingungan Hingga Lupa Salaman
"Kalau mau jadi menteri ya untuk melayani, jadi sebenarnya saya seneng banget di perusahaan saya sebelumnya," kata Nadiem Makarim.
"Tapi menurut saya, prinsip kepemimpinan versi saya kita belum kelar kalau hanya pernah punya pengalaman di suatu sektor swasta saja."
"Tapi yang penting dalam kehidupan kita, belum lengkap kepemimpinannnya kalau belum melayani," imbuhnya.
Nadiem Makarim juga membeberkan alasan lain dirinya bersedia jadi Mendikbud.
Nadiem Makarim ingin memberi contoh kepada generasi muda agar tak apatis dalam dunia politik.
"Karena sekarang banyak sekali anak-anak muda yang apatis ," kata Nadiem.
