5 Kebijakan Mantan Dirut Ari Askhara, dari Memindah Bawahan Hingga Pertunjukan Musik di Pesawat
Berikut 5 kebijakan mantan dirut Garuda Indonesia, Ari Askhara yang jadi sorotan, mulai dari memindah bawahan hingga pertunjukan musik
Editor: Talitha Desena
Berikut beberapa kebijakan Ari Askhara yang dinilai 'kejam' yang dikutip dari Kompas.com.

1. Memindah para bawahan yang melakukan kesalahan
Berdasarkan pernyataan Sekretaris Ikatan Awak kabin Garuda Indonesia (IKAGI), Jacqueline Tuwanakotta, selama Ari Askhara menjabat sebagai Dirut Garuda Indonesia, para awak kabin merasa bekerja dalam tekanan.
Ia juga menyampaikan apabila awak kabin melakukan kesalahan maka manajemen Garuda Indonesia akan langsung memindahtugaskan para awak kabin.
Hal ini membuat para awak kabin dihantui rasa cemas, karena bisa dipindahtugaskan kapan saja.
“Lakukan kesalahan sedikit langsung dipindahkan ke Papua, kemudian kesalahan yang harusnya masuk dalam pembinaan, tiba-tiba di-grounded, tidak boleh terbang,” kata dia, seperti dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Senin (9/12/2019).
2. Bekerja di luar batas
Kebijakan lain yang dianggap tak manusiawi adalah kebijakan Ari tentang kerja para awak kabin yang di luar batas.
Jacqueline mencontohkannya penerbangan Jakarta-Sydney.
“Itu harusnya tiga hari, tapi jadi PP (pulang pergi).
Itu memberi dampak tidak bagus kepada awak kabin," kata Jacqueline.

Hal serupa juga disampaikan oleh salah seorang pramugari senior Garuda Indonesia bernama Hersanti.
"Saya kesini juga agak-agak meriang juga, karena 18 jam saya harus bekerja, harus buka mata," ujarnya seperti yang dikutip dari Kompas TV.
Dalam beberapa kasus kebijakan ini membuat sejumlah awak kabin mengalami sakit dan menjalani perawatan di rumah sakit.
3. Tak diberi fasilitas penginapan