Breaking News:

8 Fakta Kecelakaan Bus Sriwijaya Masuk Jurang, 27 Penumpang Tewas, Ungkap Kronologi dan Penyebab

Puluhan penumpang tewas dan belasan luka-luka, berikut 8 fakta kecelakaan bus Sriwijaya masuk jurang. Ini kronologi dan penyebab kecelakaan.

Editor: ninda iswara
TribunNewsmaker.com Kolase/ SAR PALEMBANG/ Basarnas
8 Fakta Kecelakaan Bus Sriwijaya Masuk Jurang, 27 Penumpang Tewas, Ungkap Kronologi dan Penyebab 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Bus Sriwijaya dengan plat nomor BD 7031 AU mengalami kecelakaan hingga masuk ke jurang pada Selasa 24 Desember 2019.

Bus dengan rute perjalanan Palembang - Bengkulu tersebut mengalami kecelakaan di Liku Lematang, Desa Prahu Dipo, Kecamatan Dempo Selatan, Pagar Alam, Sumatera Selatan.

Puluhan penumpang dinyatakan tewas dalam kecelakaan tersebut.

Sedangkan belasan penumpang lainnya mengalami luka-luka.

Tim SAR Gabungan pun langsung turun tangan membantu mengevakuasi para korban yang di lokasi jatuhnya bus Sriwijaya.

Tim SAR Gabungan juga memperluas pencarian korban kecelakaan bus Sriwijaya tersebut hingga lima kilometer dari lokasi jatuhnya bus.

Proses evakuasi penumpang bus Sriwijaya yang jatuh ke jurang saat melintas di di Liku Lematang, Desa Prahu Dipo, Kecamatan Dempo Tengah , kota Pagaralam, Sumatera Selatan, Selasa (24/12/2019). Akibat kecelakaan tersebut 28 penumpang ditemukan tewas dan 13 lainnya mengalami luka-luka.
Proses evakuasi penumpang bus Sriwijaya yang jatuh ke jurang saat melintas di di Liku Lematang, Desa Prahu Dipo, Kecamatan Dempo Tengah , kota Pagaralam, Sumatera Selatan, Selasa (24/12/2019). Akibat kecelakaan tersebut 28 penumpang ditemukan tewas dan 13 lainnya mengalami luka-luka. (HANDOUT/SAR PALEMBANG)

Selain itu, Polda Sumsel juga mengirimkan tim DVI ke Pagar Alam untuk membantu proses evakuasi para korban kecelakaan.

Hingga Selasa 24 Desember 2019 petang kemarin, proses evakuasi para korban masih terus dilakukan.

Kronologi kecelakaan hingga bus masuk jurang pun terungkap.

Tak hanya itu, dugaan penyebab kecelakaan juga sudah dirilis oleh pihak kepolisian.

Berikut 8 fakta lengkap kecelakaan Bus Sriwijaya di Sumatera Selatan.

1. Kronologi kejadian

Ilustrasi kecelakaan mobil terbalik.
Ilustrasi kecelakaan mobil terbalik.(SHUTTERSTOCK)

Pegawai Humas Kantor SAR Palembang Dayu Willy mengatakan, kecelakaan yang dialami bus PO Sriwijaya dengan plat nomor BD 7031 AU tersebut terjadi sekitar pukul 23.00 WIB.

Kendaraan tersebut berangkat dari Bengkulu hendak menuju ke Palembang.

Saat melintas di tikungan tajam, mobil langsung terperosok ke jurang hingga menyebabkan 27 orang penumpang tewas.

"Sopir bus tersebut atas nama Fery dan ditemukan meninggal. Proses evakuasi saat ini masih berlangsung," kata Dayu, melalui pesan singkat.

2. Bus masuk jurang sedalam 75 meter 

Ilustrasi Bus saat melewati jalur berliku-liku di sebuah tanjakan.
Ilustrasi Bus saat melewati jalur berliku-liku di sebuah tanjakan.(tribunnews.com)

Kepala Sub Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Palembang Benteng Telau mengatakan, bus Sriwijaya yang mengalami kecelakaan di Liku Lematang, jatuh dari ketinggian jurang sekitar 75 meter.

Hal ini membuat proses evakuasi agak sulit dilakukan karena kondisi medan yang curam.

"Aliran sungai Lematang yang deras juga menyebabkan proses evakuasi sulit sehingga harus dibantu tali. Info yang kita terima dari rekan di lapangan, kedalaman jurang dari lokasi jalan sedalam 75 meter," ujar Benteng.

3. Dua puluh tujuh orang meninggal dunia tiga belas selamat 

Ilustrasi tewas.
Ilustrasi tewas.(Shutterstock)

Kepala Sub Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Palembang Benteng Telau mengatakan, dari 40 penumpang, hanya 13 orang yang selamat, 27 penumpang lainnya meninggal dunia.

25 dari 27 jenazah korban tewas dalam insiden ini sudah teridentifikasi.

"Kita masih terus melakukan pengecekan lokasi di sekitar TKP dan tempat mobil terjatuh. Hampir rata-rata korban terkurung di dalam bus. Sebagian juga ada sudah keluar bus, sehingga kita juga menyisir sungai," kata Benteng, Selasa (24/12/2019).

 4. Diduga angkut penumpang gelap 

Ilustrasi penumpang anak-anak
Ilustrasi penumpang anak-anak(timeshina.com.ua)

Masih dikatakan Dolly, bus Sriwijaya dengan nomor polisi BD 6031 AU yang dikemudikan Fery awalnya berangkat dari Bengkulu dengan membawa sebanyak 27 penumpang.

Namun di tengah jalan menuju Palembang, Fery sebagai sopir bus diduga mengangkut penumpang lain hingga berjumlah 37 penumpang.

"Berdasarkan laporan dari poll bus, mereka cuma membawa 27 penumpang. Sisanya banyak penumpang gelap," katanya.

5. Diduga sopir mengantuk 

Ilustrasi Polisi
Ilustrasi Polisi (Thinkstock/Antoni Halim)

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sumatera Selatan Kombes Supriadi mengatakan, dugaan kecelakaan yang dialami bus Sriwijaya rute Bengkulu-Palembang yang jatuh ke jurang di Desa Prahu Dipo, Kota Pagar Alam, Sumsel, akibat sopirnya mengantuk.

Dugaan itu dikuatkan dengan kesaksian penumpang selamat yang menyatakan bus sempat mengalami tiga kali terperosok ke saluran air dan menyenggol kendaraan lain sebelum masuk ke jurang.

"Sementara dugaannya sopir mengantuk. Karena sempat ada tiga kali insiden. Bus itu juga sempat bersenggolan dengan mobil lain," katanya, saat dihubungi, Selasa (24/12/2019).

6. Polda Sumsel kirim tim DVI ke Pagar Alam 

Proses evakuasi penumpang bus Sriwijaya rute Bengkulu-Palembang yang terperosok dalam jurang di Liku Lematang, Desa Prahu Dipo, Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, Selasa (24/12/2019). Akibat kecelakaan tersebut, 24 orang penumpang dikabarkan meninggal dan 13 orang selamat.
Proses evakuasi penumpang bus Sriwijaya rute Bengkulu-Palembang yang terperosok dalam jurang di Liku Lematang, Desa Prahu Dipo, Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, Selasa (24/12/2019). Akibat kecelakaan tersebut, 24 orang penumpang dikabarkan meninggal dan 13 orang selamat.(ANTARA/HANDOUT)

Supriadi menggatakan, untuk membantu proses identifikasi para korban kecelakaan bus Sriwijaya yang masuk ke jurang, pihaknya mengirimkan tim DVI ke Pagar Alam.

"Kita kirimkan tim DVI untuk membantu melakukan identifikasi terhadap korban. Dari tim lalu lintas juga kita kirimkan untuk melakukan pengalihan arus di sekitar lokasi kejadian," katanya saat dihubungi, Selasa (24/12/2019).

Ditambahkannya, Polda Sumsel mendapatkan kabar kejadian bus masuk jurang itu pada pukul 05.00 WIB.

7. Tim SAR perluas lokasi pencarian 

Evakuasi korban jatuhnya bus Sriwijaya di Liku Lematang, Desa Prahu Dipo, Kecamatan Dempo Tengah kota Pagaralam, Sumatera Selatan. Akibat peristiwa tersebut, 25 penumpang tewas serta 14 lainnya mengalami luka-luka, Selasa (24/12/2019).
Evakuasi korban jatuhnya bus Sriwijaya di Liku Lematang, Desa Prahu Dipo, Kecamatan Dempo Tengah kota Pagaralam, Sumatera Selatan. Akibat peristiwa tersebut, 25 penumpang tewas serta 14 lainnya mengalami luka-luka, Selasa (24/12/2019).(HANDOUT/KANTOR SAR PALEMBANG)

Kepala Sub Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Palembang, Benteng Telau mengatakan, pihaknya memperluas pencarian korban kecelakaan bus Sriwijaya yang jatuh ke jurang Liku Lematang, Desa Prahu Dipo, Kecamatan Dempo Selatan, kota Pagar Alam, Sumsel, sejauh lima kilometer dari lokasi jatuhnya mobil bus nahas tersebut.

Dijelaskannya, perluasan pencarian dilakukan karena arus sungai Lematang yang deras membawa sebagian korban hanyut.

Selain aliran sungai, petugas juga menyisir di bagian tebing untuk memastikan keberadaan korban.

"Banyak korban saat dievakuasi berada di luar bus karena terseret arus di sungai. Sehingga titik lokasi pencarian korban kita perluas. Sampai sekarang masih berlangsung," katanya.

8. Bus tak layak jalan 

Ilustrasi bus.
Ilustrasi bus.

Bus Sriwijaya yang jatuh ke jurang di Liku Lematang, Desa Prahu Dipo, Kecamatan Dempo Tengah, kota Pagar Alam, tak layak jalan.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Dinas Perhubungan Sumatera Selatan Nelson Firdaus.

Dikatakannya, hal itu diketahui setelah pihaknya melakukan ramp check kendraan tersebut pasca-kecelakaan tersebut.

"Isi ramp check-nya tidak sesuai dengan aturan, seharusnya tak beroperasi. Masih banyak permasalahan lain, bus ini memang semestinya tidak layak jalan," kata Nelson, Selasa (24/12/2019).

Dijelaskannya, Ramp check merupakan pemeriksaan kelayakan sarana transportasi yang dilaksanakan berdasarkan instruksi Menteri Perhubungan Nomor IM 10 Tahun 2017.

Ramp check biasanya difokuskan pada pemeriksaan yang penting, seperti administrasi, teknis, dan penunjang. (TribunNewsmaker.com/*)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kumpulan Fakta dalam Tragedi Kecelakaan Bus Sriwijaya yang Masuk Jurang

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved