Hari Ini Ratna Sarumpaet Dinyatakan Bebas Bersyarat, Atiqah Hasiholan: Pokoknya Gue Happy Lah
Ratna Sarumpaet dinyatakan telah bebas bersayarat hari ini, Atiqah Hasiholan sambut dengan gembira.
Editor: Desi Kris
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Terpidana kasus penyebaran berita bohong atau hoaks Ratna Sarumpaet bebas bersyarat pada hari ini, Kamis (26/12/2019), dari Lapas perempuan kelas II A Pondok, Bambu, Jakarta Timur.
Hal tersebut dibenarkan oleh sang anak, Atiqah Hasiholan.
"Iya betul," katanya saat dihubungi wartawan melalui telepon, Kamis (26/12/2019).
Ia pun tidak mau berbicara banyak soal bebasnya sang ibunda.
• Penusukan Wiranto Dibandingkan dengan Kasus Ratna Sarumpaet, Karni Ilyas Beri Respon Tak Terduga

"Gue enggak mau ngomongin dulu deh ya, lagi siap-siap dulu ya. Lagi proses keluar dulu," ucapnya.
Atiqah tentunya senang sang ibunda bisa bebas.
"Pokoknya gue sebagai anak happy lah," ungkapnya.
Sebelumnya, Ratna Sarumpaet mengaku telah menyebarkan berita bohong bahwa telah dikeroyok sejumlah orang saat berada di Bandung, Jawa Barat.
Foto muka lebamnya juga sempat beredar di media sosial.
Belakangan, setelah sejumlah orang curiga dengan bentuk luka yang dideritanya, Ratna mengaku telah berbohong.
• Sisi Lain Hanum Rais, Selain Kontroversi Twitter Komentari Wiranto Settingan & Kasus Ratna Sarumpaet
Wajahnya Ratna lebam dalam foto yang beredar luas ternyata diambil setelah menjalani operasi plastik.
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menyatakan Ratna bersalah atas penyebaran berita bohong.
Dia divonis dua tahun penjara pada Kamis (11/7/2019). Vonis tersebut lebih rendah dari tuntutan jaksa, yakni enam tahun penjara.
(Kompas.com/Baharudin Al Farisi)
Artikel Ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ratna Sarumpaet Bebas Bersyarat, Ini Kata Atiqah Hasiholan

Penusukan Wiranto Dibandingkan dengan Kasus Ratna Sarumpaet, Karni Ilyas Beri Respon Tak Terduga
Reaksi Karni Ilyas saat penusukan Wiranto dibandingkan dengan kasus Ratna Sarumpaet, beri tanggapan yang tak terduga
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Berita penusukan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan / Menkopolhukam, Jenderal Purnawirawan Wiranto hingga kini masih menjadi sorotan.
Seperti diketahui, Wiranto mengalami penusukan oleh dua orang tak dikenal pada Kamis 10 Oktober 2019 di Pandeglang, Banten.
Hingga kini musibah yang dialami Wiranto itu masih menjadi heboh di jagad linimasa.
Tak bisa dipungkiri, penusukan Wiranto itu memang menuai pro dan kontra dari beberapa pihak.

Beberapa tokoh bahkan menyebutkan jika penusukan Wiranto adalah sebuah settingan.
Tak hanya itu saja, bahkan penusukan Wiranto ini sampai dibandingkan dengan kasus Ratna Sarumpaet.
Diketahui, beberapa waktu lalu Ratna Sarumpaet sempat mengaku dihadapan publik jika dirinya dikeroyok.
Akibat pengeroyokan itu wajah Ratna Sarumpaet pun lebam-lebam.
Namun, siapa sangka Ratna Sarumpaet ternyata berbohong dihadapan publik untuk menutup wajahnya yang baru saja melakukan operasi plastik.
Akibat menyebar berita hoax, Ratna Sarumpaet pun kini harus mendekam di penjara.
Perbandingan penusukan Wiranto dan Ratna Sarumpaet pun dibahas di acara Indonesia Lawyers Club pada 15 Oktober 2019.

Kasus Ratna Sarumpaet Dibandingkan dengan Penusukan Wiranto, Karni Ilyas Bereaksi Beri Tanggapan Ini
Pro kontra terkait kasus penusukan Menko Polhukam Wiranto tampaknya masih menjadi perhatian.
Terlebih lagi usai beragamnya pendapat yang diutarakan para pejabat terkait dengan kondisi Wiranto pasca ditusuk oleh Abu Rara.
Karenanya, selaku Direktur Komunikasi Indonesia Indikator, Rustika Herlambang pun menjelaskan analisanya.
Dikutip dari tayangan Indonesia Lawyers Club berjudul ""Ratna Sarumpaet 'Diserang' Kalian Percaya, Tapi Pas Wiranto Diserang Kalian Tidak Percaya..", Rustika pun mengurai jawabannya.
Menurut Rustika Herlambang, ada ruang kosong yang ada di pikiran masyarakat sehingga menyebabkan terjadinya pro kontra terhadap kasus penusukan Wiranto.
"Ada ruang kosong di masyarakat tentang apa sih yang membuat Pak Wiranto tertusuk, masalahnya apa ?" tanya Rustika Herlambang.

Ia lantas mengurai penelitian dari media sosial Twitter mengenai pendapat kontra terkait kasus penusukan Wiranto tersebut.
Dari kasus penusukan Wiranto, ada 82% yang memberikan pendapatnya di Twitter.
Hal tersebut rupanya masih berkaitan dengan suasana atau atmosfir dari Pilres 2019.
Rustika Herlambang lantas mengurai soal hal apa saja yang pada akhirnya diperdebatkan milenial terkait kasus penusukan Wiranto.
Setelah dianalisa, rupanya ada 7 isu besar yang akhirnya menimbulkan pro kontra pada kasus Wiranto.
"Pertama adalah soal radikalisme, lalu isu kedua adalah doa kesembuhan," ungkap Rustika Herlambang.
Namun pada doa kesembuhan itu, Rustika Herlambang menyebut masyarakat terbagi lagi ada yang pro dan kontra.

Isu selanjutnya yang menjadi penyebab pro kontra adalah soal pencopotan Dandim, Wiranto dikaitkan dengan politik, soal pisau lalu soal luka dan settingan.
Lebih lanjut, Rustika Herlambang pun menjelaskan asal muasal kecurigaan publik terhadap dugaan rekayasa pada kasus Wiranto.
Ada tiga hal besar yang rupanya diamati oleh publik saat melihat kasus penusukan Wiranto.
Dan yang paling berpengaruh adalah soal tidak adanya komentar dari pihak rumah sakit yang merawat Wiranto hingga saat ini.
"Yang membuat mereka curiga itu adalah soal kaos putih yang bersih, lalu soal baju batik dan yang ketiga adalah kenapa tidak ada satupun respon dari dokter yang bersangkutan," imbuh Rustika Herlambang.
Tak hanya itu, Rustika Herlambang juga menjelaskan soal adanya pola yang berubah di tengah pendapat Netizen.
Awalnya, Netizen sempat merasa simpati dengan kasus penusukan Wiranto.
Namun, pasca dua hari kejadian tersebut, publik seolah berbalik curiga.
Pada saat hari kejadian, sebagian besar menyoroti soal kasus Wiranto, bahkan ada yang sampai bersimpati.
Namun, karena ada ruang kosong yang jadi pertanyaan di benak masyarakat, isu miring soal penusukan Wiranto itu jadi berkembang di dua hari pasca kejadian.
"Mereka yang kontra itu mereka yang masih meragukan kebenaran dari peristiwa Wiranto, apakah rekayasa atau tidak," pungkas Rustika Herlambang.

Dalam tayangan itu, Rustika Herlambang juga mengungkap pendapatnya soal anggapan dari pihak yang kontra terhadap kasus penusukan Wiranto.
Publik yang kontra itu merasa pemerintah tidak adil dan lebih perhatian kepada sosok Wiranto.
"Mereka juga menganggap pemerintah lebih peduli ke Pak Wiranto, tapi kurang dengan rakyat. Karena dikaitkan dengan isu korban Wamena dan aksi demo Mahasiswa," jelas Rustika Herlambang.
Lebih lanjut, Rustika Herlambang pun mengungkap apa pandangan pihak yang pro terhadap pemerintah.
Pihak tersebut rupanya geram dengan kubu yang tak percaya bahwa kasus penusukan Wiranto itu adalah fakta.
Bahkan, pihak yang pro pemerintah itu juga membandingkan kasus penusukan Wiranto dengan kasus hoax Ratna Sarumpaet.
"Sementara kelompok yang pro pemerintah, mereka mengecam terhadap orang yang tidak percaya. Dan mereka juga menyindir terkait dulu 'waktu Ratna Sarumpaet diserang, semua percaya. Ketika Pak Wiranto betul-betul diserang, kenapa kalian tidak percaya'," pungkas Rustika Herlambang.
Mendengar ulasan Rustika Herlambang, Karni Ilyas selaku pembawa acara pun meresponnya.
Karni Ilyas tampak tersenyum kala kasus penusukan Wiranto dibandingkan dengan kasus hoax Ratna Sarumpaet.
"Bukan tidak percaya saja, tapi lebih banyak yang tidak percaya kan daripada yang percaya ?" ucap Karni Ilyas.
Karni Ilyas pun kemudian bertanya soal faktor perbedaan pendapat dari pejabat terkait kasus penusukan Wiranto.

Mendengar pertanyaan itu, Rustika Herlambang pun lantas mengurai jawabannya.
"Ada juga faktor dari keterangan pejabat yang berbeda-beda ?" tanya Karni Ilyas.
"Awalnya yang berempati cukup besar, tapi pendapat itu seketika berubah usai para pejabat memberikan statement.
Salah satunya adalah, mohon maaf, beberapa informasi yang disampaikan kepada masyarakat kadang-kadang tidak masuk ke akal mereka.
Seperti contoh, darah yang keluar dari Pak Wiranto sebesar 3,5 liter. Nah itu adalah isu yang akhirnya menjadi besar. Terus kenapa informasi yang muncul berasal dari politisi bukan dari dokter ?" ungkap Rustika Herlambang.
Setuju dengan pendapat Rustika Herlambang, Karni Ilyas pun menambahkan.
Bahwa perbedaan argumen dari pejabat itu lah yang membuat publik tak percaya soal penusukan Wiranto.
"Dan politisi itu ngomongnya juga, ada yang bilang Pak Wiranto sudah sadar..," imbuh Karni Ilyas.
"Sudah bisa bercanda, ada yang bilang masih di ruang kaca, ada yang bilang sudah keluar dari ruang perawatan. Jadi sebenarnya simpang siur yang disampaikan figur membuat netizen bertanya yang benar itu yang mana ?" sambung Rustika Herlambang.

Melanjutkan argumennya, Karni Ilyas pun tampak kecewa dengan pejabat yang berkomentar beragam soal kasus penusukan Wiranto.
Hal itu lah yang pada akhirnya membuat publik tak percaya.
"Saya kira bukan hanya Netizen bertanya, bahkan masyarakat tidak percaya pada apapun yang dikatakan. Karena antara pejabat yang ini dengan yang lain berbeda-beda," ujar Karni Ilyas.
Tak hanya itu, Karni Ilyas juga menyayangkan sikap rumah sakit yang merawat Wiranto.
Sebab hingga kini, pihak rumah sakit tak pernah mengeluarkan pernyataan terkait dengan kondisi Wiranto pasca ditusuk.
Padahal diakui Karni Ilyas, kasus penusukan Wiranto adalah real.
Hal tersebut dibuktikan dengan sudah banyaknya orang yang melihat langsung keadaan Wiranto di rumah sakit.
"Memang disayangkan kenapa rumah sakit atau dokter yang merawat tidak mengeluarkan pernyataan sehingga sampai berkembang isu yang sama sekali tentu saja tidak benar ya itu cuma adegan tangan kosong.
Kalau enggak ada masa dirawat sekian lama. Lagipula kalau itu rekayasa, sudah berapa orang yang melihat Pak Wiranto di rumah sakit, pastilah ketahuan bahwa rekayasa," pungkas Karni Ilyas.
Karenanya, Karni Ilyas pun mengaku kecewa dengan keputusan RSPAD yang tidak bersedia hadir ke acaranya untuk memberikan penjelasan.
"Sayangnya tidak ada penjelasan resmi dari rumah sakit. Malam ini kita juga mengundang dari RSPAD, tapi tidak ada yang bersedia datang," ungkap Karni Ilyas.
(TribunNewsmaker/*)
Sebagian Artikel Ini telah tayang di Tribun Bogor dengan judul Kasus Ratna Sarumpaet Dibandingkan dengan Penusukan Wiranto, Karni Ilyas Bereaksi Beri Tanggapan Ini