Hakim PN Medan Jamaluddin Dibunuh Sang Istri, Anak Sulung Sudah Curiga: Keterangan Bunda Gak Sinkron
Hakim PN Medan Jamaluddin dibunuh oleh istrinya sendiri, Zuraida Hanum. Anak sulung mulanya sudah merasa curiga terhadap sang ibu tiri.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Sejak itulah, Kenny sudah menaruh curiga terhadap kematian ayahnya.
Dia justru mengira bahwa kematian ayahnya disertai dengan motif lain, misalnya pencurian atau motif lainnya.
"Dari situ (kecurigaan tersebut) aku berasumsi ini sih bukan cuman kecelakaan namun sudah ada motif lain kayak gitu kan, entah pencurian kayak gitu kan atau segala macam gitu," tambahnya.
Walau sudah muncul kecurigaan dalam benaknya, Kenny tetap berpikir positif. Termasuk terhadap pengakuan ibunya, Zuraida Hanum, sebelum ditangkap polisi.
Kebingungan Kenny muncul karena pengakuan ibunya yang tidak sesuai kenyataan.
"Pas bunda kasih keterangan, bunda juga dimintai keterangan juga kan, aku bingung sih, kenapa keterangan bunda nggak sinkron gitu. Sama kenyataan, berbeda semua yang dia omong kayak gitu," terang Kenny.
"Di situ sebenarnya sudah curiga, kok bunda omongnya gitu ya. Aneh ya, tapi mungkin walaupun gitu kan, dia juga tetap ibuku. Maksudnya, tetap positif thinking," ungkap Kenny.

Catatan Tribun-Medan.com, Kenny Akbari memang pernah membeberkan kejanggalan atas keterangan ibunya, Zuraida Hanum.
Kejanggalan itu ia beberkan saat menjadi narasumber di acara Fakta Tv One dilansir TribunJakarta pada Selasa (10/12/2019).
Mulanya, Kenny Akbari menyatakan keseharian sang ayah yang biasanya tak pernah keluar rumah di pagi hari buta.
"Yang biasanya keluar rumah duluan itu aku sekitar pukul 6.00 - 6.30 WIB atau bisa lebih cepat dari itu, ayah aku belakangan biasanya," ucap Kenny Akbari.
• Fakta Pembunuhan Hakim Jamaluddin, Eksekutor Ketakutan saat Buang Jenazah, Sempat Terjebak Macet
Lebih lanjut, Kenny Akbari menjelaskan waktu pulang sang ayah sekitar pukul 22.00 WIB atau bergantung pada selesainya pekerjaan hakim PN Medan itu.
Kenny Akbari menuturkan, ia pertama kali mendapatkan informasi sang ayah tewas diduga dibunuh ketika kembali ke rumah sekitar pukul 14.00 WIB.
"Rumah saat itu kosong, terus aku ke lantai atas melihat istri Om Pia dan dua adik,” ujarnya.
“Sekitar pukul 18.00 WIB, datang tetangga, polisi dan lurah. Aku kebangun dan terkejut karena ramai orang.