Anies Baswedan Sebut Tak Ada Mal Tutup karena Banjir, Pengusaha Ungkap Fakta Sampai Tak Bisa Jualan
Anies Baswedan sebut tak ada mal yang tutup karena banjir di Jakarta, pengusaha di mal ungkap fakta yang terjadi sebenarnya, tak bisa jualan
Editor: Talitha Desena
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Ucapan Anies Baswedan kembali jadi sorotan.
Anies Baswedan ungkap tak ada mal di Jakarta yang tutup karena banjir.
Pengusaha yang bekerja di mal ungkap fakta di lapangan.
Anies Baswedan sebut tak ada mal yang tutup karena banjir di Jakarta, pengusaha di mal ungkap fakta yang terjadi sebenarnya, tak bisa jualan.

Pernyataan Anies Baswedan tentang banjir di Jakarta kembali menjadi sorotan.
Sebelumnya, ucapan Anies Baswedan kerap menjadi bahan buah bibir masyarakat.
Misalnya pernyataan mengenai tanggul dan juga pompa.
Anies Baswedan mengatakan apabila tanggul bukan jebol melainkan retak.
Para lurah dan camat diminta menginvertarisasi kondisi tanggul di wilayahnya karena banyak yang dikabarkan retak itu.
Kemudian, Anies Baswedan juga mengatakan mengenai kondisi pompa di kota Jakarta yang dikabarkan rusak.
Anies pun mengklarifikasi jika pompa tersebut hanya dalam perawatan dan diistirahatkan.
Baru-baru ini,
Anies Baswedan mengatakan, banjir di Jakarta pada 1 Januari 2020 tidak menyebabkan rumah longsor, jalan rusak, hingga kantor dan mal tutup.
Anies berujar, banjir di luar Jakarta lebih parah dibandingkan banjir di Ibu Kota.
Namun, banjir di daerah lain tidak menjadi pembicaraan di media sosial.
Warganet lebih banyak membicarakan banjir di Jakarta.
"Di Jakarta ini alhamdulillah, gedung hilang tidak ada, rumah longsor tidak ada, jalan rusak tidak ada, betul ya? Kantor tutup tidak ada, mal tutup tidak ada, Bundaran HI ketutup tidak ada. Itu semua tidak ada, tapi pembicaraannya tinggi," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (9/1/2020).
Namun, pernyataan Anies tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan.
Ketua Umum Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah mengatakan, masih ada dua mal yang tutup hingga hari ini akibat banjir Jakarta.
Dua mal itu adalah Mal Taman Anggrek dan Mal Cipinang Indah.
Para pelaku usaha yang menyewa tempat di mal tersebut pun akhirnya tidak bisa berjualan.
"Taman Anggrek dan Cipinang itu masih (tutup), mungkin minggu depan baru buka," ujar Budi saat dihubungi Kompas.com, Minggu (12/1/2020).

Budi menuturkan, pengelola dua mal tersebut menginformasikan bahwa mal baru akan buka kembali pada pertengahan Januari mendatang.
"Sekarang masih kotor, mesinnya sebagian belum menyala, AC enggak nyala, mau bagaimana? Secara resminya, dari mereka (pengelola mal) mengumumkan kayaknya (buka kembali) tanggal 15-an," kata Budi.
Berita Tribunjakarta.com pada Sabtu (11/1/2020), Mal Taman Anggrek belum beroperasi pascaterendam banjir.
Pantauan TribunJakarta.com di lokasi pukul 19.00 WIB, lampu penerangan di luar dan lantai dasar mal sudah menyala.
Tulisan Taman Anggrek yang ada di bagian luar mal juga telah menyala.
Namun, para tenant yang ada di dalam mal masih tutup.
Neon box yang biasanya menyinari bagian depan pusat perbelanjaan itu masih padam.
Beberapa petugas keamanan yang berjaga di depan pintu masuk mal memberitahu kepada para pengunjung bahwa mal belum beroperasi.
Mal Taman Anggrek belum beroperasi lantaran panel listrik yang ada di dalam mal masih rusak pascaterendam banjir.
"Gara-gara kerendam banjir, jadi mesinnya masih maintenance. Kemungkinan pertengahan bulan baru buka," ujar seorang petugas keamanan, Sabtu kemarin.
Penyewa Mal Tuntut Ganti Rugi ke Pemprov DKI Jakarta Akibat Banjir
Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia menuntut ganti rugi kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta atas banjir yang menyebabkan berhentinya operasional sejumlah mal.
Ketua Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HPPBI) Budihardjo Iduansjah di Jakarta, Sabtu (11/1/2020) mengatakan, pihaknya telah bersurat kepada Pemprov DKI agar membahas kompensasi kerugian akibat banjir.
"Kita mau 'fair' sajalah untuk kompensasi banjir ini. Sejauh ini kita tuntutnya beberapa kebijakan yang menghambat bisa dicabut, seperti pajak," ujar Budihardjo seperti dikutip Antara.
Akibat banjir yang melanda Jakarta pada awal tahun 2020, sejumlah mal terpaksa tidak beroperasi demi keselamatan para pengunjungnya.
Salah satu contohnya, Mall Taman Anggrek, Jakarta Barat, yang terpaksa tutup karena kerusakan mesin pembangkit listrik akibat terendam banjir.
Demi menghindari banjir susulan, Mal Taman Anggrek membuat tanggul dengan karung sak pasir dan terpal untuk menghindari air masuk ruang pembangkit listrik di lantai paling dasar gedung.
Selain itu, Budiharjo juga menyebut dari data yang diperolehnya, Mall Cipinang dan Lippo Puri Mall terpaksa tutup lebih dari sepekan.
Budihardjo mengatakan, bila hitungan kasar, satu mall bisa merugi sampai Rp 15 miliar selama operasional tutup setengah bulan ini.
"Kita target per meter persegi Rp 1.000.000 sampai Rp 2.000.000 per bulan, ini mereka tutup setengah bulan. Misal Rp 500.000, kali saja kalau luas mal ada 30.000 meter persegi, bisa rugi capai Rp 15 miliar selama tutup," kata Budihardjo.
(Tribunnewsmaker/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun Kaltim dengan judul Anies Baswedan Sebut tak Ada Mal Tutup Akibat Banjir di Jakarta, Penyewa Mal Ungkap Fakta Sebaliknya