Breaking News:

Abu Janda & Dewi Tanjung Desak Anies Baswedan Mundur, Sekda: Seharusnya Gugat Gubernur Jawa Barat

Sekda angkat bicara soal langkah Abu Janda dan Dewi Tanjung yang meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mundur.

Editor: Desi Kris
Kolase TribunNewsmaker - Kompas.com/GARRY ANDREW LOTULUNG/Tribunnews
Anies Baswedan. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Musibah banjir yang melanda Jakarta hingga kini masih menjadi sorotan.

Meski sudah mereda namun beberapa pihak masih saja mengkritik Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Pasalnya, Anies Baswedan dianggap tidak becus untuk menangani masalah banjir di Jakarta.

Bahkan beberapa pihak meminta Anies Baswedan untuk mundur dari jabatannya.

Digugat Rp 42 M oleh Korban Banjir, Segini Daftar Kekayaan Anies Baswedan, Punya Utang Rp 54 M

Massa Jakarta Bergerak yang dimotori oleh Dewi Tanjung dan Abu Janda melakukan demo kepada Anies Baswedan.

Demo tersebut dilakukan massa pada Selasa 14 Januari 2020.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terjun ke lokasi banjir di Kelurahan Makassar, Makassar, Jakarta Timur untuk melakukan kegiatan kerja bakti pada Minggu (5/1/2020).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terjun ke lokasi banjir di Kelurahan Makassar, Makassar, Jakarta Timur untuk melakukan kegiatan kerja bakti pada Minggu (5/1/2020). (Kolase TribunNewsmaker - Kompas.com/RINDI NURIS VELAROSDELA)

Massa yang datang menuntut Anies Baswedan untuk mundur sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Diketahui, banjir yang melanda di awal tahun 2020 menimbulkan kerugian yang tak sedikit bagi para warga.

Tak cuma material, banjir juga menyebabkan puluhan warga Jakarta mengungsi dan 9 orang meninggal. 

Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah pun angkat bicara soal demo tersebut.

Menurutnya, Abu Janda cs seharusnya menggugat Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

"Yang paling bagus siapa tuh yang gugat. Abu Janda harusnya gugat Gubernur Jawa Barat bukan DKI. Dia kan tinggal di Bandung," ucapnya, Kamis (16/1/2020).

Banjir sendiri tak hanya merendam sebagian wilayah Jakarta. Bencana ini juga terjadi di beberapa wilayah lain di Jawa Barat dan Banten.

Ngaku Alami Kerugian hingga Rp 200 Juta, Korban Banjir Jakarta Menggugat Anies Baswedan

 

Bahkan tak hanya banjir, bencana tanah longsor juga terjadi di wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Peristiwa ini pun menyebabkan 16 orang tewas dan tiga lainnya hilang sampai saat ini.

"Di Jakarta tidak ada bencana, mana ada lagi? Sudah beres semua," ujarnya.

(TribunNewsmaker.com)

Sebagian Artikel Ini telah tayang di Tribun Jakarta dengan judul Anies Diminta Abu Janda Cs Mundur Karena Banjir, Sekda: Seharusnya Gugat Gubernur Jawa Barat

Dewi Tanjung dan Fahira Idris
Dewi Tanjung dan Fahira Idris (Kolase TribunNewsmaker - YouTube tvOneNews)

Saat Dewi Tanjung Minta Anies Baswedan Mundur, Begini Reaksinya Disebut Norak oleh Fahira Idris

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Musibah banjir yang terjadi di Jabodetabek membuat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi sorotan.

Kinerja Anies Baswedan untuk mengatasi banjir pun menuai pro kontra.

Sosok Anies Baswedan pun disorot oleh kader PDIP Dewi Tanjung.

Dewi Tanjung dengan lantang suarakan keinginannya agar Anies Baswedan mundur dari jabatannya.

 Ngaku Alami Kerugian hingga Rp 200 Juta, Korban Banjir Jakarta Menggugat Anies Baswedan

Dewi Tanjung tampak berapi-api saat ia mendengar presenter menyampaikan pendapatnya soal kinerja Anies Baswedan.

Momen itu terjadi dalam tayangan program Kabar Petang tvOne, Selasa 14 Januari 2020.

Kader PDI-P Dewi Tanjung dan anggota DPD dari DKI Jakarta, Fahira Idris debat soal penanganan banjir Jakarta di era Gubernur Anies Baswedan.
Kader PDI-P Dewi Tanjung dan anggota DPD dari DKI Jakarta, Fahira Idris debat soal penanganan banjir Jakarta di era Gubernur Anies Baswedan. (YouTube tvOne)

Pada kesempatan itu Dewi Tanjung berdebat mengenai banjir Jakarta dengan anggota DPD Jakarta, Fahira Idris.

Tampak Fahira Idris yang menyampaikan tanggapannya mengenai gugatan warga korban banjir kepada Anies Baswedan.

Fahira Idris juga merespon soal aksi yang meyampaikan keluhan banjir Jakarta di Balai Kota DKI Jakarta.

Sejumlah massa menilai jika Anies baswedan telah gagal menangani banjir Jakarta.

Sementara untuk para pendukung Anies Baswedan juga ikut maju melakukan demonstrasi depan Balai Kota DKI.

Massa pendukung Anies Baswedan sendiri merupakan arahan dari Fahira Idris.

Mereka berasal dari organisasi masa Bang Japar.

Fahira Idris pun menyebut jika apa yang dilakukan massa merupakan hal wajar.

Namun, ia menganggap aksi tersebut justru norak apalagi disertai dengan isu menurunkan Anies Baswedan.

"Saya merasa apa yang mereka lakukan terlalu berlebihan apalagi isunya sudah ingin menurunkan gubernur, menurut saya aksinya norak, tidak sesuai," ujar Fahira Idris di tayangan YouTube tvOne.

 Ucapan Rocky Gerung Kembali Disorot, Ungkap Anies Baswedan Tak Diundang Rapat Terbatas Presiden

"Kalau misalnya menyampaikan aspirasi mengenai keluhan banjir tidak masalah, tapi kenapa menjadi berlebihan hingga ingin menurunkan Anies Baswedan," sambungnya.

Menanggapi pernyataan Fahira Idris, Dewi Tanjung seakan tak terima jika aksinya disebut norak.

Diketahui, Dewi Tanjung turut serta dalam demo bersama massa pengkritik Anies Baswedan di Balai Kota DKI.

"Bukannya yang norak itu justru yang bikin aksi tandingan karena ketakutan dan panik begitu dengar ada aksi demo dari saya dan korban banjir?" ucap Dewi Tanjung.

"Yang norak yang panik lalu mau membenturkan massa demo, mau dibenturkan dengan para jawara itu lebih norak," tambahnya.

Dewi Tanjung lantas menilai jika aksinya terkait dengan kinerja Anies Baswedan.

"Kami warga DKI wajar menuntut pertanggungjawaban kinerja Anies Baswedan sebagai gubenur, kalu Anies Baswedan sekiranya tidak bisa bekerja dengan baik ya kita tuntut mundur," tutur Dewi Tanjung.

Mendengar pernyataan Dewi Tanjung, Fahira Idris pun langsung melempar komentar menohok.

"Bukan itu caranya, cari solusi," jawab Fahira Idris.

Tak cukup sampai disitu, Dewi Tanjung lantas menyoroti Fahira Idris yang mengarahkan massa untuk dibenturkan dengan massa pengkritik Anies Baswedan.

"Anda anggota DPD senator, Anda mengerahkan massa untuk membenturkan massa anda dengan kami," katanya.

Namun Fahira Idris langsung memberikan bantahan.

Ia menjelaskan jika maksud mengerahkan massa bukan untuk membenturkan satu massa dengan massa lainnya.

"Ini fitnah, kita tidak mengerahkan massa untuk menbenturkan, yang kami lakukan untuk menjaga dan mengawal Anies Baswedan.

Kami ingin memperlihatkan bahwa pendukung Anies banyak," terangnya.

Selanjutnya Dewi Tanjung membeberkan sejumlah hal yang membuat dirinya ingin Anies Baswedan mundur sebagai Gubernur DKI.

"Terlalu banyak, kalau menurut saya Anies ini kerjanya gak becus," kata Dewi Tanjung.

Sontak saja sang presenter memotong pembicaraan Dewi Tanjung dan mempertanyakan mengukur dari hal apa?

"Ukurannya apa, tidak becusnya apa, mbak?" tanya sang presenter.

Mendengar itu Dewi Tanjung langsung menyemprot sang presenter.

"Bentar dulu, diam, mas! Biar saya ngomong dulu," kata Dewi Tanjung.

 Anies Baswedan Sebut Tak Ada Mal Tutup karena Banjir, Pengusaha Ungkap Fakta Sampai Tak Bisa Jualan

Dewi Tanjung
Dewi Tanjung (Kolase TribunNewsmaker - kbr.id/Kompas.com)

Dewi Tanjung juga menyinggung mengenai anggaran DKI yang sebelumnya menjadi sorotan.

Selain itu juga soal program naturalisasi Sungai Ciliwung untuk mengatasi banjir.

"Pertama saat anak buahnya mengajukan anggaran APBD anggaran yang tidak wajar, Anies cuci tangan menyalahkan anak buahnya," katanya.

"Kedua, program naturaliasasi itu sampai dimana, kalau memang berjalan dengan baik seusai apa yang dikatakan Anies itu tidak mungkin ada banjir," tambah Dewi Tanjung.

VIDEO:

(TribunNewsmaker.com/Desi Kris)
Tags:
Anies BaswedanAbu Jandabanjir
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved