Deretan Pengakuan Kepsek & Pembina Pramuka SMPN 1 Turi, Tak Tahu Ada Susur Sungai, Abaikan Warga
Inilah deretan pengakuan kepala sekolah serta jawaban pembina pramuka SMPN 1 Turi, Sleman terkait kegiatan susur sungai.
Penulis: Listusista Anggeng Rasmi
Editor: Irsan Yamananda
1. Meminta Maaf

Kepala Sekolah SMPN 1 Turi, Tutik Nurdiyana akhirnya buka suara terkait insiden susur sungai yang menewaskan banyak anak didiknya itu.
Diungkapkan Tutik, kegiatan susur sungai merupakan program lama dan sudah rutin dilakukan pada ekstrakulikuler Pramuka di SMPN 1 Turi.
• Kesaksian Danu & Bakir, Selamatkan 6 Teman yang Hanyut saat Susur Sungai, Lompat hingga Lempar Akar
SMP Negeri 1 Turi mempunyai ekstrakurikuler Pramuka yang digelar setiap hari Jumat pukul 13.30 WIB hingga 15.30 WIB.
"Kami atas nama sekolah mohon maaf atas terjadinya musibah ini yang benar-benar tidak kami prediksi dari awal, tidak menduga," ujar Tutik dalam konferensi pers di sekolahnya, Sabtu (22/2/2020), dikutip dari Kompas.com.
2. Baru 1,5 Bulan jadi Kepala Sekolah

Tutik Nurdiyana mengaku baru 1,5 bulan ini mengemban tugas sebagai kepala sekolah.
Diungkapkannya, kegiatan susur sungai itu melanjutkan program lama.
• Tewas Tenggelam saat Susur Sungai, Anak 13 Tahun SMP 1 Turi Ini Dimakamkan Tepat di Hari Ultahnya
"Saya di sini kepala sekolah baru, baru 1,5 bulan, program-program ini melanjutkan yang lama.
Semester kemarin sudah ada program seperti itu," katanya.
3. Pendamping Tak Beri Laporan

Berdasarkan penuturan Tutik, ia mengaku tidak mengetahui adanya program susur sungai yang di lakukan pada Jumat (21/2/2020) kemarin.
Tutik mengatakan bahwa para pembina pramuka tidak melaporkan kegiatan tersebut padanya.
"Jujur, saya tidak mengetahui adanya program susur sungai di hari kemarin itu, mereka tidak matur (laporan).
Karena mungkin menganggapnya anak-anak biasa, anak Turi susur sungai itu hal biasa," ujarnya.