Fakta Isu Virus Corona di Jakarta, Anies Baswedan Pastikan Belum Ada Pasien Positif, Ini Imbauannya
Isu pasien terjangkit Virus Corona di Jakarta merebak, Anies Baswedan pastikan belum ada pasien yang positif. Berikan imbauan ini.
Editor: ninda iswara
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Beredar informasi masuknya Virus Corona ke Indonesia sempat membuat publik geger.
Informasi yang beredar menyebutkan Virus Corona atau Covid-19 masuk ke wilayah DKI Jakarta.
Isu yang beredar di media sosial juga menyebutkan kalau ada beberapa orang yang positif terjangkit Virus Corona.
Terkait informasi tersebut, publik dibuat khawatir hingga semakin panik.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun angkat bicara terkait isu yang beredar.

Mewabahnya Virus Corona cukup membuat masyarakat panik.
Virus Corona awalnya menyebar di Kota Wuhan, China.
Sampai saat ini sudah ratusan pasien meninggal dunia akibat terjangkit Virus Corona.
Penyebarannya yang cukup pesat juga telah memasuki beberapa negara di dunia.
Berikut fakta-fakta terkait isu masuknya Virus Corona ke Jakarta.
Fakta virus corona di Jakarta

Ditemui saat merayakan hari ulang tahun pemadam kebakaran ke-101 di wilayah Jakarta Pusat, Minggu (1/3/2020) kemarin, Anies memastikan belum ada pasien yang dinyatakan positif terjangkit virus corona di Jakarta.
Anies menjelaskan, sebanyak 147 orang dalam pemantauan dan pengawasan karena menunjukkan gejala terjangkit virus corona.
Rinciannya, sebanyak 115 orang dalam pemantauan dan 32 orang dalam pengawasan yang tersebar di 5 wilayah di DKI Jakarta.
Angka itu merupakan data akumulasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta hingga 28 Februari 2020.
Mereka dipantau dan diawasi karena menunjukkan gejala awal dan memiliki riwayat perjalanan dari negara terjangkit virus corona.
Pasien yang berada dalam pemantauan dan pengawasan tersebut telah menjalani tes penyelidikan epidemiologi (PE) di Litbangkes Kementerian Kesehatan.
• Pasien Virus Corona di Korsel Lebih dari 3000, Penyanyi Cantik Ini Terseret & Staf-nya Dites Positif
• Kenapa Virus Corona Belum Terdeteksi di Indonesia? Simak Penjelasan Para Ahli Berikut Ini!
• Indonesia Aman dari Virus Corona? PM Australia Turut Komentari Hal Itu, Singgung Soal Kebohongan
"Di DKI ada 115 orang yang dalam pemantauan dan ada 32 orang pasien dalam pengawasan. Ini semua mengikuti kriteria yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan," kata Anies di kantor Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta, Jakarta Pusat.
Selanjutnya, Anies mengungkapkan, Pemprov DKI Jakarta akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan RI dan stakeholder terkait guna mengantisipasi penyebaran virus corona di Jakarta.
"Jakarta tidak bergerak sendirian, kita berkoordinasi dekat dengan Kementerian kesehatan dan juga badan-badan yang menangani masalah di pemerintah pusat," ungkap Anies.
"Kolaborasi ini kita lakukan, kita bergerak cepat dan antisipasi karena Jakarta adalah pintu gerbang Indonesia untuk kedatangan orang dan interaksi dunia internasional," lanjutnya.
Tak hanya koordinasi dengan Kemenkes RI, Anies juga telah mengeluarkan Instruksi Gubernur tentang waspada terhadap risiko penularan infeksi virus corona.
Ingub Nomor 16 Tahun 2020 ini diteken oleh Anies pada Kamis (25/2/2020) lalu.
Dalam ingub tersebut Anies menginstruksikan kepada seluruh jajaran dari para asisten, wali kota, bupati, dinas, camat, lurah, badan, biro, hingga kepala rumah sakit dan puskesmas untuk menyosialisasikan penyebaran virus ini.
Anies juga berencana membentuk tim khusus tentang kewaspadaan penyebaran virus corona di Jakarta.
Tim yang dinamakan tim tanggap COVID-19 itu akan dipimpin oleh Asisten Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekda Provinsi DKI.
Apa beda pasien yang diawasi dan dipantau?
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia menjelaskan perbedaan pengertian pasien yang diawasi dan dipantau karena diduga terjangkit virus corona.
Pasien yang dipantau adalah orang-orang yang menunjukkan gejala ringan, seperti flu, batuk, dan demam, serta memiliki riwayat perjalanan ke negara terjangkit.
Pemantauan dilakukan dengan rawat inap di rumah sakit atau isolasi di rumah selama 14 hari atau sampai gejala yang dialaminya sembuh.
"Kalau orang yang gejala sakitnya lebih berat, dalam arti ada gambaran radang di paru-parunya, itu istilahnya orang dalam pengawasan," kata Dwi.
• Naik Drastis, Jumlah Kasus Virus Corona di Korea Selatan Lebih dari 3000 Pasien
• Kisah Pilu Meninggalnya Para Tenaga Medis China Tangani Virus Corona, Kelelahan hingga Tunda Menikah
• Ramai Diisukan Terjangkit Virus Corona, Jackie Chan Akhirnya Buka Suara, Beberkan Kondisinya Kini
Adapun, pasien yang diawasi menjalani rawat inap di rumah sakit rujukan.
Setelah diawasi dan menjalani pemeriksaan laboratorium, Dwi menegaskan bahwa mereka dinyatakan tidak terjangkit corona.
"Pengawasan memang pada orang yang sedang sakit di rumah sakit rujukan. Tapi, yang mesti jadi poin utamanya adalah semua hasil labnya itu negatif corona," ucapnya.
Imbauan kepada warga

Setelah memberikan klarifikasi terkait virus corona di Jakarta, Anies berharap warga tak mudah terprovokasi isu yang bertebaran di media sosial.
Dia mengimbau warga tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa.
"Saya mengajak kepada masyarakat tidak perlu panik tidak perlu berlebih dalam merespons. Kita semua harus bersiaga," kata Anies.
"Saya berharap kepada seluruh masyarakat untuk berkegiatan seperti biasa, tenang, dan jangan menyebarkan berita yang belum terkonfirmasi kebenarannya," lanjutnya.
• Fakta Pasien Suspect Virus Corona Meninggal di Semarang, Jenazah Dibungkus Plastik Sebelum Dikremasi
• Heboh Kabar Jackie Chan Terinfeksi Virus Corona, Disebut Tertular Setelah Pesta Tak Pakai Masker
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI itu juga meminta warga meningkatkan kewaspadaan dengan cara rutin mencuci tangan dan menggunakan masker jika terserang flu atau batuk.
"Saya mengajak kepada seluruh masyarakat untuk meningkatkan intensitas cuci tangan, lebih sering cuci tangan meskipun tidak merasa kotor. Itu pencegahan paling baik. Bila sedang batuk atau flu, maka gunakan masker," ungkap Anies. (TribunNewsmaker.com/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Fakta Isu Virus Corona di Jakarta, Nihil Pasien yang Terjangkit hingga Imbauan Gubernur